25
berubah seiring perkembangan zaman. Pemilihan jenis kosakata yang tepat sangat diperlukan dalam pembelajaran, terutama bagi anak
tunarungu. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada pembelajaran kosakata benda. Tentu saja kosakata benda yang ada dan sering
digunakan dalam kehidupan sekitar anak. Sehingga kosakata dapat dengan mudah menemui konkret dari kosakata tersebut dan juga lebih
fungsional.
7. Ruang Lingkup Kosakata Benda
Salah satu jenis kosakata adalah kosakata benda. Abdul Chaer 2006: 87-88, mengemukakan bahwa kata benda dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu: a. Kata benda yang jumlahnya dapat dihitung, seperti kata-kata yang
menyatakan: orang yang menyatakan nama diri, nama kekerabatan, nama pangkat, jabatan atau pekerjaan, atau nama gelar, menyatakan
hewan, tumbuhan, alat, perkakas atau perabot, benda alam, hal atau proses, dan yang menyatakan hasil.
b. Kata benda yang jumlahnya tidak terhitung. Untuk dapat dihitung maka di depan kata benda harus diletakkan kata keterangan ukuran
satuan seperti: gram, ton, cm, km, persegi, liter, hectare atau kubik. c. Kata benda yang menyatakan nama khas. Di muka kata benda ini
tidak dapat diletakkan kata bilangan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata
benda adalah kata dari suatu benda dan segala kata yang dibuat
26
sedemikian rupa sehingga menjadi kata benda. Ruang lingkup kosakata yang dikembangkan dalam penelitian ini sesuai dengan isi KI
kompetensi inti pada kurikulum yang digunkan sekolah, yaitu memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah. Fokus kosakata yang dikenalkan meliputi anggota tubuh, dan hewan. Kata yang dikenalkan adalah kata-
kata ringan yang mudah dimengerti anak dan mudah ditemui bentuk konkritnya.
D. Kajian tentang Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti „tengah‟, perantara‟, atau ,pengantar,. Gerlach Ely dalam Azhar Arsyad 2005:
3 mengatakan bahwa media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat individu mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk memproses dan menyusun kembali informasi yang bersifat verbal atau visual. Sedangkan Gagne dan Bringgs dalam Azhar Arsyad 2005
:4 mengungkapkan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu isi materi pengajaran, yang terdiri
antara lain buku, tape recorder, foto, gambar, grafik, kaset, film, dll.
27
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu fisik yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menerima pengetahuan dan materi yang disampaikan guru.
2. Ciri-ciri Media
Menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad 2005: 12 mengatakan bahwa media memiliki tiga ciri yaitu:
a. Ciri Fiksatif Yaitu media yang mampu merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. b. Ciri Manipulatif
Yaitu media yang dapat dimanipulasi dengan menghilangkan bagian- bagian yang tidak diperlukan sehingga menampilkan suatu proses
kejadian secara lebih rinci atau detail. c. Ciri Distributif
Yaitu media yang memungkinkan suatu objek atau kejadian di transportasikan melalui ruang, dapat dikonsumsi oleh masyarakat
luas dan dapat direproduksi berulang kali.
3. Jenis Media
Pengelompokan berbagai jenis media telah dikemukakan oleh para ahli, salah satunya Lehsin, Pollock Reigeluth dalam Azhar Arsyad
2005: 36 mengatakan bahwa media diklasifikasikan kedalam lima kelompok yaitu, 1 media berbasis manusia., 2 media berbasis cetak