Peran Rumah Pintar Pijoengan Mewadahi Kegiatan Bimbingan Belajar Anak

104 dan juga memberikan motivasi belajar anak untuk dapat meraih prestasi belajar yang baik. Kegiatan bimbingan belajar berguna untuk mengembangkan anak dalam meningkatkan minat dan bakat anak dalam belajar yang memiliki peran sebagai wadah pelayanan dibidang pendidikan. Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar ini juga hampir sama kedudukannya sebagai fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan bimbingan belajar hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

b. Fungsi Rumah Pintar

Sriyono SY sebagai salah satu pengelola rumah pintar Pijoengan menjelaskan bahwa fungsi rumah pintar itu sendiri sebagai layanan pendidikan adalah tempat untuk belajar, informasi pengetahuan, life skill dan bakat baik anak-anak untuk mengembangkan potensinya dalam belajar yang diprioritaskan untuk tumbuh kembang anak dan menemukan karakteristik anak mengenai belajar. “Sriyo salah satu pengelola di rumah pintar Pijoengan menjelaskan bahwa rumah pintar adalah tempat untuk pembelajaran, dari anak-anak sampai orang tua dimana terdapat banyak kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang ada di rumah pintar”. 105 Fungsi rumah pintar sebagai layanan sosial antara lain membantu masyarakat untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya dan dengan lingkungan sosialnya. Hal serupa juga disampaikan oleh “LL salah satu pengelola sekaligus tutor, “Fungsi rumah pintar itu tempat untuk pembelajaran dari anak- anak, remaja, ibu-ibu, maupun usia lanjut”.

c. Kegiatan Bimbingan Belajar Guna Meningkatkan Motivasi Belajar di Rumah Pintar Pijoengan

Pengembangan pendidikan di Indonesia kini semakin beragam farian, mulai dari pendidikan formal hingga pendidikan nonformal. Bahkan metode yang digunakan juga beragam, mulai dari penggunaan kurikulum sederhana hingga kurikulum pengembangan sekarang ini. Begitu pula dikegiatan tambahan belajar yang dirasa sangat membantu perkembangan peserta didik baik dari kondisi fisik hingga sampai intelektual, hal ini mejadi keprihatinan melihat kondisi lingkungan yang seharusnya mendukung dalam berkembangnya anak. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi pula anak menjadi salah langkah dalam pengambilan keputusan terhadapa lingkungan yang mana membawa mereka kepada kemalasan dalam belajar. Hal ini yang menjadi keprihatinan dan perhatian untuk sebagian lembaga yang dirasa dapat menjadi wadah pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat. Kondisi ini dimanfaatkan oleh lembaga Rumah Pintar Pijoengan guna memberikan pingkatan pelayanan masyarakat baik berupa life skill ataupun berupa pendidikan dan 106 pengetahuan. Terbentuknya kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan ini diadakan guna mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak baik dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar, mengembangkan bakat dan karakter anak sesuai kebutuhan. Hal ini juga diutarakan oleh bapak “SY”, bahwa: “Kondisi anak sekarang mas yang menjadikan program ini terbentuk, disamping itu keluhan dari ibu-ibu yang mengikuti pelatihan sentra kriya disini yang menurutnya anaknya malas untuk belajar”. Sedangkan mas “SG” sebagai tutor mengungkapkan mengenai diadakannya bimbingan belajar, bahwa: “Saya itu prihatin mas dengan kondisi anak sekolah disekitaran sini. Saya sering dengar kedapatan anak bolos sekolah gara-gara game online itu lo mas yang diwarnet itu apa namanya. Saya juga sering tanya keibu-ibu yang ikut pelatihan disini sering mengeluh anaknya tidak mau belajar. Kalaupun mereka datang kesini cuma mau main aja mas, jadi saya punya inisiatif mengadakan bimbingan belajar gitu mas awalnya”. Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “UA” sebagai tutor mengenai diadakannya bimbingan belajar, bahwa: “Dilingkungan sekitar desa Srimartani kan belum ada mas lembaga semacam bimbingan belajar. Melihat fenomena anak- anak yang lebih memilih bermain dari pada belajar, itu yang membuat kegiatan bimbingan belajar ini terbentuk dan dipilih sebagai solusi bagi anak dalam meningkatkan motivasi belajarnya”. Berdasarkan wawancara diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan keadaan latar belakang kondisi anak yang lebih memilih sering bermain dari pada belajar, dan juga tenatng dunia pendidikan yang ada disekitar Desa Srimartani belum ada lembaga sejenis 107 bimbingan belajar, terbentuk dan dipilih lembaga Rumah Pintar melalui kegiatan bimbingan belajar sebagai solusi untuk membina dan membimbing anak dalam belajar. d. Faktor-Faktor yang Mendorong dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak melalui Bimbingan Belajar Prestasi belajar merupakan hasil capaian yang menjadi tolak ukur dari sebuah proses. Proses kegiatan bimbingan belajar peserta didik sering kali dijalani dengan naik turunnya motivasi. Oleh karena itu adanya beberapa faktor yang dapat menstabilkan motivasi, dalam menjalankan kegiatan bimbingan belajar, tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat mendorong dan menunjang keberlangsungan kegiatan bimbingan belajar. Faktor pendukung ini dapat berasal dari dalam dan diluar diri individu atau faktor internal dan eksternal, seperti yang diungkapkan oleh bapak “SY”, bahwa: “Ada banyak mas kalau diklasifikasikan secara umum itu ada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana keduanya saling mempengaruhi mas. Faktor internal itu bisa berupa hasrat dan minat dan tujuan yang diinginkan anak, cita-cita. Kalau factor eksternal itu bisa hadiah, bisa pujian, bisa juga hukuman”. Mas “SG” menambahkan mengenai faktor pendorong belajar, bahwa: “Banyak mas faktornya, kalau secara umum itu internal dan eksternal. Kalau diklasifikasikan itu semua merupakan kebutuhan anak dalam belajar. Kemauan dirinya untuk maju dan bisa saja”. Hal serupa juga diungkapkan oleh mas “US”, bahwa: