Pemahaman tentang Resiko dari Upaya Unsafe Abortion

bulan atau delapan minggu. Seperti yang disampaikan Hendrati 2005, tanda-tanda kehamilan yang sering dirasakan oleh perempuan sebagai berikut : 1. Tidak mengalami haid 2. Ibu sering buang air seni 3. Mual, ingin muntah 4. Kepala pusing 5. Perubahan bentuk tubuh; payudara mengencang kira-kira 10 hari setelah terlambat haid, perubahan warna yang agak gelap di daerah areola atau daerah dekat putting. 6. Mudah merasa letih dan lelah 7. Ada perubahan emosi; sensitive dan mudah merasa sedih Tetapi ada juga perempuan yang tidak mengalami gejala-gejala kehamilan, hal menyebabkan banyak perempuan baru menyadari kehamilan setelah usia kehamilan besar. Hasil penelitian yang diperoleh dari PKBI tahun 2005 menemukan bahwa sebagian besar perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan terlambat mengetahui kehamilannya dan datang ke klinik dengan kondisi kehamilan yang sudah besar, sehingga justru menjadi tidak aman untuk bisa ditolong.

5.2.2 Pemahaman tentang Resiko dari Upaya Unsafe Abortion

Matriks 4.5.2.2, menggambarkan ada beberapa informan tidak memahami dan kurang menyadari upaya-upaya yang sudah dilakukan termasuk aborsi yang tidak aman dan memiliki resiko. Namun rasa panik dan bingung serta keinginan untuk menghentikan kehamilannya lebih besar sehingga membuat informan nekat Universitas Sumatera Utara melakukan upaya tersebut dan ketika tidak berhasil baru memutuskan untuk datang ke petugas medis. Dibawah ini ditampilkan beberapa pendapat informan tentang hal ini : Pendapat Informan 6 : “yah saya nggak tahu bu... waktu itu saya malu aja kalau hamil, jadi sebelum besar ya saya coba untuk menjatuhkannya. Memang waktu saya minum jamu cap wayang itu semua badan saya panas, sampai-sampai vagina saya juga terasa panas... saya merasakan panas cukup lama.. saya memang takut juga bu waktu itu.. makanya saya datang ketukang kusuk karena saya seperti meriang, saya pikir saya mau demam. waktu saya dikusuk karena perut saya ditekan-tekan ya terasa sakit juga memang... tapi saya tahankan aja. Begitu juga yang disampaikan oleh Informan 2 : “ sebelum minum jamu saya nggak mikir resikonya mbak wong saya lagi bingung.. pikiran saya gimana caranya supaya saya keguguran, yang saya minum aja jamu-jamu yang saya beli.. lama-lama saya takut juga karena semua badan saya jadi panas.. saya pikir gawat juga.. lalu saya berhenti minum jamu. waktu saya tahu soal di korek itu saya nggak berani teruskan takut saya.. nanti nggak bisa nahan sakit waktu dikorek. Ada juga informan yang sebetulnya takut untuk melakukan upaya yang tidak aman tetapi tetap mencoba cara tersebut dengan tujuan menghentikan kehamilannya seperti yang diuraikan oleh Informan 1 di bawah ini : Gimana ya... saya memang takut juga bu.. sebetulnya itu tidak bagus, kalau nggak jatuh katanya anak bisa cacat karena saya sudah coba menggugurkannya. tapi mau gimana lagi.. saya kan nggak mau hamil lagi. Waktu saya mencoba cara-cara ini suami saya memang marah dia bilang ya.. kalau tidak mau diteruskan jangan pake cara-cara yang berbahaya, nanti kalau ada apa-apa dengan kamu saya juga yang susah. Tapi waktu itu kan kami tidak tahu mau kemana. Setelah mendapat informasi ada tempat yang bisa menolong dengan cara yang baik dan aman buat saya.. makanya kami datang kesitu... Universitas Sumatera Utara Peneliti mendapatkan gambaran bagi perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan cenderung berfikir praktis dan tidak berfikir panjang untuk mencari informasi yang benar dalam mengatasi kehamilan yang tidak diinginkan tersebut. Hal ini menyebabkan perempuan meskipun dengan rasa takut dan khawatir akan efek dari upaya yang tidak aman, tetapi tetap nekat melakukannya.

5.2.3. Pengetahuan tentang Hak-Hak Reproduksi Perempuan