42
D. Model Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian yang terstruktur. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas,
maka akan terdapat beberapa model yang dapat diterapkan. Menurut Kusumah dan Dwitagama 2010: 24 bahwa desain yang paling mudah dipahami dan
dilaksanakan untuk PTK yaitu model Kurt Lewin dan Model Kemmis Mc Taggart. Adapun alur pelaksanaan PTK digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Desain Penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 21
43 Model penelitian ini terdiri dari bebarapa siklus, dalam siklus terdapat
beberapa komponen,
yaitu perencanaan
Planning, tindakan
Action,pengamatanObservasi dan refleksi Reflection. Dalam penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan.
Pada setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan Planning, tindakan Action, pengamatan Observasi dan refleksi Reflection. Siklus
berhenti jika peneliti dan guru kelas sepakat bahwa pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan sesuai prosedur yang telah dipilih. Penelitian ini akan dilaksanakan
dalam 2 siklus. Yang setiap 1 siklus dilakukan sebanyak 2 pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan secara bekerjasama dengan guru kelas IV SDN Nomporejo.
Dimana peneliti bertindak sebagai pelaksana pembelajaran dan guru kelas sebagai pengamat terhadap proses pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini. Disini guru kelas akan mengamati peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran. Berikut rincian rencana penelitian dari penelitian ini:
1. Pra Tindakan Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Nomporejo dengan melakukan
pra kegiatan yaitu: a. Mencari informasi dengan melakukan observasi dan wawancara dengan guru
kelas IV.
44 b. Identifikasi permasalahan.
c. Menyusun rencana penelitian d. Memantapkan teknik pengumpulan data.
2. Siklus 1 a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan harus terdapat kesepakatan antar guru dan peneliti. Pada tahap ini akan menyusun rancangan tindakan yang akan dilakukan
selama proses tindakan. 1 Menyusun Rancana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar materi operasi hitung pecahan yang selanjutnya akan dikonsultasikan dengan guru kelas IV. Dalam RPP tersebut
dibuat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai pedoman saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
2 Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
3 Menyiapkan sarana dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Seperti nomor-nomor yang dipakai setiap siswa, gambar pecahan dan lembar
kerja siswa LKS. 4 Menyiapkan soal tes yang diberikan pada awal dan akhir siklus serta soal tes
tersebut telah lulus uji. 5 Menentukan pembagian kelompok dalam kelas tersebut.
6 Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi saat proses pembelajaran. b. Tahap Tindakan
45 Pada tahap ini mengimplementasikan dari rancangan pembelajaran yang
telah dibuat, namun hal tersebut dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini adalah: Pada Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal 1 Guru menyiapkan alat dan bahan
2 Guru memberikan motivasi pada siswa 3 Guru memberikan apersepsi pembelajaran
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari 5 Guru menjelaskan tentang model pembelajaran tipe NHT kepada siswa
b. Kegiatan Inti 1 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
siswa. 2 Siswa dibagikan nomor berjumlah anggota kelompoknya.
3 Siswa menggunakan nomor yang telah dibagi pada kepala mereka. 4 Guru menjelaskan secara singkat materi pecahan operasi penjumlahan
5 Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok berupa pertanyaan materi operasi hitung pecahan. LKS terlampir dalam RPP
6 Setiap kelompok mendiskusikan berpikir bersama dan menyatukan pendapat yang paling tepat. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung
jawab masing-masing.
46 7 Setiap anggota kelompok diharuskan menyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui dan memahami jawaban tersebut. 8 Setelah selesai, guru memanggil satu nomor tertentu secara acak.
9 Siswa yang dipanggil nomornya mengacungkan jari kemudian menjawab pertnyaan dan mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok yang lain.
10 Kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan bertanya pada hasil kelompok tersebut.
11 Guru memberikan kesempatan pada siswa lain dengan memanggil nomor yang berbeda hingga semua siswa menguasai materi tersebut.
12 Guru memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berhasil dan memberikan rewardbagi kelompok yang telah berhasil menjawab dengan
tepat. c. Kegiatan Penutup
1 Guru menyimpulkan isi pembelajaran. 2 Guru memberikan soal postes pertemuan pertama di siklus I pada siswa
untuk mengecek pemahaman dari masing-masing siswa. 3 Guru mengingatkan kembali untuk membaca materi yang telah dipelajari
dan belajar materi selanjutnya. Pada Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal 1 Guru menyiapkan alat dan bahan
2 Guru memberikan motivasi pada siswa 3 Guru memberikan apersepsi pembelajaran
47 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari
5 Guru menjelaskan tentang model pembelajaran tipe NHT kepada siswa b. Kegiatan Inti
1 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2 Siswa dibagikan nomor berjumlah anggota kelompoknya. 3 Siswa menggunakan nomor yang telah dibagi pada kepala mereka.
4 Guru menjelaskan secara singkat materi pecahan operasi penjumlahan 5 Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok berupa pertanyaan
materi operasi hitung pecahan. LKS terlampir dalam RPP 6 Setiap kelompok mendiskusikan berpikir bersama dan menyatukan
pendapat yang paling tepat. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab masing-masing.
7 Setiap anggota kelompok diharuskan menyakinkan setiap anggotanya untuk mengetahui dan memahami jawaban tersebut.
8 Setelah selesai, guru memanggil satu nomor tertentu secara acak. 9 Siswa yang dipanggil nomornya mengacungkan jari kemudian menjawab
pertnyaan dan mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok yang lain. 10 Kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat
dan bertanya pada hasil kelompok tersebut. 11 Guru memberikan kesempatan pada siswa lain dengan memanggil nomor
yang berbeda hingga semua siswa menguasai materi tersebut.
48 12 Guru memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berhasil dan
memberikan rewardbagi kelompok yang telah berhasil menjawab dengan tepat.
c. Kegiatan Penutup 1 Guru menyimpulkan isi pembelajaran.
2 Guru memberikan soal postes pertemuan kedua di siklus I pada siswa untuk mengecek pemahaman dari masing-masing siswa.
3 Guru mengingatkan kembali untuk membaca materi yang telah dipelajari dan belajar materi selanjutnya.
c. Tahap Pengamatan Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran di kelas berlangsung.
Observasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa maupun guru selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh observer
untuk mengumpulkan data-data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. d. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil yang telah dilaksanakan pada siklus 1. Peneliti dan guru menganalisis pelaksanaan
pembelajaran, mencari permasalahan dan memikirkan tindakan selanjutnya untuk memperbaiki. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT di siklus 1 akan menjadi pertimbangan untuk membuat perencanaan di siklus 2 selanjutnya.
3. Siklus 2
49 Apabila siklus 1 belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar yang
diharapkan maka akan dilakukan siklus 2. Pada siklus 2 akan dilaksanakn seperti rencana pada siklus 1 hanya saja yang berbeda adalah materi yang diajarkan,
pada siklus 1 materi yang diajarkan adalah penjumlahan pecahan maka pada siklus 2 materinya adalah pengurangan pecahan. Siklus dihentikan jika
pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah mampu meningkatkan hasil belajar matematika, dimana 90 siswa telah mendapatkan
nilai minimal 72. F.
Teknik Pengumpulan Data
Seluruh jenis penelitian pasti mempunyai teknik pengumpulan data. Untuk mempermudah mendapatkan data dapat menggunakan beberapa metode
pengumpulan data. Riduwan 2007:69 menyatakan metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi Riduwan 2007:76, Observasi yaitu melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis
dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran di lokasi penelitian. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas
siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model ppembelajaran kooperatif tipe NHT.
50 2. Tes
Riduwan 2007:76 mengatakan bahwa Tes sebagai instrumen
pengumplan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika sebelum dan
sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tes ini diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai pada setiap
siklusnya yaitu berupa soal isian berjumlah 20 soal.
G. Instrumen Penelitian