SARAN Penanganan Aborsi Tidak Aman (Unsafe Abortion) dari Perspektif Perempuan yang Mengalami Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD)

reproduksi perempuan, karena belum bisa menyelesaikan masalah aborsi yang tidak aman yang dilakukan oleh banyak perempuan. 8. Ada kebutuhan agar pemerintah meninjau ulang UU dan Kebijakan tentang masalah aborsi agar lebih berpihak pada hak-hak reproduksi perempuan. Pada umumnya informan membutuhkan dukungan kebijakan dan pelayanan dari pemerintah dalam mengatasi masalah kehamilan yang tidak diinginkan. 9. Kebutuhan akan pelayanan yang aman disediakan oleh pemerintah dengan mendirikan klinik khusus yang ditangani oleh tenaga medis ada dokter dan dokter spesialis kandungan, bidan, perawat, konselorpsikolog dan rohaniawan yang memahami masalah kehamilan yang tidak diinginkan.

2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan sesuai dengan manfaat penelitian, maka ada beberapa hal yang disarankan yaitu : 1. Untuk menurunkan angka kematian perempuan akibat aborsi yang tidak aman perlu adanya regulasi kebijakan yang mengatur secara khusus penanganan masalah kehamilan yang tidak diinginkan. 2. Mengembangkan media komunikasi serta mendekatkan akses informasi kepada masyarakat untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan masalah yang dihadapi terkait dengan kesehatan reproduksi termasuk bahaya cara-cara yang tidak aman yang membahayakan perempuan Universitas Sumatera Utara yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan serta mendapat tempat rujukan untuk konsultasi mengenai masalah tersebut. 3. Perlu dilakukan penelitian dan kajian lebih mendalam mengenai Undang-Undang Kesehatan dan Kebijakan yang terkait dengan masalah kehamilan yang tidak diinginkan pada perempuan, mengingat fenomena kesakitan dan kematian pada perempuan yang melakukan cara unsafe abortion. 4. Perlu kajian yang lebih mendalam tentang penanganan unsafe abortion dari perspektif laki-laki, sehingga masalah kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi tidak hanya merupakan masalah perempuan semata. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Adrina, Kristi Purwandari, NKE Triwidjaya dan Sjarifah Sabaroedin, 1998. Hak-Hak Reproduksi Perempuan yang Terpasung. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Bekti Dwi Andari, Lany Rohmaniah, 2005. Benedictus Ratri Atmoko, Noni Endah Cahyawati, Anindito Aditomo : Aborsi dalam Perspektif Lintas Agama. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada dan Ford Foundation. Burhan Burngin, 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. CB. Kusmaryanto, SCJ, 2002. Kontroversi Aborsi. Jakarta: Grasindo. Colin Francome, Marcel Vekemans, 2007 Abortion a Worldwide Perspektive. London: Middlesex University Press. Fakih, Mansur, 1995. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. H. Jurnalis Uddin, dkk, 2007. Reinterpretasi Hukum Islam Tentang Aborsi. Cetakan ke 2. Jakarta: Universitas Yarsi. Janet S. Hyde, 1985. Half the Human Experience Psychology of Women. USA: D.C. Heat Comp. Jhons Hopkins, 2003. Panduan Lapangan Merancang Strategi Komunikasi Kesehatan. TRH. Jonathan Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Koalisi untuk Indoensia Sehat, 2006. Perjalanan Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial. Jakarta: KuIS. Jurnal Perempuan 53, 2007. Kesehatan Reproduksi- Andai Perempuan Bisa Memilih. Jakarta. Yayasan Jurnal Perempuan. Kusmaryanto,CB, 2002. Kontroversi Aborsi. Jakarta: Grasindo. Universitas Sumatera Utara Linda Ewes, Ina Simnett, 1994. Promosi Kesehatan – Petunjuk Prkatis, Edisi Kedua, Terjemahan. Yogyakarta: Gajag Mada University Press. Maria Ulfah Anshor, 2006. Fiqih Aborsi, Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan. Jakarta: Penerbit Buka Kompas. Mas’udi, Masdar F, 1996. Islam dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan. Jakarta: 3M dan Ford Foundation . Moleong, Lexy. J, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung. Pardono, dkk, 2001. Pengguguran Yang Tidak Aman di IndonesiaSDKI 1997. dalam Jurnal Epidemiologi Indonesia, Volume 5 Edisi. Jakarta. PKBI, 1999. Hasil Diskusi Terbatas Penanganan Yang Layak Aborsi Yang Tidak Aman. Jakarta : PKBI Pusat. 2004. Pemulihan Haid Alternatif Pencegahan Aborsi tidak Aman; 2004. Jakarta: PKBI Pusat dan Ford Foundation. 2005. Aborsi Aman Upaya Menyelematkan Hidup Perempuan. Jakarta: PKBI Pusat dan Ford Foundation. 2005. Study Kualitatif Kehamilan Tidak Diinginkan dan Aborsi pada Kalangan Remaja di Tiga Kota di Indonesia. Jakarta: PKBI Pusat dan IPPF. 2007. Laporan Penelitian - Profile Klien Pemulihan Haid Tahun 2004-2007 di 9 Kota di Indonesia. Jakarta: PKBI Pusat. Riant Nugroho, 2002. Public Policy – Teori Kebijakan, Analisis Kebijakan, Proses Kebijakan, Permusuan, Implementasi, Evaluasi, revisi Risk Management dalam Kebijakan sebagai The fifith Estate, Metode Penelitian Kebijakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Richo, dkk, 2009. Redaksi Best Pubisher-Undang-Undang Kesehatan dan Praktik Kedokteran. Jakarta: Galangpress. Soekidjo Notoatmodjo, 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Terence H Hull, SW Sarwono dan Ninuk Widyantoro, 1993 Induced Abortion in Indonesia dalam Study in Family Planning 24 4: 241-251. Jakarta: YKP dan Ford Foundation. Universitas Sumatera Utara UNFPA, 2006. Planning BCC Interventions A practical Handbook. Bangkok: FPA CST. Untung Praptohardjo, dkk , 2007. Sekitar Masalah Aborsi di Indonesia. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Utomo, dkk, 2001. Incidence and Social-Psychological Aspects of Abortion in Indonesia : A Community-Based Survey in 10 major Cities and 6 Districts; 2000. Jakarta: Centre for Health Research University of Indonesia. V. Mark Durand David H. Barlow, 2006. Psikologi Abnormal, Edisi ke 4 Cetakan 1 : Terjemahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. WHO, 2000. Safe Abortion: Technical and Policy Guidance for Health System, drai. 2007. Unsafe Abortion - Global and regional estimates of the incidence of unsafe abortion and associated mortality in 2003. Ninuk Widyantoro, Herna Lestari, 2003. Laporan Penelitian Penghentian Kehamilan Yang Tidak Diinginkan KTD Yang Aman Berbasis Konseling di Indonesia. Jakarta: Yayasan Kesehatan Perempuan. Yudha Pandu, 2006. Undang-Undang Kesehatan – Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Jakarta: CV. Garya Gemilang. Zarfiel Tafal, dkk, 1998. Aborsi di Bayang-Bayang Kematian Ibu. Jakarta: Wira Bakti. Universitas Sumatera Utara PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM INDEPTH INTERVIEW Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu mengetahui kalau ibu sedang hamil? 2. Apa yang ibu rasakan ketika mengetahui bahwa ibu ternyata sedang hamil 3. Apa yang menyebabkan ibu memutuskan untuk menghentikan kehamilan tersebut ? 4. Kepada siapa saja ibu bercerita tentang masalah ibu dengan rencana ingin menghentikan tersebut ? 5. Upaya-upaya apa saja yang sudah ibu lakukan untuk membuat ibu bisa haid kembali ? 6. Upaya-upaya yang sudah ibu lakukan masuk dalam katergori aborsi tidak aman, bagaimana pendapat ibu ? 7. Selanjutnya apa yang kemudian mendorong ibu mencari bantuan medis untuk mendapatkan pelayanan yang aman? 8. Undang-Undang kita melarang untuk melakukan aborsi tanpa indikasi medis, bagaimana pendapat ibu ? 9. Sebagian besar masyarakat kita juga memberikan penilaian buruk terhadap perempuan yang melakukan aborsi, apa pendapat ibu? Universitas Sumatera Utara 10. Sebetulnya perempuan memiliki hak-hak yang terkait dengan rerproduksinya untuk memutuskan apakah ia mau hamil atau tidak termasuk didalamnya hak memutuskan untuk menghentikan kehamilan ibu, apa pendapat ibu? 11. Dukungan seperti apa yang ibu butuhkan dari masyarakat dalam menyelesaikan masalah kehamilan yang tidak diinginkan ini ? 12. Dukungan seperti apa yang ibu juga butuhkan dari pemerintah untuk menolong perempuan yang ingin menghentikan kehamilannya agar tidak melakukan unsafe abortion? 13. Agar perempuan tidak mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak melakukan unsafe abortion atau aborsi yang tidak aman, pengetahuan apa saja yang harus dimiliki oleh perempuan ? Universitas Sumatera Utara PEDOMAN DISKUSI KELOMPOK FOCUS GROUP DISCUSION Diskusi kelompok untuk tujuan triangulasi metode indepth interview dibutuhkan dalam penelitian ini, untuk itu disusun pedoman diskusi kelompok dengan membuat membuat pengatar diskusi kemudian menyusun pertanyaan untuk peserta diskusi.

1. Pengantar Diskusi :