Industri Karet di Indonesia

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

4.1. Industri Karet di Indonesia

Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk Indonesia dan internasional. Di Indonesia, karet termasuk salah satu hasil pertanian yang menunjang perekonomian negara. Hal ini dikarenakan hasil devisa yang diperoleh oleh negara dari hasil pertanian karet cukup besar. Indonesia bahkan pernah menguasai pangsa pasar produksi karet dunia dengan mengungguli hasil karet dari beberapa negara lain. Dan termasuk negara asal tanaman karet itu sendiri, yaitu Amerika Selatan Penebar Swadaya, 2008:5. Saat ini posisi produsen karet dunia : ditempati oleh Thailand di posisi pertama, kemudian Indonesia, dan Malaysia di posisi ke tiga. Hasil produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan kurang memuaskan dibandingkan dengan negara Malaysia dan Thailand Penebar Swadaya, 2008 : 6. Serta peralatan dan teknologi pengolahan karet yang rendah menyebabkan Thailand dapat menempati posisi pertama sebagai produsen karet karena karet yang dihasilkan di Thailand memiliki kualitas yang lebih baik daripada di Indonesia. Proses pengambilan getah karet adalah dengan menorehkan luka di kulit pohon karet, kemudian getah yang keluar dimasukkan ke dalam wadah kecil yang sudah disiapkan oleh petani karet untuk menampung hasil getah karet. Setelah petani mengambil getah karet, kemudian dikirim dalam bentuk gumpalan ke pabrik pengolahan karet melalui pihak pengusaha karet. Butuh waktu kurang lebih satu hingga dua bulan untuk tiba di pabrik, karena getah karet harus melalui beberapa tangan terlebih dahulu, mulai dari pengambilannya, lalu ke bagian pengumpulannya, ke bagian pengawetan, dan yang terakhir ke bagian pengiriman. Setelah sampai di pabrik, bahan baku karet dikumpulkan di “tempat penerimaan bahan baku” kemudian setelah diperiksa dan dipilah-pilah, barulah dapat dikirim ke bagian proses produksi. Di bagian produksi, karet alam tersebut akan mengalami proses pencucian. Setelah dihancurkan, karet alam kemudian dibentuk menjadi lembaran-lembaran. Lembaran-lembaran tersebut dibawa ke suatu menara blanket dalam bentuk gulungan atau dilipat. Kemudian lembaran tersebut digantung di bagian atas menara. Lembaran tersebut harus di angin-anginkan kurang lebih selama 10 hari untuk proses pengeringan. Setelah karet kering secara alami di menara blanket, kemudian karet dipanaskan dengan mesin pengering angin panas. Dan dibentuk menjadi smoked sheets, yang memiliki tingkat elastisitas tinggi. Kemudian, smoked sheets sudah siap untuk di pasarkan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang yang terbuat dari karet. Dari smoked sheets tersebut maka perusahaan-perusahaan pembeli bahan baku tersebut dapat mengolahnya menjadi beberapa jenis barang, seperti : sarung tangan, alas sepatu, karet atau seal LPG, balon, dan lain-lain.

4.2. Sejarah Industri Karet PT “X”