Kooperasi antara Teddy Kho, Tikus, dan Kuda

bekerja sama mencari mustika Naga agar dapat menyelamatkan istana Kemingking dan diri mereka sendiri. ”Lari” Dia mendengar suara mencicit itu mendesak, dan tanpa sadar mematuhinya. Dia berguling tepat pada saat peluru hampir mengenai kepalanya. Hartanto menggeram, lalu membidik lagi. ”Lari, Putri” Suara mencicit itu menyentaknya lagi. Leng Cu bangkit dan lari tersaruk-saruk tanpa menghiraukan duri-duri tajam perdu hutan menusuk telapak kaki dan sekujur tubuhnya, juga tanpa tahu ke mana arahnya. Dia hanya menuruti tiga makhluk kecil yang membimbingnya dengan suara mencicit, yang anehnya dimengertinya GBTET: 133. ”Putri orang yang akan membantu kami membebaskan kerajaan dan membangunnya kembali... menghapus mantra pelindung yang masih membungkus kami, dan membebaskan kami menjadi manusia kembali” GBTET: 144-145.

E. Kooperasi antara Teddy Kho, Tikus, dan Kuda

Teddy Kho adalah seorang mahasiswa yang membantu Leng Cu dan Rombeng mencari tempat tinggal ketika tiba di Jambi. Teddy bertemu dengan Mnem, Noakh, dan Akyg tiga ekor tikus jelmaan dan Sembrani kuda penarik andong ketika tersesat di hutan karena menyelamatkan diri dari cindaku, manusia harimau. Pada awalnya, Teddy cukup sulit berkomunikasi dengan para hewan karena dia tidak memahami bahasa mereka, sebaliknya hewan-hewan tersebut memahami perkataan Teddy. Oleh karena itu, interaksi yang terjadi di antara mereka dilakukan dengan isyarat gerakan-gerakan yang diinterpretasikan sendiri oleh Teddy. Mereka juga melakukan kerja sama melalui isyarat tersebut, sebagaimana terlihat pada usaha mereka untuk menyelamatkan Leng Cu putri Naga. ”Bukan Bukan, maksudku...” Dia berhenti untuk menatap ketiga tikus di dekat kakinya. Tampak berpikir sejenak, kemudian melanjutkan bicara dengan nada takut bercampur tegang. ”Dugaanku, aku ngawur karena lapar, sehingga berpikir yang tidak-tidak, seolah-olah kita saling mengerti. Tetapi, kalau memang benar demikian, tolong angkat ekor kalian” Universitas Sumatera Utara Mnem, Noakh, dan Akyg berpandangan. Lalu mengangkat ekor mereka tinggi- tinggi. Teddy membelalak menatap mereka... Sbr: 74-75. Sementara mereka berbicara, Sembrani tiba-tiba mendengus dan mengentak- entakkan kakinya. Teddy menangkap isyarat itu dan segera memanggil Sbr: 85. Berdasarkan isyarat-isyarat itu pula, Teddy dan para hewan melakukan kooperasi. Mereka bekerja sama menyelamatkan Leng Cu dari kekuatan jahat yang merasukinya. Sembrani terdengar meringkik rendah. Kakinya menjejak-jejak. Teddy membelai moncong kuda itu. ”Tenang, Sembrani, tenang,” bujuknya. ”Gadis ini memang mengeluarkan semacam gelombang yang menimbulkan rasa gelisah. Atau mungkin juga mahkotanya membuat kita mengira gadis ini yang mengeluarkan gelombang itu. Aku menduga mahkota ini yang mengganggu keharmonisan jiwa-raganya sehingga terpisah...Sbr: 160-161. ”Batang padi? Untuk menangkal...”. Dia berhenti lagi sesaat, memandang Mnem, Noakh, dan Akyg bergantian. ”Kalian pikir Putri kena sihir? Itu yang membuat jasad halusnyaberkeliaran membunuhi orang-orang? Bukan karena mahkota?”... Noakh membungkuk hormat. Teddy tertawa lagi dan membelai kepala si tikus Sbr: 186-187.

F. Kooperasi antara Sakim dan Harimau Sumatera