Latar Belakang Berdirinya Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

123 sendiri, sehingga dari itu dapat dikelola dengan melalui bentuk kegiatan bimbingan belajar itu akan berjalan.

b. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Dengan latar belakang yang cukup memprihatinkan maka bimbingan belajar dibentuk untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan peserta didik, melihat kualitas dan kuantitas anak yang perlu dikembangkan Rumah Pintar Pijoengan merencanakan berupa konsep bimbingan belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar pijoengan yang dikelola oleh tutor dengan memperhitungkan kualitas dan juga kuantitas, baik secara materi, metode dan juga mengklasifikasikan terlebih dahulu pematerian, koordinasi tutor dengan peserta didik, jadwal belajar agar tidak berbenturan dengan kegiatan peserta didik diluar bimbingan belajar dan sekolah formal. Dengan kualitas tutor yang memadai dengan pembawaan proses belajar melalui metode belajar yang baik dan pemanfaatan waktu yang baik pula sehingga dapat berjalan dengan lancar. Pemahaman yang ditimbulkan dari kesiapan belajar anak yang bagus memungkinkan timbulnya timbalik balik dari peserta didik dalam kegiatan bimbingan belajar. Kesiapan belajar dapat dipengaruhi oleh pola pikir, sikap dan tingkah laku sampai dengan kondisi fisik dalam belajar. Kesiapan ini sering kalidi tunjukkan dengan antusiasme dan presentasi kehadiran yang semakin hari semakin baik. Diawal peserta 124 didik sering kali kebingungan dalam belajar dan setelah mengikuti bimbingan belajar ini peserta didik menunjukkan prestasi belajar hingga prestasi nilai yang baik. Terbentuknya kegiatan bimbingan belajar dapat menggali karakter anak yang belum terekspose melalui jenjang pendidikan lainnya, bentuk dari kegiatan bimbingan belajar sendiri dapat dikatakan berhasil karena dinilai dari pengelolaan yang sesuai dengan perencanan yang yang melibatkan semua personil lembaga.

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Kegiatan bimbingan belajar pada hakikatnya terdiri dari berbagai komponen diantarannya peserta didik yakni anggota masyarakat yang ingin belajar, komponen sumber belajar yakni dapat berupa buku namun hal terpenting dari terlaksananya kegiatan bimbingan belajar ini adalah guru atau tutor. Guru atau tutor yakni warga masyarakat yang mempunyai kemampuan dibidang pengtahuan dan bersedia memberikan apa yang dimiliki. Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar ini diberlakukan berdasarkan tingkat pendidikan kelas yang mana struktur tingkat kelas dan jangkauan pemahaman pendidikan yang luas sehingga itu yang menjadikan cara penanganan terhadap anak yang berbeda-beda, berlaku pula dengan perbedaan pelaksanaannya. 125 Dalam pelaksanaannya kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan terdiri dari dua kelas, kelas kecil dan kelas besar. Kelas kecil terdiri dari kelas 1 dan kelas 2 SD yang dilaksanakan pada hari selasa dan kamis pukul 15.00 WIB. Kemudian untuk kelas besar atau kelas 4 SD yang dilaksanakan pada hari senin, rabu, dan jum’at pukul 15.00 WIB. Dalam proses pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar sudah berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapan, tutor tidak menemui kesulitan-kesulitan dalam menjelaskan materi mengingat dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar tidak mempunyai perencanaan secara spesifik namun lebih berfokus kepada pembawaan dan metode pendampingan peserta didik. Hal ini dikarenakan kolektivitas antar tutor sebagai pengampu kegiatan bimbingan belajar mampu menganalisa keadaan lingkungan dengan baik. Pada proses pelakasanaan kegiatan bimbingan belajar ini tidak mempunyai perencanaan kurikulum yang tetap, kurikulum yang juga digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan tidak semuanya mengacu pada kurikulum 2013. Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan dalam pelaksanaannya lebih fleksibel dan sering kali menyesuaikan dengan siruasi dan kondisi. 126

d. Proses Kegiatan Bimbingan Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

1 Peserta Didik pada awalnya bimbingan belajar ini dibentuk karena saran dari wali murid sendiri yang melihat kurangnya minat belajar anak. Tapi secara spesifik, tidak ada syarat atau mengklasifikasikan latar belakang ekonomi maupun pendidikan untuk dapat menjadi bagian dari kegiatan bimbingan belajar dan untuk peserta didik yang kurang mampu, kita subsidi agar lebih ringan biayanya. Masa usia SD sekitar 6,0-12,0 ini merupakan tahapan perkembangan penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Karena itu, pendidik tidaklah mungkin mengabaikan kehadiran dan kepentingan mereka. pendidik akan selalu dituntut untuk memahami betul karakteristik anak dikegiatan bimbingan belajar. Karakteristik anak menunjukkan bahwa usia anak 7, 8, dan 9 tahun dimasa SD ini karakteristik yang paling menonjol adalah keingin tahuan yang besar dan juga kecenderungan anak ingin bermain dan adreanalin hormon perasaan senang itu tinggi sehingga sewajarnya anak secara pemikiran hanya ini bermain Karakteristik merupakan ciri dari diri anak dalam masa tumbuh kembang anak. Mereka belajar denga caranya bekerja, mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan situasi yang terjadi setelah mereka mengalami setimulus berupa