53 b. Lembar observasi partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Partisipasi Siswa
No. Komponen NHT Jumlah
Butir Nomor
Butir 1.
Penomoran Numbering 1
1 2.
Bertanya Questioning 2
2, 3 3.
Berpikir Bersama Heads Together
2 4, 5
4. Menjawab Answering
2 6, 7
Adapun rubrik pedoman lembar observasi partisipasi siswa terlampir pada halaman 168
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Analisis data deskripsi kualitatif
berguna untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sedangkan
Analisis data deskripsi kuantitatif berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
1. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Data observasi terdiri dari dua bagian, yaitu data observasi aktivitas
belajar siswa dan data observasi kegiatan pembelajaran guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data
observasi aktivitas siswa diambil dengan cara pemberian skor dengan mencentang K Kurang, C Cukup, B Baik dengan penskoran untuk K
mempunyai skor 1, C mempunyai skor 2 dan B mempunyai skor 3. Data analisis
54 untuk lembar observasi siswa dengan cara deskriptif kuantitatif yaitu dengan data
berupa angka. Penghitungan capaian aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan
rumus sebagai berikut Presentase Skor =
al skormaksim
wa perolehsis
skoryangdi
x 100
Kemudian hasil presentase tersebut ditafsirkan dengan kategori menurut Syah 2003: 221 sebagai berikut:
Tabel 7. Klasifikasi Hasil Observasi
No Presentase
Kategori 1.
80 - 100 Sangat Baik SB
2. 70 - 79
Baik B 3.
60 - 69 Cukup C
4. 50 - 59
Kurang K 5.
0 - 49 Gagal G
Sedangkan lembar observasi kegiatan pembelajaran guru berguna untuk mengamati bagaimana penerapan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT yang akan dianalisis secara kualitatif. 2. Teknik Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa diketahui melalui pemberian tes kepada siswa setiap akhir siklus. Tes berguna untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa
dalam aspek kognitif. Pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SDN Nomporejo, siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan skor di atas 72 berdasarkan
pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Penskoran dilakukan sesuai dengan rubrik penilaian yang telah dibuat penelti.
55 Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika yang
dilakukan peneliti, dapat diketahui dengan menghitung capaian ketuntasan belajar berdasarkan KKM di SDN Nomporejo yaitu sebesar 72.
Untuk menghitung capaian ketuntasan belajar setiap siklus, menurut Purwanto 2006: 102 rumus menghitung capaian ketuntasan belajar:
Ketuntasan =
wa luruhansis
jumlahkese paiKKM
ayangmenca banyaksisw
x 100 Selain menggunakan rumus di atas data kuantitatif juga menggunakan
rumus untuk mencari nilai rata-rata seluruh siswa di kelas. Untuk mencari rumus rata-rata mean, Arikunto 2005: 284-285 menuliskan sebagai berikut:
Keterangan: X = rata-rata kelas mean
∑X = Jumlah skor nilai siswa N = Banyaknya siswa
Menurut beberapa rumus di atas akan didapatkan data perbandingan nilai rata-rata siklus I dan II, serta persentase siswa yang nilainya diatas KKM.
Apabila nilai rata-rata siklus II lebih besar daripada rata-rata nilai siklus I, serta persentase jumlah siswa yang nilainya berada di atas KKM mengalami
peningkatan pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Nomporejo meningkat.
56
I. Validitas Instrumen
Kusumah dan Dwitagama 2011: 85 menyatakan bahwa validitas adalah Validitas adalah derajat yang menunjukkan sejauh mana hasil tersebut
berguna relevan sebagai petunjuk untuk guru tertentu, serta kekuatannya untuk memberikan informasi dan argument tentang
meningkatkan Pratik pendidikan di masyarakat professional yang lebih luas.
Sugiyono 2009: 173 juga berpendapat bahwa Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validasi
instrument dalam peneliti ini menggunakan Validasi Isi content validity, karena dalam validasi ini instrument disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang di
evaluasi. Dalam validasi isi ini berbentuk expert judgment. Expert judgment adalah pendapat dari pakar ahli suatu materi untuk
melihat instrument tersebut valid atau tidak. Pakar ahli akan memberikan masukan dan arahan tentang produk instrument tersebut yang nantinya akan
direvisi kembali.
J. Indikator Keberhasilan