Akomodasi Interaksi Sosial Asosiatif

Masih sambil merintih ketakutan, dengan tangan gemetar, Sakim membuka satu per satu kunci pintu kandang yang ada. Semua penghuni kandang segera berhamburan keluar menyambut kebebasan. Melata, berlari, melompat, memanjat, dan terbang... GBTET: 15. Selain Sultan, Sakim juga melakukan kooperasi dengan Raja, anak harimau Sumatera yang ditemukan Sakim terjerat perangkap di hutan. Kerja sama yang mereka lakukan adalah mengembalikan Raja ke pangkuan induknya. Dengan kaget Sakim melihat bahwa hawa yang begitu kuat ternyata dipancarkan oleh anak harimau yang kaki depan kanannya tersangkut dalam jerat itu. Mata kuning mungilnya menatap Sakim penuh permohonan. Saat itu juga Sakim mengerti semuanya. Dia telah menemukan raja Sbr: 37. ”Datuk harus kembali kepada ibunya,” katanya. Anak harimau itu mengawasi Sakim penuh perhatian. Sakim berusaha tersenyum Sbr: 40. Anak harimau dalam pelukan Sakim tiba-tiba menggeram. Bulu-bulunya berdiri. Sakim belum sempat menyahut ketika hawa cindaku menyerbunya dari arah lain, jauh lebih pekat dan terasa mengancam Sbr: 155. Melalui kutipan tersebut, terlihat bahwa kooperasi yang dilakukan Sakim dan Raja terjalin melalui komunikasi nonverbal, antara lain, melalui pandangan mata dan gerak tubuh.

4.1.2.2 Akomodasi

Akomodasi merupakan persepakatan sementara yang dapat diterima kedua belah pihak yang tengah bersengketa Roucek dan Roland, 1963: 41. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya akomodasi, salah satunya adalah toleransi. Toleransi terjadi apabila pihak-pihak yang bersengketa menghentikan sengketanya, tetapi tetap meneruskan perbedaan-perbedaan yang ada pada mereka. Dalam buku pertama dan kedua dari trilogi DE MN dan GBTET, tokoh Hartanto dan Rigel selalu terlibat konflik. Hal ini dikarenakan ketidaksamaan persepsi Universitas Sumatera Utara mereka, baik mengenai keberadaan situs Kemingking maupun masalah Xander, cucu Hartanto, hasil hubungan sedarah antara Rigel dan Betel. Akan tetapi, dalam buku ketiga, Sbr, hubungan keduanya sedikit membaik. Terjadi persepakatan sementara yang tidak mereka sadari sehingga membentuk suatu akomodasi dalam interaksi mereka. Pembentukan akomodasi tersebut didasarkan atas dua hal, yakni 1 mencegah amukan Putri Naga, dan 2 membuka kedok Reuben Moore, arkeolog gadungan yang ingin merebut mustika Naga. Tiba-tiba dia merasa begitu sendiri, tua, dan lelah. Dia berharap ada orang yang mau menanggung beban itu bersamanya.... Pandangannya sesaat gelap. Hartanto memejamkan mata dan merasa dunianya berputar. Ketika membuka mata kembali, dia mendapati wajah prihatin Rigel di hadapannya... Sbr: 72. ”Gadis itu dalam keadaan tidak sadar, Pak Hartanto,” kata Rigel, tidak tega melihat Hartanto ketakutan seperti itu. ”Kalau kita bisa menemukan tubuhnya, mungkin ada cara untuk menghentikannya”. ”Ya, tentu saja. Kalau kita bisa menemukan tubuhnya” Sbr: 78. Dua kutipan di atas menunjukkan akomodasi yang terjadi antara Rigel dan Hartanto. Rigel merasa prihatin dan kasihan melihat Hartanto yang ketakutan karena teror mental yang dilakukan oleh Putri Naga. Untuk sementara, Rigel melupakan pertikaiannya dengan Hartanto karena bagaimanapun, Hartanto adalah ayah kandungnya. ”Aku perlu bantuan Anda untuk satu urusan,” katanya kemudian. Hartanto mengangkat alis. Lalu mengangkat bahu, tetapi tidak menjawab. ”Moore mungkin belum check-out. Aku perlu melihat beberapa hal dari kamarnya untuk memastikan”. ”Kecurigaan?” Rigel menarik napas panjang. ”Bersediakah Anda membuat alasan supaya hotel meminjamkan kunci kamar itu? Keamanan? Teror bom?” ”Bisa...” Sbr: 131. Universitas Sumatera Utara ”Benar dia arkeolog seperti pengakuannya?” tanya Hartanto. Dia sedang melihat-lihat setumpuk berkas yang dicuri Rigel dari kamar Moore sementara Rigel mencari-cari di internet Sbr: 144. Contoh kutipan-kutipan di atas menunjukkan bentuk akomodasi lain antara Rigel dan Hartanto. Mereka mencurigai keterlibatan Reuben Moore dalam kasus menghilangnya Xander. Mereka bersama-sama membongkar berkas-berkas yang berkaitan dengan jati diri Moore yang sebenarnya. Sejenak mereka melupakan konflik demi menemukan Xander, orang yang sama-sama mereka sayangi.

4.1.3 Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi yang dilakukan setiap individu tidak selalu mengindikasikan adanya pendekatan atau penyatuan. Hal-hal yang mengindikasikan pertentangan juga merupakan salah satu faktor munculnya interaksi tersebut. Keadaan seperti ini terdapat juga dalam trilogi DE yang diwujudkan melalui tindakan para tokoh yang memiliki perbedaan persepsi. Justru melalui perbedaan tersebut, terjalin interaksi di antara mereka. Berdasarkan pandangan Norma 2007: 65, bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif terdiri atas kompetisi persaingan, konflik pertentangan, dan kontravensi. Ketiga bentuk ini juga terdapat dalam trilogi DE.

4.1.3.1 Kompetisi Persaingan

Kompetisi adalah usaha seseorang untuk memperebutkan tujuan tertentu yang dilakukan dalam keadaan damai kondusif. Kompetisi dalam trilogi DE terjadi antara Datuk Itam dan Hartanto. Kompetisi itu merupakan kompetisi terselubung, artinya Universitas Sumatera Utara