Upaya-upaya U nsafe Abortion yang Sudah Dilakukan

masih kecil, masih sekolah, terlalu tua dan alasan lain tidak tahan sakit karena hamil dan takut anak cacat karena sudah melakukan upaya. Alasan-alasan di atas inilah yang kemudian mendorong informan yang mengalami KTD dalam penelitian ini melakukan upaya sendiri untuk menghentikan kehamilannya secara rinci diuraikan dalam pembahasan hasil matriks berikut ini.

5.1.2. Upaya-upaya U nsafe Abortion yang Sudah Dilakukan

Pada matriks 4.5.1.3. menggambarkan bahwa ada upaya-upaya untuk melakukan intervensi kehamilannya dengan tujuan agar janinnya bisa dijatuhkan yang dilakukan oleh informan saat di wawancarai, begitu juga dengan upaya yang dilakukan oleh peserta diskusi kelompok dalam mengatasi kehamilan yang tidak diinginkannya. Peneliti juga menemukan hal yang sama pada saat melakukan interview dengan informan begitu juga dari peserta focus group discussion, semuanya sudah melakukan berbagai cara untuk menghentikan kehamilannya. Pada umumnya informan mendapat informasi dari teman dan tetangga cara untuk menghentikan kehamilan, dan ada juga informan yang berinisiatif untuk mencari informasi ke tukang jamu atau ke apotik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Upaya untuk Menghentikan Kehamilan Indepth Interview Focus Group Discusion Informan Upaya yang dilakukan Peserta Upaya yang dilakukan 1 - Minum obat yang dilarang untuk ibu hamil - Minum jamu cap wayang - Datang kebidan Endang - Minum obat cacing 2 botol - Minum obat keras yang dilarang untuk ibu hamil - Minum obat kuat untuk laki-laki - Jamu cap wayang - di pijatkusuk 2 - Minum jamu cap wayang, cap kates. Nining - Minum jamu cap wayang - Minum bidor - Minum ragi - Minum obat-obatan yang dilarang untuk ibu hamil 3 - Minum jamu cap wayang, Yanti - Minum jamu-jamuan 4 - Minum jamu untuk melancarkan haid - Jamu sari rapat - Minum gynaecosid Dewi - Minum banyak jamu- jamuan 5 - Minum rumput Fatimah - Minum jamu cap wayang - Minum obat untuk lacar haid beli diapotik - Disuntik oleh bidan - Minum ramuan merica Maryani - Minum jamu capawayang, cap kates - Minum ragi campur merica - Minum sprite campur bintang cap 7 - Ketukang kusuk - Memijat perut sendiri 6 - Minum jamu cap wayang - Minum jamu dicampur air kencur beli di tukang jamu - Ke tukang kusuk 7 - Di suntik dan minum obat dari bidan, - Minum jamu cap papaya, cap wayang 8 - Beli obat lacar haid - Minum jamu cap wayang Universitas Sumatera Utara - Ke tukang pijat Umumnya informan dan peserta FGD sudah melakukan berbagai upaya untuk menggugurkan kehamilannya. Setelah tidak berhasil baru mencari bantuan tenaga medis dengan pergi ke klinik. Hal ini menggambarkan tenaga medis sebagai pilihan terakhir ketika upaya yang dilakukan mengalami kegagalan. Seperti yang juga ditemukan dalam penelitian yang pernah di lakukan PKBI Laporan Hasil Penelitian, 2004-2007 bahwa klien mendapatkan informasi cara-cara menghentikan kehamilan dari teman, tetangga atau saudara yang memiliki pengalaman yang sama, dan mendapatkan informasi dari iklan di Televisi. Alasan klien mengkonsumsi jamu atau obat agar tidak mengeluarkan biaya lebih mahal dibandingkan jika pergi ke dokter, selain karena takut dengan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kesehatan Perempuan di Sembilan provinsi di Indonesia laporan hasil penelitian, 2003, juga menggambarkan berbagai upaya yang dilakukan untuk menghentikan kehamilan. Ketika kehamilan tidak diinginkan terjadi berbagai perasaan berkecamuk dalam benak klien. Kepanikan menyebabkan klien berupaya segala cara untuk menghentikan kehamilannya. Data tertinggi dari Sembilan kota yaitu di Kota Medan 79 mengatakan sudah berupaya dengan berbagai cara sebelum akhirnya datang ke klinik. Adapun upaya yang dilakukan adalah minum jamu atau ramuan tradisional 57, minum pil terlambat bulan yang banyak dijual di pasaran Universitas Sumatera Utara 30, sekitar 12 minum gynaecosid atau citotex baik yang didapat dari resep maupun dibeli sendiri di apotik, Ada sekitar 23 klien meminta bantuan orang lain untuk menggugurkan kehamilannya, kebanyakan pergi ke bidan, dokter dan ke dukun 13, Ninuk, 2004 Ada kecenderungan bagi perempuan yang pernah berhasil melakukan aborsi dengan caranya sendiri untuk melakukan hal yang sama untuk menghentikan kehamilannya. Seperti yang ditemukan dari hasil FGD ada salah satu peserta yang berhasil menggugurkan dengan cara yang dilakukannya sendiri sebanyak tiga kali. Berikut dibawah ini diuraikan pendapat ibu Maryani ; ” awak sudah pernah menggugurkan tiga kali... kalau awak teruskan mungkin sudah punya anak sembilan orang. Sekarang anak ada 6 orang. Awak gak mau hamil lagi, karena anak sudah banyak.. lakiku cuma nelayan, terus malu sama orang-orang, udah hidup susah tapi beranak terus... apa gak capek kata mereka. Ya.. kalau ditanya ya pastilah merasa capek, makanya 3 kehamilan awak gugurkan saja..awak gugurkan pertama waktu kehamilan anak ke lima, kemudian hamil anak ke enam melahirkan tapi anaknya meninggal, hamil ke tujuh digugurkan lagi, dan terakhir waktu kehamilan yang ke sembilan, Tiga kali berhasil... setelah jatuh awak tanam sendiri. Awak gak mau cerita-cerita sama orang... malu lah dah banyak anak hamil lagi.. sama suami juga nggak.. awak kerjakan aja sendiri nggak ada yang tahu”. Sedangkan untuk peserta FGD yang tidak berhasil menggugurkan kandungannya memutuskan untuk meneruskan kehamilan dan tidak meminta bantuan tenaga medis atau pergi ke klinik untuk menggugurkan. Seperti yang disampaikan oleh peserta FGD : ”... saya diperiksa bidan katanya sudah dua bulan penuh, terus dia bilang jangan diganggu-ganggu lagi, jangan minum apapun karena kalau sudah hamil gak bisa minum apa-apa untuk menjatuhkannya kecuali di kuret. Ya saya teruskanlah sekarang umur anak saya sudah 3 tahun Endang. Universitas Sumatera Utara Selain itu Nining mengatakan ; ” ... setelah segala macam obat yang bisa buat jatuh saya minum... tapi gak jatuh juga... ya sudah lah saya teruskan saja daripada saya yang lewat....saya angkat tangan....”

5.1.3. Sebab Informan Mencari Bantuan yang Aman