dan pembaca. Ketiga fakta sastra tersebut dapat dikaji secara bersamaan ataupun terpisah, tergantung kepada fakta apa yang paling berpengaruh dalam karya tersebut.
Dalam trilogi DE, karya dan pengarang merupakan faktor yang paling penting dalam mengimplikasikan fakta sastra karena peristiwa yang diceritakan dalam trilogi
novel ini diindikasikan memiliki kaitan yang erat dengan pengarangnya. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada sosiologi karya dan sosiologi pengarang. Sosiologi karya
dalam penelitian ini dibatasi pada masalah sosial, yakni interaksi sosial antartokoh serta deskripsi realitas fiksi masyarakat Tionghoa-Jambi yang merepresentasikan realitas
faktualnya. Sementara itu, sosiologi pengarang dalam penelitian ini dibatasi pada latar belakang sosiologis pengarang dalam menghasilkan karya-karyanya.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian terhadap trilogi DE karya Meiliana K. Tansri meliputi tiga hal berikut.
1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah penerapan pendekatan sosiologis terhadap karya sastra Indonesia, khususnya novel karya sastrawan
yang berasal dari Provinsi Jambi. 2. Hasil penelitian ini dapat menjadi model penerapan teori sosiologi sastra untuk
mengungkapkan interaksi sosial antara masyarakat Tionghoa dan Melayu Jambi, terutama berdasarkan novel karya sastrawan yang berasal dari Provinsi Jambi.
3. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian, baik penelitian ilmu sastra maupun penelitian ilmu-ilmu lain yang memerlukan
Universitas Sumatera Utara
realitas fiksi dalam memaparkan kehidupan faktual masyarakat, terutama masyarakat Tionghoa-Jambi.
1.5.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian terhadap trilogi DE karya Meiliana K. Tansri diharapkan dapat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat, antara lain, adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang interaksi sosial masyarakat Tionghoa-Jambi, baik secara asosiatif maupun disosiatif.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perlunya melestarikan
warisan budaya dan lingkungan hidup untuk menjaga keseimbangan alam.
3. Memberikan informasi tentang keberagaman kultur yang ada di Provinsi Jambi yang dapat dijadikan aset yang potensial dalam mendukung pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan kesenian di Provinsi Jambi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI,
DAN MODEL
2.1 Kajian Pustaka
W.R. Sihombing 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Tiba-Tiba Malam Karya Putu Wijaya: Analisis Sosiologi Sastra” mengkaji tentang interaksi sosial dalam
kehidupan masyarakat Bali. Dalam kajiannya ini, Sihombing lebih menitikberatkan pada sosiologi karya, yakni meneliti interaksi antartokoh dalam novel tersebut. Jenis-
jenis interaksi yang ditemukan Sihombing dalam novel Tiba-Tiba Malam adalah kooperasi, akomodasi, dan konflik pertikaian. Masalah kooperasi terdapat dalam
tradisi nguopin, yakni tradisi gotong royong yang dilakukan para tokoh yang berlatar belakang sosiokultural Bali, di berbagai tempat dan kesempatan, misalnya, di sawah
menanam, menyiangi, atau memanen padi, di rumah memperbaiki atap atau menggali sumur, atau dalam perhelatan ritual pernikahan, keagamaan, atau kematian. Masalah
akomodasi ditunjukkan melalui upaya damai yang dilakukan kepala desa untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara keluarga tokoh Subali dan penduduk
desa. Yang terakhir, masalah konflik ditemukan dalam pertikaian antartokoh, yaitu antara tokoh Subali dan tokoh Utari.
Kajian yang dilakukan Sihombing sangat membantu penulis dalam menganalisis interaksi sosial dalam trilogi novel Darah Emas karena persamaan unsur yang diteliti,
yaitu interaksi sosial antartokoh. Perbedaannya, Sihombing menggabungkan penganalisisan interaksi yang berorientasi positif dan negatif sekaligus, sedangkan
penulis memilah interaksi yang bersifat asosiatif dan disosiatif ke dalam subbab yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menganalisis kedua jenis interaksi secara lebih detail.
12
Universitas Sumatera Utara