2.3.2. Aborsi Aman
Aborsi adalah fakta yang menjadi problem serius di masyarakat, isu yang kontroversial khususnya dikaitkan dengan nilai-nilai moral, demikian juga dengan
sikap Undang-Undang yang memandang aborsi sebagai suatu tindak pidana. Hal ini di sebabkan karena aborsi sering diasumsikan hanya pada kasus-kasus kehamilan di
luar nikah, padahal faktanya tidak selalu demikian. Nasruddin dalam Maria, 2006 mengatakan, besarnya angka dan jumlah
angka kematian ibu AKI pada setiap tahunnya bisa jadi disebabkan karena tidak adanya aturan mengenai palayanan aborsi yang aman, sehingga angka tersebut
bukannya berkurang, tetapi justru memberikan peluang yang besar terjadinya praktik aborsi diam-diam tanpa pedoman, prosedur dan standar kesehatan. Kondisi ini
sungguh memprihatinkan bagi kita, padahal Indonesia sendiri sudah menandatangani kesepakatan Kairo 1994 tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi yang
salah satunya adalah mengeliminir aborsi ilegal dan tidak aman. Nasruddin menguraikan lebih lanjut, ada lima persoalan mendasar yang
menjadi perdebatan sekitar masalah aborsi. 1 Apa yang dimaksud dengan aborsi; 2 Kapan manusia mulai dianggap hidup, apakah semenjak masa konsepsi
pembuahan atau ketika benih janin itu sudah berumur tertentu; 3 Apakah semua jenis aborsi dilarang secara mutlak atau ada faktor-faktor pembenaran tertentu;
4 Apakah akibat hukum baik hukum agama maupun hukum positif terhadap pelaku aborsi dan 5 Bagaimana upaya mencegah meluasnya aborsi dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan aborsi yang aman dapat diberikan persyaratan antara lain; 1 Dilakukan secara profesional oleh para ahli yang tergabung dalam tim, 2 Dengan
persejuan perempuan yang bersangkutan, 3 Dilakukan konseling pra dan pasca tindakan, 4 Dilakukan secara komersil. Indikasi yang menjadi dasar dibolehkannya
pelayanan aborsi tidak hanya disebabkan alasan medis sebagaimana diatur dalam UU No.231992, tetapi juga alasan psiko-sosial perempuan yang mengalami KTD,
PKBI, 2004. George seorang ahli Antropolog dalam PKBI 2004, menyatakan permintaan
pelayanan aborsi yang aman oleh perempuan sudah menjadi fenomena yang universal, alasan permintaan tersebut karena perempuan membutuhkan pelayanan
kesehatan yang memadai yang dapat mencari jalan keluar kesehatan yang aman. Kemungkinan perempuan akan dihadapkan pada masalah kehamilan yang tidak
diinginkan dalam hidupnya, oleh karena itu sewajarnya jika perempuan mengajukan permintaan pelayanan aborsi yang aman.
2.3.3. Aborsi tidak aman Unsafe Abortion