Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepercayaan atau Agama

34 Penduduk yang berjumlah 148 KK, dimana mereka suku luar yang sudah diberi marga yang menetap atau tinggal di Hutaurat dan di Hutabalian ada 3 orang saja. Satu orang tinggal di Balian Galung suku Jawa menjadi boru Sagala, ada juga yang tinggal di Simanampang menurut masyarakat setempat, dia berasal dari suku Bugis menjadi boru Sihotang, dan satu lagi tinggal di Banjar suku Madura menjadi boru Situkkir.

2.4.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepercayaan atau Agama

Penduduk Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula, menganut agama yang berbeda yaitu: agama Kristen Protestan dan Katolik. Penduduk Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula yang menganut agama Kristen Protestan, yaitu 147 Kepala Keluarga KK, sedangkan selebihnya menganut agama Katolik yaitu 1 Kepala Keluarga KK. Penduduk Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula terdapat ± 50 KK menjadi warga jemaat Gereja HKBP dan 80 KK menjadi warga jemaat di 2 Gereja GKPI yang berbeda, 1 KK beragama Katolik, dan lainnya adalah menjadi warga jemaat Gereja Pentakosta. Tetapi walaupun beragama Kristen tidak semuanya penganut Kristen yang setia pada ajaran agama yang dianutnya. Mereka masih mempunyai kepercayaan pada peninggalan leluhur mereka. Kepercayaan Batak Toba yang masih mereka anut adalah kepercayaan kepada Mulajadi Nabolon Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai banua ginjang dunia atas, banua tonga dunia tengah, dan banua toru dunia bawah. Universitas Sumatera Utara 35 Sebagai wujud pancarannya adalah Debata Natolu, Debata Batara Guru yaitu sesuatu yang ada adalah karena kebijakannya hahomian yang disimbolkan dengan warna hitam. Debata Sorisohaliapan yaitu kesucian habonaran yang disimbolkan dengan warna putih. Debata Balabulan yaitu kekuatan hagogoon yang disimbolkan dengan warna merah. Menurut pandangan mereka, bahwa orang tua yang sudah meninggal dalam kesucian mempunyai roh yang disebut dengan Sahala. Manusia yang sudah meninggal dalam keadaan suci dan banyak membantu serta berjasa dalam kehidupan manusia, terutama dalam pengobatan dan kesaktian disebut Sombaon. Sombaon dapat hadir di dunia dalam suatu simbol, di mana ada kerja sama dan partisipasi manusia dengan illahi sombaon melalui upacara atau kurban. Walaupun simbol itu dianggap sebagai perwujudan yang nyata dari illahi, namun simbol itu bukanlah illahi, tetapi bekerja melalui dunia yang diciptakannya.

2.4.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan.