32 yang saling menghadiri walaupun dalam dusun yang berbeda. Selain itu didukung
oleh pertalian darah diantara sesama penduduk sehingga sifat gotong royong dan saling bersahabat masih kuat pada penduduk yang tinggal di desa Hutaurat dan
Hutabalian.
2.4.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur
Dalam mengembangkan kemajuan daerah, distribusi penduduk sering digunakan menjadi pedoman seperti dalam melaksanakan kebijakan pemerintah
dalam pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan serta kebijakan PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang dikembangkan oleh
pemerintah saat ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.4.2: Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur No
Umur Jumlah orang
1 0 – 10 Tahun
100 16,08
2 11 – 20 Tahun
135 21,70
3 21 – 30 Tahun
163 26,21
4 31 tahun ke atas
224 36,01
Jumlah 622
100
Sumber : Sekretaris Desa “Hutaurat” dan “Hutabalian”
2.4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.
Jumlah penduduk Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2010 adalah jenis kelamin perempuan 295
Universitas Sumatera Utara
33 orang. sedangkan jumlah jenis kelamin laki- laki 327 orang. Sehingga dapat
dibuat kesimpulan bahwa di daerah ini penduduk paling banyak adalah penduduk berjenis kelamin laki-laki. Perbedaan tersebut hanya berselisih 32 orang. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4.3: Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis kelamin Jumlah orang
1 Laki – laki
327 52,57
2 Perempuan
295 47,43
Total 622
100
Sumber : Sekretaris Desa “Hutaurat” dan “Hutabalian”.
2.4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa.
Penduduk Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula adalah mayoritas suku Batak Toba, maka dengan sendirinya bahasa seharí-hari
masyarakat adalah bahasa Batak Toba. Ada juga masyarakat setempat menggunakan bahasa Indonesia, yang mana bahasa ini dapat mereka gunakan
pada saat saudara dari keluarga bapak dan ibu datang berkunjung ke desa ini. Adapun suku luar, seperti: “suku Jawa” yang menikah dengan salah satu
warga masyarakat di Hutaurat dan Hutabalian, kebanyakan dari mereka tinggal di kota, seperti: Jakarta, Medan, Bandung, dan lain-lain. Biasanya “wanita” dari
suku luar dijadikan menjadi satu marga dengan ibu pengantin laki-laki pemberian marga kepada orang luar, dimana syarat untuk menjadi satu kelompok atau satu
identitas
Universitas Sumatera Utara
34 Penduduk yang berjumlah 148 KK, dimana mereka suku luar yang sudah
diberi marga yang menetap atau tinggal di Hutaurat dan di Hutabalian ada 3 orang saja. Satu orang tinggal di Balian Galung suku Jawa menjadi boru Sagala,
ada juga yang tinggal di Simanampang menurut masyarakat setempat, dia berasal dari suku Bugis menjadi boru Sihotang, dan satu lagi tinggal di Banjar suku
Madura menjadi boru Situkkir.
2.4.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepercayaan atau Agama