BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Setelah membaca dan menganalisis trilogi Darah Emas -terdiri atas novel Mempelai Naga, Gadis Buta dan Tiga Ekor Tikus, dan Sembrani- karya Meiliana K.
Tansri, dengan menggunakan pendekatan sosiologis, dapat ditemukan simpulan berikut. 1. Interaksi sosial yang ditemukan dalam trilogi DE meliputi interaksi sosial yang
bersifat asosiatif dan disosiatif. Bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut ditelusuri melalui analisis unsur-unsur intrinsik, yakni relasi antara fakta dan makna cerita.
Peristiwa yang diceritakan dalam trilogi DE berpusat pada satu masalah, yaitu penyelamatan aset budaya dan lingkungan hidup di Provinsi Jambi dari pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab. Tokoh-tokoh yang melakukan penyelamatan tersebut berasal dari berbagai etnis yang ada di Jambi, terutama
etnis Tionghoa dan Melayu Jambi. Usaha penyelamatan itu diwujudkan melalui interaksi yang dilakukan antaretnis, baik secara asosiatif maupun disosiatif.
Secara asosiatif, para tokoh melakukan interaksi dengan cara kooperasi dan akomodasi; sedangkan secara disosiatif, para tokoh berinteraksi melalui
kompetisi, konflik, dan kontravensi. 2. Sebagai sebuah karya yang sarat dengan fakta sosial dan kultural, trilogi DE
dapat dikatakan sebagai media representasi keadaan masyarakat Tionghoa dan Jambi. Pemilihan latar masyarakat Tionghoa dan Jambi dalam trilogi ini bukan
tidak beralasan. Sebagai orang Tionghoa yang lahir dan besar di Jambi, Meiliana merasa perlu mengangkat konteks sosial masyarakat tersebut, sebagai wujud
Universitas Sumatera Utara
rasa empatinya kepada tanah kelahirannya. Penggambaran masyarakat Tionghoa-Jambi dalam trilogi DE, secara tidak langsung, menunjukkan
kenyataan yang sebenarnya. Hal tersebut dapat ditelusuri melalui nama-nama tokoh, sikap hidup tokoh, dan peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Salah satu
peristiwa yang diceritakan, yakni warisan budaya di Desa Kemingking, menunjukkan hubungan kekerabatan yang erat antara masyarakat Tionghoa dan
Jambi yang telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konteks sosial dalam trilogi DE merupakan representasi dari
kenyataan yang ada, yang diejawantahkan melalui fakta-fakta cerita fiksional. 3. Fakta-fakta fiksional trilogi DE tidak terlepas dari latar belakang sosiologis
Meiliana sebagai pengarang. Keterlibatan asal sosial Meiliana, kelas sosial, jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaannya, sangat mempengaruhi trilogi ini.
Sebagai seseorang yang lahir, besar, dan tinggal di Jambi, Meiliana menampilkan Jambi sebagai latar tempat dan masyarakat Jambi sebagai latar
sosial dalam triloginya. Meiliana biasa bergaul dengan masyarakat dari berbagai strata sosial karena dia berasal dari kelas menengah. Pada umumnya, orang yang
berasal dari golongan menengah mampu bergaul dengan masyarakat dari golongan manapun. Oleh karena itu, Meiliana mampu pula mendeskripsikan
tokoh-tokoh rekaannya sesuai dengan kelas sosial mereka. Jenis kelamin Meiliana dan umurnya yang sudah cukup matang sebagai perempuan dewasa,
tampak melalui tokoh-tokoh perempuan yang berpikir dan bertindak layaknya perempuan dewasa pada umumnya. Pengalaman pendidikan dan pekerjaan yang
pernah dilakoninya, tercermin melalui penggunaan gaya bahasa yang cukup
Universitas Sumatera Utara
kreatif dan inovatif. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan Meiliana dalam proses kreatif DE sangat dominan.
7.2 Saran