Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem manufaktur Just-In-Time perusahaan yang ada di Indonesia, apakah terjadi peningkatan produktivitas di dalamnya setelah melaksanakan atau menerapkan sistem tersebut, dan apakah juga membawa dampak peningkatan terhadap kemampuan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan tersebut. Maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tersebut dengan melihat unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia di sekitarnya Sugiyono, 2008 : 180. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah orang, yaitu orang- orang yang terlibat di dalamnya antara lain : tenaga kerja bagian produksi, kepala bagian posisi keuangan dan produksi PT “X” dan pihak-pihak yang masih berhubungan dengan penelitian ini. Melakukan interaksi dengan orang-orang tersebut, maka diharapkan peneliti akan memperoleh gambaran semakin jelas terhadap obyek penelitian tersebut. Sebagai contoh, apabila peneliti berinteraksi dengan beberapa tenaga kerja di dalamnya, maka peneliti dapat mengetahui bagaimana proses produksi yang telah berlangsung selama ini. Maka peneliti dapat mengetahui dan menganalisis bagaimana standar yang dimiliki oleh perusahaan terhadap penggunaan sistem Just-In-Time, dan apakah tenaga kerja tersebut mengetahui bagaimana pelaksanaannya, serta apakah sudah efektif atau belum sistem tersebut diterapkan. Selain itu, apabila peneliti berinteraksi secara langsung dengan kepala bagian produksi, maka peneliti dapat mengetahui berapa banyak produksi yang dilakukan oleh perusahaan setiap bulannya, dan apakah kualitas dari produk tersebut benar-benar sudah diperhatikan. Hal ini dikarenakan apabila menggunakan sistem Just-In-Time, akan meminimalisasikan adanya produk cacat zero defects. Zero defects tersebut merupakan salah satu sasaran yang ingin dicapai dari implementasi sistem Just-In-Time ini. Interaksi antara kepala bagian keuangan, kepala bagian produksi, dan tenaga kerja yang terkait di dalamnya dengan tempat atau lingkungan dimana unit usaha tersebut berdiri place, kemudian bagaimana usaha tersebut selama ini beroperasi akan menghasilkan suatu situasi sosial tertentu condition social. Pendekatan yang dipilih oleh peneliti adalah studi kasus. Pengertian studi kasus ini adalah suatu studi untuk mengeksplorasikan suatu beberapa struktur sistem atau kasus secara lebih detail Ashar, dkk, 2006:238. Di dalam pendekatan ini, peneliti berada dalam posisi tidak bisa mengontrol obyek penelitian. Maka dari itu, peneliti sangat mementingkan dan memerlukan adanya interaksi antara peneliti dengan obyek penelitian yang bersifat interaktif agat lebih memudahkan dalam memahami realitas obyek penelitian, yaitu PT “X”. Dengan digunakan metode kualitatif maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dapat dipercaya, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode ini baru, tetapi memang permasalahan lebih tepat datanya dengan metode kualitatif. Dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja, sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empiris dan terukur. Fakta-fakta yang tidak tampak oleh indera akan sulit diungkapkan.

3.2. Alasan Ketertarikan Peneliti Acknowledge