BAB V HASIL PENELITIAN
5.1. Industri Karet Sebagai Pilihan Usaha
Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis, tidak
mudah pecah apabila terjadi jatuh dari suatu tempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap produk-produk tersebut, maka secara
langsung kebutuhan terhadap karet juga akan meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia.
Sejumlah lokasi di daerah Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk penanaman karet, lahan tersebut sebagian besar berada di
wilayah Sumatera dan Kalimantan. Dengan adanya penyebaran lahan- lahan penanaman pohon karet hampir di seluruh propinsi yang ada di
Indonesia saat ini tentunya akan sangat membantu di dalam pemenuhan kebutuhan akan karet alami dan pemenuhan industri pengolahan hasil dari
pengolahan pohon karet. Dengan adanya industri pengolahan dari karet akan semakin membuka peluang kepada investor untuk menanamkan
modalnya di dalam perkebunan karet. Perkembangan pasar karet alam dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir relatif kondusif bagi produsen, yang ditunjukkan oleh tingkat harga yang relatif tinggi. Hal tersebut dikarenakan permintaan yang terus
meningkat, terutama dari China, India, Brazil dan negara-negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Asia Pasifik.
Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan karet alam yang akan terjadi, diperlukan suatu inovasi baru dari hasil industri karet dengan
mengembangkan nilai tambah yang bisa diperoleh dari produk karet itu
sendiri. Hal ini akan terlihat di dalam pohon industri barang karet bahwa cukup banyak ragam produk yang dapat dihasilkan dari karet.
GAMBAR 5.1. DIAGRAM POHON BARANG KARET
Sumber : Penebar Swadaya, 2008, Panduan Lengkap Karet, Penebar Swadaya
PS, hal 6.
Pohon Karet
Getah Karet
Lateks Alat Kesehatan
Laboratorium Cat
Pipet Slang Stetoskop
Sarung Tangan Kondom
Ban Perlengkapan
Kendaraan Lain Pedal Sepeda dan
Motor Lis Kaca Mobil
Sepatu, sandal Perlengkapan
PakaianOR Bola Sepak, volley,
basket Pakaian Selam
Oil Seal Selang
Perlengkapan Teknik Industri
Belt Conveyor Transmission
Balon Dot susu
Perlengkapan AnakBayi
Karpet Perlak
Pelampung Crumb
Rubber
Perlengkapan Rumah tangga
Barang Lain Biji
Karet Minyak
Tempurung
Kayu Karet
Bungkil Bahan Bangunan
Furniture
Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijualdiperdagangkan oleh masyarakat berupa lateks segar,
slabkoagulasi ataupun sit asapsit angin. Selanjutnya produk tersebut sebagai bahan baku pabrik yang menghasilkan bahan baku untuk berbagai
seperti ban, sepatu karet, sarung tangan, dan lain sebagainya Sebagai salah satu komoditi industri, produksi karet sangat
tergantung pada teknologi dan manajemen yang diterapkan dalam sistem dan proses produksinya. Biasanya produk industri karet perlu disesuaikan
dengan kebutuhan pasar yang senantiasa berubah. Seiring dengan keinginan manusia menggunakan barang yang
bersifat tahan dari pecah dan elastis maka kebutuhan akan karet saat ini akan terus berkembang dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan
industri otomotif, kebutuhan rumah sakit, alat kesehatan dan keperluan rumah tangga dan sebagainya. Diperkirakan untuk masa yang akan
datang, kebutuhan akan karet akan terus meningkat. Indonesia merupakan penghasil karet sekaligus sebagai salah satu
basis manufaktur karet dunia. Tersedianya lahan yang luas memberikan peluang untuk menghasilkan karet alami yang lebih besar lagi dengan
menambah areal perkebunan karet. Tetapi lebih utama dari itu, produksi karet alam bisa ditingkatkan dengan meningkatkan teknologi pengolahan
karet untuk meningkatkan efisiensi, dengan demikian output latex yang dihasilkan dari input getah bisa lebih banyak dan menghasilkan material
sisa yang semakin sedikit.
Maka melihat adanya prospek ke depan yang bisa dikatakan akan sangat menguntungkan, banyak pengusaha yang mulai beralih dan terjun
ke dalam industri karet ini. Meskipun menghasilkan jenis spesifikasi barang yang berbeda, tetapi sama-sama berasal dari bahan baku yang
sama, yaitu bahan karet. Begitu pula dengan PT. “X” yang ternyata sudah merupakan
perusahaan keluarga tetapi masih bisa melanjutkan usahanya atau going concern hingga sekarang. Hal ini dapat tersirat pada wawancara dengan
Ibu Sinta berikut ini : “……… adalah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang
karet…”. “Karena ini perusahaan turun temurun, ya… jadi dari kecil kami sudah berkecimpung dengan hal ini, boleh dikatakan
seperti itu. Jadi kami lihat dari pengalaman-pengalaman, apa ya??.... hal-hal yang dihadapi oleh ayah saya dan sekarang itu
bisa menjadi pelajaran, apa yang harus saya lakukan mendatangnya…”
Pernyataan dari pemilik PT. “X”
Maka dapat dikatakan bahwa industri karet bisa menguntungkan selama perusahaan bisa memberikan yang terbaik bagi konsumen atau
pelanggannya, baik dari segi kualitas maupun biaya atau harga. Sedangkan bagi perusahaan tentunya sangat diharapkan dapat menekan
biaya-biaya seminim mungkin terhadap biaya-biaya yang dirasa tidak diperlukan sehingga dapat mengurangi harga produk-produk tersebut.
5.2. Pentingnya Menjaga Relasi Dengan Pelanggan Konsumen dan