Usahawan kaya itu tertawa lebar sambil menepuk bahu Datuk Itam. ”Kita adalah keturunan burung Hong yang telah merebut mustika Naga. Aku
ikut atau tidak, Naga akan tetap membasmi kita semua. Tetapi setidaknya, bergabung akan memberi kita kesempatan lebih besar,” katanya MN: 45.
Hartanto mengerutkan kening. ”Memangnya bisa menangkap Naga dengan duri—apa itu?”
”Tunas alang-alang emas, Hartanto. Di tangan yang tepat, benda ini bisa menjadi ular hidup. Orang mengenalnya sebagai ular lalang emas. Dan ini senjata yang
mematikan. Bagi raga Naga sekalipun.” MN: 118.
”Mempelai Naga sedang menderita sakit bersalin. Sudah saatnya kita bertindak,” katanya.
Hartanto mengangguk. ”Akan kusuruh orangku mengikuti perempuan petani itu. Kukabari segera.”
MN: 225. Hartanto dan Datuk Itam berhasil membunuh Cen Cu, sesuai dengan rencana
mereka. Tetapi mereka tidak berhasil membunuh Naga karena ketika mengetahui mempelainya terbunuh, Naga segera melesat ke udara sambil membawa jasad Cen Cu.
Sementara itu, bayi Cen Cu, yang lahir sebelum Cen Cu menghembuskan nafas terakhir, diselamatkan oleh Rombeng, seorang pemulung tua yang termasuk dalam klan Naga.
C. Kooperasi antara Leng Cu dan Rombeng
Leng Cu adalah bayi Naga yang dilahirkan Cen Cu sebelum meninggal dunia. Leng Cu terlahir dalam keadaan buta. Ia dirawat dan dibesarkan oleh Rombeng. Setelah
Leng Cu dewasa, Rombeng menceritakan asal-usul Leng Cu, termasuk perihal kematian ibu kandungnya. Leng Cu dapat melihat kembali dan meneruskan balas dendam Naga
apabila ia bisa menyerap kekuatan dari mustika Naga. Mustika Naga adalah sebuah bola kristal putih yang dapat memberikan kekuatan besar pada pemakainya. Mustika itu
terlempar ke semak-semak ketika Naga melesat ke udara membawa mayat mempelainya.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, Leng Cu dan Rombeng bersepakat untuk mencari mustika Naga. Kesepakatan tersebut merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh kedua
tokoh ini. ”Tentu, tetapi untuk mencari mustika itu kau harus merantau ke Jambi. Ke
tempat baru yang sama sekali asing bagimu. Kau mau?” ”Ya, aku mau asal Kong Kong bersamaku” GBTET: 32.
Rombeng memegang tangan gadis itu. ”Kau adalah putri Naga. Kau pasti mampu. Mustika itu akan memberimu
kekuatan yang tidak terkira besarnya. Dan satu hal yang tidak boleh kau lupakan, lingkaran darah emas selalu berada di sekitarmu, siap membantu jika
diperlukan” GBTET: 33. Keinginan Leng Cu dan Rombeng untuk mencari mustika Naga ternyata tidak
tercapai. Hartanto dan Datuk Itam berhasil menemukan tempat persembunyian mereka di Jambi. Rombeng tewas ditembak oleh Hartanto sedangkan Leng Cu berhasil
melarikan diri dibantu oleh tiga ekor tikus.
D. Kooperasi antara Leng Cu dan Tikus
Dalam trilogi
DE, kooperasi tidak hanya terjalin antarmanusia, tetapi juga antara manusia dan hewan. Satu di antaranya adalah kooperasi antara Leng Cu dan tiga ekor
tikus bernama Mnem, Noakh, dan Akyg. Ketiga ekor tikus ini adalah penghuni kerajaan Kemingking, situs budaya yang terpendam di bawah pabrik kayu milik
Hartanto. Mereka berubah menjadi tikus karena meminum ramuan agar selamat dari serbuan pihak lain yang menyerang kerajaan mereka.
Ketiga ekor tikus menyelamatkan Leng Cu dari kejaran Hartanto yang berniat membunuhnya. Semula mereka mengira mustika Naga ada pada Leng Cu karena hanya
dengan kesaktian mustika itu mereka dapat berubah kembali menjadi manusia. Ternyata, Leng Cu juga sedang mencari mustika tersebut. Akhirnya, mereka pun
Universitas Sumatera Utara
bekerja sama mencari mustika Naga agar dapat menyelamatkan istana Kemingking dan diri mereka sendiri.
”Lari” Dia mendengar suara mencicit itu mendesak, dan tanpa sadar mematuhinya. Dia berguling tepat pada saat peluru hampir mengenai kepalanya.
Hartanto menggeram, lalu membidik lagi. ”Lari, Putri” Suara mencicit itu menyentaknya lagi. Leng Cu bangkit dan lari
tersaruk-saruk tanpa menghiraukan duri-duri tajam perdu hutan menusuk telapak kaki dan sekujur tubuhnya, juga tanpa tahu ke mana arahnya. Dia hanya
menuruti tiga makhluk kecil yang membimbingnya dengan suara mencicit, yang anehnya dimengertinya GBTET: 133.
”Putri orang yang akan membantu kami membebaskan kerajaan dan membangunnya kembali... menghapus mantra pelindung yang masih
membungkus kami, dan membebaskan kami menjadi manusia kembali” GBTET: 144-145.
E. Kooperasi antara Teddy Kho, Tikus, dan Kuda