Permasalahan yang Terjadi di Dalam Industri Karet Pada Proses Produksi di Dalam Perusahaan “X”

f. Melaksanakan tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan untuk kepentingan perusahaan. g. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Manajer Pabrik.

4.3. Permasalahan yang Terjadi di Dalam Industri Karet Pada

Perusahaan “X” Di sini akan diuraikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Masalah yang dihadapi oleh PT. “X” adalah dalam mengelola dan menghitung persediaan bahan bakunya masih menggunakan metode konvensional tradisional. Dan perusahaan mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Adapun kendala yang dihadapi oleh perusahaan selama menggunakan metode konvensional antara lain, di dalam gudang perusahaan terdapat banyak persediaan bahan baku. Hal ini terjadi karena kuantitas pemesanan bahan baku yang lebih besar dari bahan baku yang akan digunakan atau yang dibutuhkan. Karena banyaknya persediaan bahan baku di gudang, maka akan menimbulkan terjadinya penambahan biaya penyimpanan bahan baku sehingga mengakibatkan perusahaan harus menanggung biaya persediaan bahan baku yang tinggi dan tidak terdapat efisiensi biaya bahan baku.

4.4. Proses Produksi di Dalam Perusahaan “X”

Proses produksi pada PT. “X” terbagi atas dua, yaitu : I. Proses produksi dalam pembuatan Medical Lateks Examination Gloves, yaitu : a. Aduk lateks alam dan bahan penggumpal pelan-pelan sebelum proses pencelupan. b. Celupkan cetakan sarung tangan dalam bahan penggumpal selama 15 detik, angkat dan balikkan cetakan tersebut. Kemudian celupkan lagi ke dalam lateks alam. Balikkan dan ulangi sekali lagi pencelupan ke dalam lateks alam. c. Kemudian letakkan cetakan lateks alam tersebut di lantai hingga kering sendiri. d. Setelah kering, lepaskan sarung tangan dari cetakan. e. Rebus selama 1 satu jam kemudian, cuci sampai bersih. f. Jemur sarung tangan sampai kering dan dikemas. II. Proses produksi dalam pembuatan karet atau seal LPG, yaitu : a. Aduklah lateks alam dengan bahan penggumpal dan pewarna pelan-pelan. b. Tuangkan lateks alam ke dalam cetakan, biarkan lateks alam melekat pada cetakan kemudian lepaskan. c. Rebus karet atau seal LPG, jemur hingga kering, kemudian karet atau seal LPG siap untuk di kemas. Dari penjelasan proses produksi di atas, terdapat empat tahap dalam proses pembuatannya tersebut, yaitu :  Tahap Mastication Merupakan tahap penghancuran atau pelelehan bahan lateks karet alam tersebut. Ini merupakan tahap awal pada proses pembuatan barang-barang yang terbuat dari karet, baik medical lateks examination gloves maupun karet atau seal LPG.  Tahap Mixing Merupakan tahap pencampuran bahan-bahan, mulai bahan lateks karet alam serta bahan penggumpal.  Tahap Fabricating Merupakan tahap pembuatan atau proses pencetakan baik medical lateks examination gloves dan karet atau seal LPG pada cetakan masing-masing. Kemudian barulah ditunggu hingga kering.  Tahap Vulcanization Merupakan tahap terakhir pada tahap proses pembuatan medical lateks examination gloves dan karet atau seal LPG. Pada tahap ini, baik sarung tangan maupun karet atau seal LPG yang sudah jadi, direbus. Setelah itu keduanya siap untuk mulai dikemas.

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1. Industri Karet Sebagai Pilihan Usaha

Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis, tidak mudah pecah apabila terjadi jatuh dari suatu tempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap produk-produk tersebut, maka secara langsung kebutuhan terhadap karet juga akan meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia. Sejumlah lokasi di daerah Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk penanaman karet, lahan tersebut sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Dengan adanya penyebaran lahan- lahan penanaman pohon karet hampir di seluruh propinsi yang ada di Indonesia saat ini tentunya akan sangat membantu di dalam pemenuhan kebutuhan akan karet alami dan pemenuhan industri pengolahan hasil dari pengolahan pohon karet. Dengan adanya industri pengolahan dari karet akan semakin membuka peluang kepada investor untuk menanamkan modalnya di dalam perkebunan karet. Perkembangan pasar karet alam dalam kurun waktu tiga tahun terakhir relatif kondusif bagi produsen, yang ditunjukkan oleh tingkat harga yang relatif tinggi. Hal tersebut dikarenakan permintaan yang terus