Teknik Analisis Pengujian Kredibilitas Data

c. Questionnaires Questionnaires adalah pengajuan pertanyaan secara tertulis kepada pejabat yang menangani survei di perusahaan tersebut. 3. Dokumenter Dokumenter adalah cara untuk memperoleh data dengan cara mengutip data atau catatan yang disediakan oleh perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data ini meliputi : sejarah dan struktur organisasi perusahaan, laporan biaya bagian produksi, data pemasok, data produksi data penjualan produk, data hasil produksi, data persediaan, pembelian, dan pemakaian bahan baku,serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.7. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan Spradley. Miles and Huberman 1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. Selanjutnya menurut Spradley teknik analisis data disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Pada tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour question, analisis data dilakukan dengan analisis domain. Pada tahap menentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection, analisis data dilakukan dengan analisis komponensial. Selanjutnya untuk sampai menghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.

3.8. Pengujian Kredibilitas Data

Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan tiga cara pengujian yaitu : 1. Perpanjangan pengamatan Penelitian ini diperpanjang sampai dua kali, karena pada periode I, data yang diperoleh dirasa belum memadai dan belum kredibel. a. Belum memadai artinya peneliti merasa belum semua rumusan masalah dan fokus penelitian yang terjawab melalui data yang diperoleh. b. Belum kredibel artinya sumber data masih ragu-ragu dalam memberikan data, sehingga data yang diperoleh pada tahap I ternyata masih belum konsisten, masih berubah-ubah. Perpanjangan pengamatan sampai dua kali maka data yang diperoleh dirasa telah jenuh. 2. Meningkatkan ketekunan Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian dengan cermat, sehingga akan dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang objek yang telah diamati. Sebagai bekal peneliti untuk dapat meningkatkan ketekunan yaitu : dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian terdahulu atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar atau dipercaya atau tidak. 3. Triangulasi Triangulasi dilakukan dengan tiga cara yaitu : triangulasi teknik, sumber data dan waktu. a. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. b. Triangulasi sumber, dilakukan dengan menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda, dalam hal ini sumber datanya adalah tenaga kerja bagian produksi, kepala bagian produksi, dan kepala bagian keuangan. c. Triangulasi waktu artinya pengumpulan data dilakukan pada berbagai kesempatan, pagi, siang, dan sore hari. Dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah nara sumber memberikan data yang sama atau tidak. Kalau nara sumber memberikan data yang berbeda, maka berarti datanya belum kredibel. Dan peneliti harus berusaha untuk mencari data hingga titik jenuh yang dirasa sesuai oleh peneliti itu sendiri. DESAIN STUDI Tabel : Desain Studi No Mini Research Question Sumber Data Metode Pengumpulan Data Justifikasi 1 Bagaimana proses pembuatan atau tahapan produksi pada PT ”X” ?  Pimpinan perusahaan  Kepala Bagian Produksi  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui bagaimana proses produksi atau tahap pembuatan yang terjadi pada PT “X” 2 Bagaimana pengaturan atau penyusunan skedul atau anggaran produksi pada PT “X” ?  Pimpinan perusahaan  Kepala Bagian Produksi  Kepala Bagian Accounting  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dokumentasi data dokumen yang berkaitan dengan anggaran atau data produksi pada PT “X”  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui bagaimana proses penyusunan atau pembuatan anggaran produksi perusahaan.  Melalui dokumentasi atas penyusunan anggaran tersebut, maka peneliti dapat memperoleh gambaran tentang prediksi perusahaan dalam menyusun anggaran produksinya. 3 Apakah perusahaan tidak mengalami masalah apabila setiap bulan atau tahunnya mengalami penumpukan bahan baku produksi berupa lateks  Pimpinan perusahaan  Kepala Bagian Produksi  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dokumentasi data dokumen yang berkaitan dengan anggaran atau data  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui bagaimana perusahaan mengatasi terjadinya penumpukan bahan baku di dalam gudang.  Melalui dokumentasi mengenai umlah total barang yang diproduksi dan yang dijual maka peneliti megetahui adanya penumpukan dalam gudang perusahaan. karet alam di dalam gudang. Serta bagaimana solusi atau pemecahanny a untuk mengatasi masalah tersebut ? produksi pada PT “X” 4 Bagaimana hubungan antara perusahaan dengan para pemasoknya ?  Pimpinan perusahaan  Kepala Bagian Produksi  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui bagaimana hubungan perusahaan dengan pihak pemasok. 5 Bagaimana perusahaan menyeleksi para pemasoknya ? agar pasokan bahan baku dapat selalu tersedia serta akan terjamin mutunya.  Pimpinan perusahaan  Kepala Bagian Produksi  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui bagaimana perusahaan menyeleksi pemasok yang akan dipercaya untuk menyediakan bahan yang dibutuhkan oleh PT “X”. 6 Apakah perusahaan pernah mengalami keterlambatan dalam hal pengiriman bahan baku dari pemasok ? Dan bagaimana perusahaan akan mengatasi apabila  Pimpinan perusahaan  Kepala Bagian Produksi  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui bagaimana perusahaan mengatasi adanya keterlambatan dalam pengiriman pasokan bahan baku. Dan bagaimana perusahaan mengatasinya apabila hal tersebut terjadi. mengalai kondisi demikian ? 7 Apakah menurut Anda, sistem produksi yang sekarang digunakan pada PT “X” sudah efektif ? Dan apakah perusahaan ini tidak ingin mencoba dengan sistem produksi yang lainnya ?  Pimpinan perusahaan  Wawancara dengan metode semi structure dan obseravasi sebanyak 1 kali antara pukul 08.00-16.30  Dokumentasi data dokumen yang berkaitan dengan anggaran atau data produksi pada PT “X”  Dari observasi dan wawancara, diharapkan akan dapat mengetahui apakah perusahaan sudah merasa puas dengan menggunakan sistem produksi trandisional atau konvensional.  Melalui dokumentasi perusahaan dapat melihat apakah produktivitas perusahaan akan dapat tercapai dengan baik dengan menggunakan sistem produksi tersebut.

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

4.1. Industri Karet di Indonesia

Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk Indonesia dan internasional. Di Indonesia, karet termasuk salah satu hasil pertanian yang menunjang perekonomian negara. Hal ini dikarenakan hasil devisa yang diperoleh oleh negara dari hasil pertanian karet cukup besar. Indonesia bahkan pernah menguasai pangsa pasar produksi karet dunia dengan mengungguli hasil karet dari beberapa negara lain. Dan termasuk negara asal tanaman karet itu sendiri, yaitu Amerika Selatan Penebar Swadaya, 2008:5. Saat ini posisi produsen karet dunia : ditempati oleh Thailand di posisi pertama, kemudian Indonesia, dan Malaysia di posisi ke tiga. Hasil produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan kurang memuaskan dibandingkan dengan negara Malaysia dan Thailand Penebar Swadaya, 2008 : 6. Serta peralatan dan teknologi pengolahan karet yang rendah menyebabkan Thailand dapat menempati posisi pertama sebagai produsen karet karena karet yang dihasilkan di Thailand memiliki kualitas yang lebih baik daripada di Indonesia.