Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

32 6 4 - 6 1 - 6 1 = 6 2 Atau 6 4 - 6 1 - 6 1 = 6 1 1 4   = 6 2

4. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan Berpenyebut Sama

Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, maka operasi yang lebih depan di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. Jika terdapat perhitungan pecahan 12 4 + 12 5 - 12 2 maka cara penyelesaiannya adalah sebagai berikut . . . 12 4 + 12 5 - 12 2 = 12 4 + 12 5 - 12 2 = 12 7

F. Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Siswa Sekolah Dasar SD merupakan siswa yang mempunyai masa dimana masa kanak-kanaknya mulai berakhir. Usia ini berlangsung dari umur enam atau tujuh tahun sampai sebelas atau dua belas tahun. Siswa SD disini masih masuk pada tahap bermain dan tahap operasional kongkret, dimana siswa SD saat proses pembelajaran masih dengan bermain dan harus menggunakan media kongkret saat proses pembelajaran berlangsung. Penjelasan tersebut didukung dengan pendapat dari Heruman 2008: 1, yang mengungkapkan bahwa kemampuan pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk 33 mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat kongkret. Suharjo 2006: 35 mengemukakan bahwa siswa pada hakikatnya sebagai makhluk individual, makhluk sosial, dan makhluk susila. Hakikat siswa tersebut, lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut: Sebagai makhluk individual, siswa mempunyai karakteristik yang khas unik yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Jadi setiap siswa itu memiliki perbedaan-perbedaan individual yang secara alami ada pada diri siswa. Siswa sebagai makhluk sosial berarti makhluk yang harus hidup dalam kelompok sosial sehingga tercapai martabat kemanusiaannya. Siswa hidup di lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat harus saling tolong menolong, menerima, mengisi dan melengkapi. Dengan demikian siswa akan memiliki sifat kooperatif atau dapat bekerja sama dengan siswa yang lainnya. Sebagai makhluk susila siswa mampu membedakan hal-hal yang bersifat positif dan negative maupun dapat membedakan norma-norma tertentu. Izzaty, dkk 2008: 103 menjelaskan beberapa perkembangan yang terjadi pada anak usia Sekolah Dasar, antara lain: 1. Perkembangan Fisik Perkembangan fisik pada usia SD akan sangat terlihat, mulai dari tinggi, berat serta dilihat dari ketrampilan mereka. Pertumbuhan akan lebih cepat pada masa pubertas. Disini siswa perempuan akan lebih berkembang terlebih dahulu daripada siswa laki-laki. Perubahan nyata terihat pada system tulang, otot dan ketrampilan bergerak. Tidak hanya fisik saja namun kegiatan jasmani juga harus 34 diperlukan untuk menyempurnakan berbagai ketrampilan untuk keseimbangan tubuh, seperti olahraga dengan teratur dan makan makanan 4 sehat 5 sempurna. 2. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif merupakan perkembangan bagaimana pola berpikir siswa tersebut, aakah semakin naik atau semakin turun. Kemampuan berpikir siswa berkembang dari tingkat yang sederhana ke sulit serta kongkret ke abstrak. Semakin tinggi tingkat perkembangan siswa maka siswa akan lebih mudah untuk memecahkan masalah yang ia alami. Kemampuan berpikir ditandai dengan aktivitas mental seperti mengingat, memahami dan memecahkan masalah. 3. Perkembangan Bahasa Pada tahap ini siswa lebih baik kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Dahulu siswa yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak TK masih sedikit perbendaharaan kata dan masih sering di bantu oleh guru meraka, namun seiring bertambah umur mereka perbendaharaan katanya pun semakin beragam. Siswa sudah mampu menceritakan kembali apa yang mereka tangkap dalam memorinya dengan menggunakan bahasa mereka sendiri yang tentunya lebih panjang daripada saat usia TK. Prinsipnya disini siswa sudah mampu mengetahui berbagai macam perbendaharaan kata dan tata bahasa yang benar. 4. Perkembangan Bicara Pada tahap perkembangan bicara siswa sudah mampu berkomunikasi baik dengan orang lain. Saat berkomunikasi dengan orang lain maka kosa kata yang didapat siswa akan semakin banyak. Jika siswa sering berkomunikasi dengan 35 orang lain maka aspek percaya diri mereka akan lebih bagus daripada siswa yang jarang berkomunikasi. 5. Perkembangan Moral Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan siswa untuk memahami atauran, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan ini dipengaruhi bagaimana cara pola asuh orang tua mereka saat di rumah. Jika siswa diberikan pendidikan moral yang baik maka moral mereka saat di sekolah maupun di lingkungan masyarakat juga akan baik. Nilai-nilai agama dalam perkembangan moral sangat penting karena dapat membentuk sikap dan kepribadian siswa itu sendiri. 6. Perkembangan Emosi Tekanan emosi akan dirasakan siswa saat kondisi batin mereka kurang baik, misalnya saat ada masalah dengan keluarga mereka, saat tidak bahagia, rasa rendah diri dll. Pergaulan yang semakin luas dengan teman-temanya akan lebih menambah tingkat perkembangan emosinya. Siswa akan belajar bagaimana cara mengungakapkan emosi tersebut dengan teman-temannya. 7. Perkembangan Sosial Perkembangan emosi tidak dapat dipisahkan denga perkembangan sosial, yang sering disebut sebagai perkembangan tingkah laku sosial. Semakin bertambah umur siswa maka perkembangan sosio-emosional akan semakin kompleks dan berbeda. Pemahaman tentang diri dan perubahan perkembangan gender dan moral menandai perkembangan anak selama masa usia SD. 36 Sementara itu Izzaty, dkk 2008: 115 juga menyatakan bahwa karakteristik anak pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: 1. Perhatian tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. 2. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. 3. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 4. Anak memamndang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya disekolah. 5. Anak- anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa karakteristik anak usia Sekolah Dasar kelas IV atau kelas tinggi tertarik pada sesuatu yang bersifat kongkret dalam proses pembelajaran, rasa ingin tahu dan ingin belajar yang tinggi serta merupakan makhluk sosial dimana mereka harus bekerja sama dan saling tolong menolong dengan siswa yang lain. Mereka juga gemar membentuk kelompok sebaya serta belajar bersama dengan teman kelompoknya. Oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat ditepakan untuk anak SD kelas IV dalam pembelajaran Matematika.

G. Kerangka Pikir