17
permasalahan bahasa yang dimiliki anak tunarungu, salah satunya yaitu menggunakan metode Metode Maternal Reflektif MMR.
Secara garis besar, kegiatan pembelajaran dengan menggunaan metode maternal reflektif ini terdiri atas percakapan, termasuk didalamnya
menyimak, membaca dan menulis yang dikemas secara terpadu. Dengan MMR kemampuan berbahasa membaca, menulis, menyimak, dan
berbicara penyandang tunarungu dapat dikembangkan melalui percakapan, Murni Winarsih 2007. Oleh karena itu pembelajaran dengan
menggunakan metode maternal reflektif MMR dapat membantu proses pembelajaran bahasa anak tunarungu seperti pengenalan kosakata, menulis
kosakata, dan membaca kosakata.
C. Kajian tentang Penguasaan Kosakata
1. Pengertian Kosakata
Sri Hastuti, dkk 1993: 114 berpendapat bahwa kosakata atau vokabuler disebut juga perbendaharaan kata adalah kata-kata yang
terdapat dalam suatu bahasa. Selanjutnya menurut Burhan Nurgiantoro 2010: 338 mengemukakan bahwa kosakata atau perbendaharaan kata
adalah kekayaan yang dimiliki suatu bahasa yang berfungsi untuk mengutarakan isi pikiran baik yang bersifat lisan ataupun tertulis. Dari
pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seorang individu yang
mengandung arti sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting untuk dapat berkomunikasi,
18
penguasaan kosakata sangat penting karena dapat membantu perkembangan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain dan
membantu memahami suatu informasi. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kosakata
adalah kumpulan kata-kata yang dimiliki oleh individu yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan benar dan dapat dimengerti.
Dengan adanya penguasaan kosakata yang banyak pada seseorang maka akan memudahkan orang tersebut untuk berkomunikasi dan
meningkatkan rasa percaya diri.
2. Tujuan Penguasaan Kosakata
Kosakata merupakan salah satu komponen penting dalam berbahasa. Semakin banyak seseorang menguasai kosakata maka akan
lebih mudah juga dalam berkomunikasi. Abdul Chaer dab Leonie Agustina 1995: 19, menyatakan bahwa fungsi bahasa sebagai alat
untuk berinteraksi atau berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan. Bahasa
merupakan sarana atau alat untuk berkomunikasi antara satu dengan manusia lainnya Murni Winarsih, 2007: 40. Dari beberapa pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penguasaan kosakata yaitu untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berbahasa sehingga
memudahkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
19
3. Tahap Penguasaan Kosakata
Kosakata yang pertama kali dikuasai oleh anak adalah yang pertama kali didengarnya meskipun belum dapat memahami maknanya.
Perkembangan bahasa dan penguasaan kosakata anak akan baik dan banyak apabila sering dilatih dan diajarkan dengan baik. Penguasaan
kosakata dapat dicapai melalui tahapan-tahapan tertentu yang mencakup proses pengenalan, pemilihan, serta penerapan agar dapat berkembang
dengan baik dan benar. Menurut Goys Keraf Widya Yustitia, 2011: 25 mengemukakan mengenai tahap penguasaan kosakata yang dialami oleh
seseorang, yaitu sebagai berikut. a. Masa kanak-kanak
Pada tahap ini penguasaan kosakata anak lebih ditekankan pada kesanggupan mengungkapkan gagasan yang konkret, terutama pada
kosakata baru yang ada di lingkungan sekitarnya. b. Masa remaja
Pada tahap ini terjadi proses karena anak belajar untuk menguasai bahasa dan memperluas kosakatanya.
c. Masa dewasa Pada tahap ini penguasaan kosakata anak semakin mantap, karena
sudah timbul kesadaran untuk mengenal dan memperlajari kata-kata baru.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata meningkat apabila anak melewati tahap