Motivasi Belajar Kajian Pustaka 1. Rumah Pintar
41 c. Fungsi Motivasi Belajar.
Fungsi motivasi menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna 2012: 26 antara lain: 1 Motivasi merupakan alat pendorong
terjadinya perilaku belajar peserta didik, 2 Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, 3 Motivasi
merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan 4 Motivasi merupakan alat untuk membangun
sistem pembelajaran lebih bermakna. d. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.
Motivasi intrinsik menurut Sardiman 1996: 89 adalah sebagai berikut:
1 Motivasi Intrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
dilihat dari segi belajar, motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan itu sendiri. “instrinsic
motivations are inherent in the learning situations and meetpupil- needs and purposes”, itulah sebabnya mengapa motivasi intrinsik
dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari
dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajarnya.
42 Perlu diketahui bahwa anak yang memiliki motivasi
intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu, dorongan
yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang bersifat keharusan untuk menjadikan individu
yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi secara lahiriah motivasi itu terlahir dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial,
bukan sekedar simbol dan seremonial. Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2002: 15 motivasi
intrinsic yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan, Sobry Sutikno 2007: 98 mengatakan motivasi intrinsik sebagai
motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada pakasaan dorongan dari orang lain, tetapi atas dasar kemauan
sendiri. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri tanpa memerlukan rangsangan atau dorongan dari luar
yang mengakibatkan adanya pergerakan. 2 Motivasi Ekstrinsik
A.M Sardiman 2005: 90 mengatakan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena disebabkan
43 rangsangan dari luar diri individu, jadi yang terpenting bukanlah
karena belajar ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapatkan hadiah. Dapat dilihat dari
segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang akan dilakukannya. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan di teruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna 2012: 27 motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan
faktor-faktor diluar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat dari pembimbing, hadiah reward, kompetisi sehat antar
peserta didik, hukuman funishment dan sebagainya. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
motivasi intrinsik adalah motivasi dari dalam diri sendiri, dimana diri sendirilah yang memegang penting bahwa kemauan diri itu
terbawa atas sikap sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dikarenakan rangsangan dari luar, disini yang
berperan adalah orang lain, sebenarnya ini tidak baik dan tidak begitu penting, dalam kegiatan belajar mengajar tetaplah penting
sebab kemungkinan besar keadaan anak itu dinamis. Motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi otivasi instrisik bila pada saat
44 anak menyadari bahwa pentingnya belajar itu bukan dorongan
yang berasal dari luar dan menindak lanjut dengan tindakan dengan belajar bersungguh-sungguh tanpa pengaruh faktor dari luar diri.
e. Prinsip motivasi belajar Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suharna 2012: 26
prinsip motivasi sebagai berikut: 1 Peserta didik memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda sesuai dengan pengaruh lingkungan internal
dan eksterna peserta didik itu sendiri, 2 Pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman belajar yang baru akan
menumbuhkembangkan motivasi belajar anak, 3 Motivasi belajar anak akan berkembang jika disertai pujian daripada hukuman, 4
Motivasi belajar intrinsik peserta didik dalam belajar akan lebih baik daripada motivasi ekstrinsik, meskipun keduanya saling menguatkan,
5 Motivasi belajar anak yang satu dapat merambat kepada anak yang lain, 6 Motivasi belajar anak akan berkembang jika disertai dengan
tujuan yang jelas, 7 Motivasi belajar anak akan berkembang jika disertai dengan implementasi keberagaman metode, 8 Bahan ajar yang
sesuai dengan kebutuhan belajar akan menumbuhkembangkan motivasi belajar anak, 9 Motivasi yang besar dapat mengoptimalkan
potensi dan prestadi belajar anak, 10 Gangguan emosi anak dapat menghambat terhadap motivasi dan mengurangi prestasi belajar anak,
11 Tinggi rendahnya motivasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya gairah belajar anak, dan 12 Motivasi yang besar akan berpengaruh
45 terhadap terjadinya proses pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif
dan menyenangkan. f.
Komponen Motivasi Belajar. Menurut Sondang P. Siagian 2004:132, komponen motivasi
adalah sebagai berikut: 1 Upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran Organisasi
Tersirat bahwa dalam pandangan ini ialahbahwa tujuan dan sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi para
anggota organisasi yang diberi organisasi tersebut. Secara popular dapat dikatakan bahwa pemberian motivasi hanya akan efektif
apabila dalam diri bawahan yang digerakkan itu terdapay keyakinan-keyakinan bahwa dengan tercapainya tujuan dan
berbagai sasaran organisasi tujuan pribadi akan ikut pula tercapai. Hal ini sangat penting untuk mendapat perhatian karena, seperti
dimaklumi, pendorong utama dan pertama bagi seseorang untuk memasuki organisasi tertentu itu berbagai kepentingan pribadinya
akan terlindungi dan berbagai kebutuhannya akan terpenuhi. Bahkan dapat dikatakan bahwa motif utama dan pertama tersebut
dapat bersifat individualistik. Para pekerja akan selalu mengkaitkan pemeberian motivasi oleh pimpinan dengannkepentingan dan
tujuan pribadi itu meskipun tetap dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
46 2 Usaha Tertentu Sebagai Akibat Motivasi.
Artinya motivasi merupakan keterkaitan anatara usaha dan permusan kebutuhan tertentu. Dengan kata lain, motivasi
merupakan ketersediaan untuk mengerahkan usaha tingkat tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Akan tetapi kesediaan
mengerahkan itu sangat tergantung pada kemauan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhannya. Usaha merupakan ukuran
intesitas kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi, yang bersangkutan akam berusah keras untuk melakukan sesuatu.
3 Kebutuhan. Suatu pemahaman teori motivasi dan aplikasinya, yang
dimaksud dengan ialah keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya suatu
kebutuhan yang belum terpuaskan menciptakan “ketegangan” yang pada giliranya menimbulkan dorongan tertentu dalam diri
seseorang. Dapat dikatan bahwa seseorang pekerja yang termotivasikan sesungguhnya berada pada suasana ketegangan.
Cara untuk
menghilangkan ketegangan
tersebut, mereka
melakukan usaha tertentu. Merupakan hal yang logis apabila usaha seseorang semakin besar apabila tingkat ketegangan dirasakannya
semakin besar. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
47 kondisis-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila tidak menyukai, maka berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Motivasi
mengandung pengertian yang luas, menyangkut internal dan eksternal intrinsik dan ekstrinsik.