Prestasi Deskripsi Rumah Pintar Pijoengan

70 Berbagai layanan yang diadakan dan dilaksanakan oleh Rumah Pintar Pijoengan, yang dirasa dibutuhkan masyarakat agar dapat menunjang dan memperkaya pengetahuan baik dilihat dari segi pendidikan maupun kecakapan hidup masyarakat. Berbagai kegiatan tersebut tentunya mempunyai target yang menjadi latar belakang berdirinya kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan, karena hal ini menjadi salah satu tolak ukur terbentuknya suatu kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Pintar Pijoengan seperti yang diungkapkan oleh bapak “SY” bahwa : “Pada awalnya mas rumah pintar sebagai tempat penyedia layanan masyarakat pasca gempa. Kami berfikir dan mulai mencoba mengembangkan kegiatan. Kemudian muncul gagasan lima sentra yang menjadi latar belakang berdirinya kegiatan tersebut yaitu sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan”. Pernyataan serupa juga didukung oleh pernyataan oleh mas “UA” bahwa: “Yang melatar belakangi berdirinya kegiatan-kegiatan di Rumah Pintar ini ada lima sentra mas yaitu sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan”. Selaku dari pihak pengelola Rumah Pintar Pijoengan mengutarakan rencana yang menjadi latar belakang terbentuknya berbagai kegiatan yang ditekuni Rumah Pintar Pijoengan sebagai layanan pemberdayaan masyarakat paska gempa yang kemudian membentuk gagasan kegiatan yang masih berjalan hingga sekarang. Yang menjadi latar belakang kegiatan belajar tersebut yaitu sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi 71 sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan. Inilah yang menjadi gagasan mengapa kegiatan itu dapat berjalan hingga sekarang. Pada dasarnya Rumah Pintar Pijoengan merupakan sebuah lembaga non formal yang memberikan layanan kepada masyarakat dengan tujuan memberdayakan masyarakat yang terbelakang agar terberdaya melalui kegiatan-kegiatan baik pedidikan maupun kecakapan hidup. Bencana gempa bumi yang terjadi tahun 2006 mengakibatkan dampak positif dan juga negatif bagi desa Srimartani. Keadaan yang darurat dikarenakan rumah roboh dan luka-luka yang diderita masyarakat akibat gempa menambah kondisi menjadi semakin tidak baik. Awal mula pembentukan Rumah Pintar Pijoengan ini didasari atas gagasan terebut, kondisi perekonomian desa Srimartani menurun karena lahan pertanian dan juga usaha masyarakat disektor tersebut gagal panen dan rusak akibat gempa. Oleh karena itu perencanaan untuk membangun kembali perekonomian dan mengembangkan masyarakat membutuhkan wadah sebagai alternatif, salah satunya Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan-kegiatan yang terencana, sehingga dapat terfokus pada pembedayaan dengan sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan.