Sarana Ibadah Sarana Pemerintahan Sarana Transportasi dan Jalan

38 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan yang ada di desa Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula hanya ada 1 satu gedung sekolah, yaitu SD Negeri 173786 Sagala, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten. Samosir. Adapun sekolah SMP Negeri dan SMA Negeri Sianjur Mula-mula, berada di atas arah menuju ke Limbong, di dekat Batu Hobon dan Tugu si raja Batak. Menuju ke sana harus berjalan jauh dan mendaki bukit, apabila berjalan kaki. Kira-kira 40 menit, bila menggunakan sepeda motor hanya 10 menit saja, kalau angkutan umum tidak ada. Sedangkan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi, anak-anak mereka bisa melanjutkannya ke kota-kota besar, seperti: Pematangsiantar, Medan, Yogyakarta, namun secara umum adalah di kota Medan.

2.5.2. Sarana Ibadah

Setiap agama memiliki sarana ibadah masing-masing, tetapi agama yang ada di desa Hutaurat dan Hutabalian ádalah Katolik dan Kristen Protestan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.5.2: Sarana Ibadah No Sarana ibadah Jumlah 1. Gereja GKPI 2 unit 2. Gereja HKBP 1 unit Jumlah 3 unit Sumber : Sekretaris Desa “Hutaurat” dan “Hutabalian”. Universitas Sumatera Utara 39 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah tempat Ibadah ada 3. yaitu  2 Gereja Kristen Protestan Indonesia GKPI, yaitu 1 bangunan di dekat Batu Batu dusun1; Hutaurat, dan 1 bangunan lagi berada di pinggir jalan arah ke Bagas Limbong dusun 3; Hutabalian.  1 Gereja Huria Kristen Batak Protestan HKBP yang berada di pinggir jalan arah ke Balian galung dusun 3; Hutabalian. Rumah ibadah yang dimiliki desa ini sudah cukup memadai dari segi bangunan dan fasilitas yang tersedia di dalamnya, seperti: bangunan gereja yang sudah terbuat dari semen beton dan berlantai keramik dan berukuran sedang, edangkan fasilitas, seperti: kursi, organ, dan sebagainya sudah tersedia. Penduduk yang beragama Katolik harus beribadah ke desa lain yang memiliki gereja sesuai dengan apa yang dianutnya.

2.5.3. Sarana Pemerintahan

Adapun sarana pemerintahan di Hutaurat dan Hutabalian adalah : Kepala Desa : Pardingotan Sagala. Sekretaris Desa : J. Sihotang. Perangkat Desa kaur ada 3, yaitu : 1. Kaur Pemerintahan : Janner Sagala. 2. Kaur Pembangunan : Sihol Sagala. 3. Kaur Kemasyarakatan : Parlindungan Sagala. Badan Pemusyawaratan Desa BPD ada 5, yaitu 1. Ramli Sagala. Universitas Sumatera Utara 40 2. Oloan Sagala. 3. Manganar Sigalingging. 4. Robinson Sagala. 5. Jahunta Sagala. Kepala Dusun : Dusun 1 : Poldiner Sagala. Dusun 2 : Kesman Sagala. Dusun 3 : Josmen Sagala.

2.5.4. Sarana Transportasi dan Jalan

Alat transportasi, seperti becak dan mobil angkot tidak ada di desa Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula. Masyarakat yang ada di desa ini tidak khawatir atau resah untuk keluar dari desa ini, yang mana masyarakatnya dapat menggunakan sepeda motor miliknya sendiri. Ada juga anak-anak sekolah berjalan kaki ke sekolah dengan cara mendaki gunung bagi masyarakat yang tidak memiliki sepeda motor. Adapun PSN dan SAMPRI adalah mobil angkutan umum menuju kota, misalnya: Medan, Sidikalang, Berastagi, dan lain-lain. Sedangkan ke Pangururan Onan atau Pajak besar hanya ada sekali seminggu yaitu setiap hari Rabu. Ada juga mobil angkutan KOPJ berwarna biru yang setiap hari Rabu pagi datang ke Hutaurat dan Hutabalian. Ada juga mobil Truk yang datang ke Hutaurat dan Hutabalian, yang digunakan untuk mengangkut barang bangunan dari Pangururan atau dari kota lain. Barang bangunan seperti; pasir, batu, dan sebagainya yang Universitas Sumatera Utara 41 berasal dari dalam truk tersebut, biasanya mereka gunakan untuk membangun rumah ataupun untuk membangun jembatan yang berasal dari proyek pemerintah biayanya dibayar oleh pemerintah dan yang membangun adalah penduduk setempat Jalan dari simpang Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula ke dalam desa belum diaspal dan sangat memprihatinkan. Bagian badan jalan terdapat lubang yang tidak terlalu dalam dan juga di pinggir jalan terdapat batu- batu besar yang tidak menentu tempatnya atau tidak beraturan tempatnya.

2.5.5. Sarana Kesehatan Masyarakat