Kompetisi Persaingan Interaksi Sosial Disosiatif

”Benar dia arkeolog seperti pengakuannya?” tanya Hartanto. Dia sedang melihat-lihat setumpuk berkas yang dicuri Rigel dari kamar Moore sementara Rigel mencari-cari di internet Sbr: 144. Contoh kutipan-kutipan di atas menunjukkan bentuk akomodasi lain antara Rigel dan Hartanto. Mereka mencurigai keterlibatan Reuben Moore dalam kasus menghilangnya Xander. Mereka bersama-sama membongkar berkas-berkas yang berkaitan dengan jati diri Moore yang sebenarnya. Sejenak mereka melupakan konflik demi menemukan Xander, orang yang sama-sama mereka sayangi.

4.1.3 Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi yang dilakukan setiap individu tidak selalu mengindikasikan adanya pendekatan atau penyatuan. Hal-hal yang mengindikasikan pertentangan juga merupakan salah satu faktor munculnya interaksi tersebut. Keadaan seperti ini terdapat juga dalam trilogi DE yang diwujudkan melalui tindakan para tokoh yang memiliki perbedaan persepsi. Justru melalui perbedaan tersebut, terjalin interaksi di antara mereka. Berdasarkan pandangan Norma 2007: 65, bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif terdiri atas kompetisi persaingan, konflik pertentangan, dan kontravensi. Ketiga bentuk ini juga terdapat dalam trilogi DE.

4.1.3.1 Kompetisi Persaingan

Kompetisi adalah usaha seseorang untuk memperebutkan tujuan tertentu yang dilakukan dalam keadaan damai kondusif. Kompetisi dalam trilogi DE terjadi antara Datuk Itam dan Hartanto. Kompetisi itu merupakan kompetisi terselubung, artinya Universitas Sumatera Utara dilakukan secara samar, tidak secara terang-terangan agar tidak mengganggu hubungan kedua belah pihak. Kompetisi ini diawali oleh Datuk Itam yang mulai merasakan ketidakcocokan dalam bekerja sama dengan Hartanto. Meski sebelumnya mereka berhasil bekerja sama membunuh mempelai Naga, Datuk Itam dan Hartanto sebenarnya memiliki tujuan kepentingan yang berbeda. Diam-diam Datuk Itam menyusun rencana sendiri untuk menemukan Leng Cu, sang putri Naga, tanpa perlu melibatkan Hartanto. Setiap memperoleh penglihatan mengenai Leng Cu, Datuk Itam tidak sepenuhnya menjelaskan isi penglihatan itu secara rinci kepada Hartanto. Kalau dijelaskan secara rinci, Datuk Itam khawatir, Hartanto akan terlebih dahulu menemukan dan membunuh Leng Cu, padahal Datuk Itam ingin menangkap putri Naga itu hidup-hidup untuk mencabut sisik Naga yang bersarang di tubuhnya. Latar belakang Datuk Itam melakukan kompetisi tergambar dalam kutipan berikut. Sambil menarik napas panjang, Datuk Itam membaringkan tubuhnya. Dia setengah menyesali keterlibatan Hartanto dalam urusan Naga ini, menyesali kecerobohannya menawarkan persekongkolan yang waktu itu dinilainya mutualis. Seandainya dia tidak pernah memberi tahu Hartanto, klien terbesarnya, tentang tanda Naga dalam garis nasibnya, mungkin mereka akan berjuang sendiri-sendiri dan menjalani nasib yang berbeda sekarang. Dia tidak akan terserempet ke jalur asimtot maut ini GBTET: 44. Dia sadar bahwa kisahnya bersama Hartanto dengan putri Naga akan berakhir di persimpangan bernama konflik kepentingan. Hartanto yang kaya raya pasti tidak ingin keluarganya dibasmi, tetapi Datuk Itam sebaliknya.... Bagi dirinya sendiri, dia hanya ingin bebas dari sisik-sisik Naga GBTET: 69. Hartanto sendiri bukannya tidak menyadari perubahan sikap Datuk Itam. Dia juga sudah mulai menduga bahwa ”Datuk Itam berniat menusuknya dari belakang” Universitas Sumatera Utara GBTET: 68. Hartanto pun bertekad ”tidak mau lagi tunduk pada skenario dukun tua itu” GBTET: 200.

4.1.3.2 Konflik