Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 melengkapi kegiatan pada pendidikan formal atau persekolahan. Sehingga peranan rumah pintar ini sangat dibutuhkan dan membantu perkembangan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Rumah pintar Pijoengan sebagai wadah pendidikan, mempunyai beberapa program yang melibatkan seluruh komponen pendidikan, mulai dari paud, bimbingan belajar, hingga pemberdayaan pertanian dan perikanan. Sejalan dengan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah dalam upaya memberantas anak yang putus sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia baik pendidikan formal maupun non formal. Dalam hal ini seorang anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti yang telah disahkan dalam UU RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak juga disebutkan pada pasal 1 ayat 12. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. Sedangkan pada Pasal 9 ayat 1 juga disebutkan Setiap 5 anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Rumah pintar secara nyata memberikan pelayanan yang aktif kepada masyarakat dengan menumbuh kembangkan usaha pendidikan. Rumah Pintar Pijoengan membantu melayani oleh dan untuk masyarakat khususnya anak- anak dalam meningkatkan motivasi dan mengembangkan potensi yang sudah ataupun belum mempunyai potensi belajar sehingga dapat meraih hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan yang semetisnya. Anak-anak 5 cenderung kurang mengoptimalkan potensinya dalam pendidikan yang membuat Rumah Pintar Pijoengan tergugah untuk membantu meningkatkan potensi dan motivasi anak dalam belajar. Salah satu upaya yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan ini melalui les atau bimbingan belajar. Les atau bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan pada dasarnya sama dengan pendidikan sekolah yaitu mengarahkan, memberikan arahan untuk belajar, tumbuh dan berkembang pada anak. Dalam kiprahnya, rumah pintar yang berlokasi di Dusun Daraman, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, ini mengelola berbagai kegiatan yang meliputi, Sentra Buku dan Baca, Sentra Audio Visual, Sentra Paud, Sentra Kriya, Sentra Permainan, Sentra Belajar Membaca Al- Qur’an dan Iqro’, Sentra Pertanian, dan Sentra Peternakan. Sedangkan pelayanan di lapangan terdapat juga unit Sentra Motor Pintar dan Sentra Pelayanan Kesehatan, dari berbagai kegiatan pendidikan dan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga rumah pintar tersebut adalah sebagai alternatif pendidikan non formal yang tidak ditemukan dipendidikan formal pada umumnya. Salah satu sentra belajar yang sedang dikembangkan adalah kegiatan bimbingan belajar, dengan tujuan untuk mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar pada anak. Terlebih juga untuk menumbuhkan motivasi terhadap motivasi dalam belajar. Menariknya, lembaga rumah pintar ini memeberikan layanan setiap hari mulai pukul 10.00-16.00 WIB, khusus untuk hari minggu lembaga rumah pintar memberikan pelayanan lebih awal yaitu 6 pukul 08.00-16.00 WIB. Dengan anggapan bahwa lembaga rumah pintar ingin memeberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat yang membutuhkan. Anak-anak cukup antusias dalam memanfaatkan layanan rumah pintar, terlihat dari buku daftar pengunjung yang disediakan oleh pengelola, bahwa respon masyarakat yang baik khususnya anak-anak yang setiap harinya ada 50 orang mayoritas anak-anak yang berkunjung untuk memanfaatkan layanan rumah pintar. Terlebih lagi sentra permain yang ada di rumah pintar selalu digunakan anak-anak dengan bermain untuk mengisi waktu luang. Selama Rumah Pintar Pijoengan ini sendiri tercatat sudah mengadakan pelatihan dengan hasil dari sentra pertanian adalah pembuatan pupuk Bokhasi, dari sentra peternakan dengan hasil pakan ternak dengan sistem fermentasi sebagai pengganti pakan ternak. Dari sentra kriya atau keterampilan yakni memproduksi mukena untuk anak-anak dan kerudung. http:rumahpintar.jogja.blogspot.compblog-page.html . Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemauan belajar dalam diri anak. Motivasi dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam membangun dirinya agar memiliki kualitas yang lebih baik. Motivasi dapat berupa motivasi didalam diri dan dorongan motivasi dari luar diri yang mempunyai nilai tambah, inilah yang menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang anak yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi belajar yang cukup 7 Muhibbin Syah, 200: 153. Lingkungan juga merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat membantu untuk membangun motivasi pada diri anak. Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap motivasi. Lingkungan merupakan suatu pengaruh yang signifikan bagi anak, sehingga anak terkadang lupa dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar. Anak sering kali melampaui batas waktu bermain yang berlebihan, menjadikan anak cenderung bermalas-malasan dalam belajar dan anak lebih memilih untuk bermain dari pada belajar. Waktu belajar yang kurang bagi anak di pengaruhi oleh aktifitas bermain yang cenderung lebih menyenangkan. Selain itu anak- anak kurang termotimasi jika disuruh untuk belajar. Motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan sesuatu dapat berasal dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Akan tetapi motivasi yang lebih kuat untuk seseorang bersemangat melakukan sesuatu apa yang telah diharapkan atau dicita-citakannya berasal dari dalam diri individu, karena seseorang itulah yang menentukan diri sendiri akan diarahkan kearah yang telah direncanakan sebelumnya. Seseorang yang memiliki motivasi dari dalam diri sendiri juga akan terus berusaha mendapatkan suatu hal yang telah menjadi tujuan yang diharapkan. Motivasi yang berasal dari luar juga memiliki pengaruh untuk diri seseorang, namun tidak begitu kuat untuk dorongan atau penyemangat dalam individu dikarenakan hanya sebagai pelengkap atau tambahan dorongan penyemangat. Motivasi ini memiliki manfaat apabila seseorang tidak 8 mempunyai semangat atau giat dari dalam diri untuk melakukan sesuatu seperti belajar. Pada kenyataannya tidak semua anak yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah memiliki motivasi belajar dalam dirinya, sehingga akan berdampak dengan belajar yang tidak baik atau tidak bersemangat yang akhirnya dalam memperoleh hasil belajarnya tidak sesuai yang diharapakan. Minat dan motivasi belajar yang kuat akan meningkatkan kemauan dan semangat yang tinggi dalam belajar, tentunya juga berpengaruh terhadapat prestasi dan memberikan kepercayaan diri tinggi terhadap anak itu sendiri, karena minat dan semangat belajar mempunyai hubungan yang erat. Motivasi sangat berperan dalam belajar. Program bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan memiliki tujuan, salah satunya yakni berperan untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Upaya yang dilakukan Rumah Pintar Pijoengan ini merupakan salah satu upaya dari faktor eksternal untuk membangkitkan motivasi pada anak. Fenomena maraknya para anak untuk mencari tambahan ilmu yang telah didapat dari sekolah merupakan sebuah bentuk dari motivasi siswa yang tinggi dalam belajar jika dilihat dari segi kuantitasnya. Tetapi ini menjadi permasalahan ketika dilihat dari segi kualitasnya para siswa yang belajar pada lembaga bimbingan belajar dapat diidentifikasi bahwa mereka merasa tidak puas belajar di sekolah mereka dan para siswa pada umumnya merasa perlu belajar tambahan karena mereka menilai sekolah hanya sebagai tempat formal dalam menuntut ilmu dan sekedar memenuhi kewajibannya sebagai pelajar. 9 Dengan pemikiran yang mengerucut pada peningkatan belajar maka anak termotivasi untuk mengikuti bimbingan belajar dengan tujuan pribadi untuk mengurangi ketidakpahaman anak dalam memahami materi di sekolah, dengan anggapan mengikuti bimbingan belajar dapat menambah teman, disamping itu juga keinginan orang tua agar anak mengikuti bimbingan belajar karena alasan orang tua yang cendarung sibuk sehingga anak kurang pengawasan dalam pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah. Berdasarkan hasil obeservasi di Rumah Pintar Pijoengan, peran lingkungan sangat mempengaruhi dalam perkembangan anak dalam belajar, Rumah Pintar Pijoengan dalam hal ini berposisi sebagai pengganti orang tua dan guru di sekolah formal, secara tidak langsung menerapkan unsur-unsur pendidikan dalam metode belajar melalui bimbingan belajar. Dalam hal meningkatkan pendidikan anak tidak hanya sekolah saja yang berperan, akan tetapi orang tua juga berperan dalam hal perkembangan pendidikan dengan memberikan motivasi terhadap anak-anak dengan bekerja sama melalui tambahan bimbingan belajar. Demikian pula, lembaga Rumah Pintar dapat mengetahui kesulitan-kesulitan belajar mana yang dialami anak. Sekolah merupakan tahapan formal bagi anak, Banyaknya mata pelajaran dan informasi yang harus diterima anak di sekolah, ini memberikan dampak bagi anak dalam menerima rangsangan materi. Anak diberikan materi dengan harapan anak mampu memahami materi tersebut sebagai syarat untuk menetukan tingkat kelulusan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Namun yang menjadi permasalahan adalah kurangnya kesadaran anak akan materi 10 yang diberikan. Hal ini semata bukan karena kesalahan anak dalam menerima, akan tetapi juga guru dalam memberikan materi terlihat membosankan dan dengan metode yang sama. Seiring dengan perkembangan IPTEK yang semakin maju guru dituntut kreatif dalam memeberikan materi. Hal ini pula yang menjadikan lembaga non formal terdorong dalam meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar seperti yang dilakukan oleh Rumah Pintar Pijoengan. Kasus pada anak usia SD hingga SMA sederajat di desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ditengarai sudah banyak anak yang kecanduan permainan diinternet game online sehingga anak cenderung malas belajar. Ini sering kali terlihat di warung internet yang ada di Piyungan, warung internet hampir penuh sesak dikarenakan sekelompok anak-anak pelajar untuk bermain game online, bahkan ada anak yang membolos sekolah hanya sekedar untuk menyalurkan hobi bermain game online didunia maya tersebut. Berbeda pula dengan anak usia tingkat SMP yang cenderung orang tuanya tidak memberikan pengawasan dan motivasi yang teratur terkait dengan belajar anak. Hal ini dikarenakan orang tua mereka sibuk mencari pekerjaan yang lebih layak untuk keluarga, sehingga berdampak kepada anak menjadi lepas control karena pengawasan dan perhatian terhadap anak yang kurang. Selain itu juga ada banyak anak yang terpengaruh oleh teman kelas dan temann sebayanya yang malas belajar dikarenakan tidak minat dengan pelajaran yang ada di sekolah, sehingga anak tersebut membelot ke tempat-tempat wisata dan sering kali anak terpengaruh 11 dengan gaya hidup yang wah sehingga anak ikut-ikutan balap motor dan sebagainya dengan kebut kebutan di jalan. Bimbingan belajar merupakan bidang pelayanan bimbingan yang membantu anak dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk pendidikan yang berkelanjutan. Kelebihan dari bimbingan belajar sendiri bersifat komprehensif dalam ruang lingkup, namun juga bersifat preventif dalam desain dan bersifat pengembangan tujuan yang nantinya anak diberikan arahan akan pentingnya belajar bagi anak. Begitu tujuan dari kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan, dimana kegiatan ini memiliki tujuan mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar pada anak. Dalam proses kegiatan bimbingan belajar pola yang dilakukan dalam pengajaran di bimbingan belajar dengan model privat atau semi privat di Rumah Pintar Pijoengan dengan jumlah anak yang terbatas dalam satu ruang belajar. Mata pelajaran yang tersedia di Rumah Pintar Pijoengan juga beragam seperti: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS. Proses kegiatan bimbingan belajar dilakukan 4 kali dalam seminggu yaitu hari senin sampai kamis pukul 15.00 WIB. Diharapakan dengan pola seperti itu anak lebih terfasilitasi dalam memahami materi belajar. Model pembelajaran semi atau non formal di bimbingan belajar juga memberikan kesan yang santai dan nyaman bagi anak, sehingga proses belajar lebih dinikmati, dan materi cepat diserap. 12 Berdasarkan paparan diatas dapat diketahui bahwa motivasi belajar anak perlu ditingkatkan mengingat pentingnya bagi anak dalam mengikuti perkembangan jaman yang ada. Sehingga anak di tuntut untuk dapat maju dan berkembang serta meningkatkan kualitas diri mereka. Perlunya peningkatan motivasi belajar melalui bimbingan belajar dengan tujuan mengatasi masalah pendidikan yang sekarang ini sudah semakin maju namun kemauan individu belum siap untuk berjalan seiringan dengan status pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu disini peneliti ingin melihat peranan rumah pintar sebagai upaya meningkakan motivasi belajar dan mutu pendidikan anak melalui bimbingan belajar yang disediakan. Sehubung dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Peran Rumah Pintar Pijoengan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel di Desa Srimartani Bantul”

B. Identifikasi Masalah

Beradasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain: 1. Rumah Pintar Pijoengan kurang dimanfaatkan sebagai tempat bimbingan belajar. 2. Adanya pengaruh lingkungan di desa piyungan yang menyebabkan berkurangnya minat belajar anak, seperti bermain game online diwarung internet. 3. Anak-anak cenderung kurang dalam mengoptimalkan potensinya dan kurangnya kesadaran anak terhadap materi yang diberikan di sekolah. 13 4. Adanya berbagai kesulitan-kesulitan belajar yang dialami anak, sehingga mempengaruhi motivasi belajar anak. 5. Motivasi belajar anak yang cenderung rendah sehingga menyebabkan berkurangnya minat belajar anak. 6. Kurangnya waktu belajar sehingga dibutuhkan waktu tambahan siswa untuk belajar agar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. 7. Kurangnya motivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah yang mengakibatkan proses pencapaian nilai hasil belajar yang baik tidak optimal .

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada bagaimana peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar yang diadakan. Penelitian ini berjudul “ Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel di Desa Srimartani Bantul”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apa saja kegiatan yang berada di Rumah Pintar Pijoengan Desa Srimartani Bantul? 2. Bagaimana kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan Desa Srimartani Bantul? 14 3. Bagaimana peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui kegiatan yang ada di Rumah Pintar Pijoengan. 2. Untuk mengetahui kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak dalam belajar. 3. Untuk mengetahui peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak dalam belajar.

F. Maanfaat Penelitian

Dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat bagi beberapa pihak yang terkait: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih disiplin ikmu khusunya jurusan Pendidikan Luar Sekolah. 2. Dapat digunakan bagi peneliti sebagai pertimbanghan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai peran rumah pintar. 3. Bagi Lembaga Rumah Pintar Pijoengan: Bagi para pengelola Rumah Pintar, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui peran Rumah Pintar dalam peningkatan pendidikan nonformal dimasyarakat. 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 1. Rumah Pintar

a. Pengertian Rumah Pintar Rumah Pintar RUMPIN merupakan gagasan dari Ibu Negara RI hadir sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81 tahun 2013, Rumah Pintar dimasukan dalam katagori Satuan Pendidikan Non Formal Sejenis. Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa sertamengentaskan kemiskinan, hadirnya. Rumah Pintar dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan beradab. Rumah Pintar merupakan nama bangunan yang berisi program pendidikan bagi ibu dan anak melalui berbagai sumber belajar. Sebagai program lanjutan dari mobil pintar dan motor pintar, Rumah Pintar menjadi satu solusi dalam persoalan ketertinggalan dan keterbelakangan masyarakat dalam bidang pendidikan untuk mengembangkan kualitas manusia dan masyarakat indonesia. Rumah Pintar memiliki lima sentra, sentra buku, alat permainan edukatif, audio visual dan pangung, komputer, dan sentra kriya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa ciri khas dari setiap Rumah Pintar adalah keberadaan sentra kriya. Melalui kelima sentra ini diharapkan dapat