Jenis pengukuran dilakukan dengan menentukan kuantitas produktivitas netral dari setiap masukan Productivity Netral Quantity
disingkat PQ.
PQ =
Keluaran output saat ini Rasio produktivitas periode dasar
Selanjutnya masing-masing PQ dikalikan dengan harga maksimum saat ini. Jumlah penghitungan ini Total PQ cost dibandingkan dengan
hasil perkalian kuantitas sesungguhnya dengan harga masukan saat ini total current cost, di mana hasil selisih keduanya merupakan dampak
terhadap laba profit linked effect.
2.2.3.6. Evaluasi Produktivitas
Masalah produktivitas dapat didefinisikan sebagai deviasi atau penyimpangan yang terjadi antara produktivitas aktual hasil aktual dan
sasaran produktivitas yang direncanakan atau diharapkan rencana mencapai sasaran produktivitas tertentu atau dapat pula didefinisikan
sebagai perubahan produktivitas kecenderungan menurun atau tetap sepanjang periode waktu tertentu.
Apabila masalah produktivitas telah dapat didefinisikan, seperti produktivitas input tenaga kerja, material, energi, dan modal menurun
atau tidak mencapai sasaran produktivitas yang diharapkan, maka
berbagai informasi penting berkaitan dengan masalah itu perlu dikumpulkan. Apabila informasi yang tepat tentang penyebab masalah
produktivitas yang timbul itu telah diperoleh, keputusan efektif untuk meningkatkan produktivitas terus-menerus dapat dilakukan oleh para
manajer. Menurut Gazpers 2000:71, alat-alat yang dipergunakan dalam
mengevaluasi akar penyebab penurunan produktivitas perusahaan adalah : 1.
Brainstorming 2.
Bertanya mengapa beberapa kali five whys 3.
Diagram pareto 4.
Diagram sebab akibat
Umumnya terdapat sejumlah faktor penyebab penurunan produktivitas perusahaan antara lain : Gasperz, 2000: 72
1. Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur, mengevaluasi, dan
mengelola produktivitas perusahaan. 2.
Motivasi karyawan yang rendah karena sistem pengakuan dan penghargaan yang diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas dan
tanggungjawab dari karyawan tersebut. 3.
Pengiriman produk yang sering terlambat karena ketidakmampuan memenuhi jadwal yang telah ditetapkan, sehingga mengecewakan
pelanggan. 4.
Peningkatan biaya-biaya untuk proses produksi dan pemasaran.
5. Pemborosan penggunaan sumber-sumber daya material, tenaga kerja,
energi, modal, waktu, informasi, dan lain-lain. 6.
Terdapat konflik-konflik dan hambatan dalam tim kerja sama yang tidak terpecahkan, sehingga menimbulkan ketidakefektifan dalam
kerja sama dan partisipasi total dari karyawan. 7.
Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik-teknik peningkatan
kualitas dan produktivitas perusahaan. 8.
Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam industri. 9.
Dan lain-lain, yang dapat diidentifikasi dan dikembangkan sendiri sesuai dengan masalah penurunan produktivitas dari masing-masing
perusahaan.
Dasarnya upaya-upaya peningkatan produktivitas perusahaan harus dimulai dari produktivitas individu karyawan yang ada dalam
perusahaan sebelum memberikan perhatian utama kepada masalah produktivitas dari sumber-sumber daya lain, seperti : material. modal,
energi, mesin dan peralatan, informasi, dan lain-lain.
2.2.3.7. Peningkatan Produktivitas