Letak Lokasi dan Iklim Desa Hutaurat dan Hutabalian

25 berada didekat sungai ”Bintangor”, karena pada zaman dahulu sumber mata air sangat penting. Makanya dia tidak mau melepaskan tanah yang memiliki sumber mata air kepada adiknya. Tanah tersebut adalah Balian Galung, Banjar, dan Bagas Limbong. Akhirnya, keturunan mereka hidup ditanah masing-masing yang sesuai dengan perjanjian yang mereka buat. Adapun nama ”Hutaurat” dan ”Hutabagas” diberikan oleh keturunan mereka ”yang bermarga Sagala”. Tujuannya untuk menghormati nama leluhur mereka. Desa Hutabagas adalah tanah si Hutabagas yang berada di dekat ”Simanampang”. Adapun ”Hutabalian” dinamakan karena tanah tersebut di beli dari ”Hutaruar” dan nama itu diambil dari nama salah satu anak laki-laki Hutabagas yaitu ”Hutabalian”.

2.2. Letak Lokasi dan Iklim Desa Hutaurat dan Hutabalian

Penelitian ini dilakukan di desa Hutaurat dan Hutabalian, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir. Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 2.547,15 km². Letak geografis Kabupaten Samosir adalah 2°LU 24’LU - 2°LU 45’ LU dan 98°BT 21’BT - 99°BT 55’ BT . Kabupaten Samosir memiliki beberapa kecamatan di antaranya adalah; Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Simanindo, dan Kecamatan Sitio-tio. Kecamatan Sianjur Mula-Mula ini memiliki luas wilayah 140,24 km². Letak Kecamatan Sianjur Mula-Mula adalah 2°LU 30’LU - 2°LU 45’ LU dan 98°BT 30’BT - Universitas Sumatera Utara 26 99°BT 45’ BT . Kecamatan Sianjur Mula-Mula memiliki 90 – 41.800 letak diatas permukaan laut. Kecamatan Sianjur Mula-Mula juga memiliki beberapa kampung di dalamnya. Salah satunya adalah Hutaurat dan Hutabalian. Hutaurat dan Hutabalian merupakan desa yang digabungkan menjadi satu desa dapat disebut dengan nama desa Sianjur Mula-Mula, yang disebabkan karena jumlah penduduk per KK Kepala Keluarga Hutaurat belum mencapai 100 KK begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, desa tersebut digabungkan menjadi satu desa dan juga satu kepala desa. Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula terdiri dari beberapa dusun, antara lain: DUSUN 1 = LUMBAN GAMBIR SIATTAR-ATTAR PARHOBON SIBATU-BATU SITABO-TABO SOK-SOK DUSUN 2 = HUTALOBU LUMBAN GANDA SIMANAMPANG DUSUN 3 = BALIAN GALUNG BANJAR BAGAS LIMBONG Universitas Sumatera Utara 27 Pembagian dusun Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula, yaitu dusun 1 dan dusun 2 termasuk nama desa Hutaurat, sedangkan dusun 3 termasuk nama desa Hutabalian. Secara geografis Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula-Mula berbatasan dengan dengan desa-desa disekitarnya yaitu • Sebelah Utara berbatasan dengan Limbong atau Pangururan. • Sebelah Timur berbatasan dengan Gunung Pucuk Buhit. • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Boho atau Desa Tanjung Bunga dekat Kawasan hutan Dairi. • Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ginolat dan Hutabagas Hutaurat dan Hutabalian adalah satu desa yang disebut dengan desa Sianjur Mula-Mula, yang berada di kawasan Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir. Adapun sejarahnya mengapa dinamakan desa Sianjur Mula- Mula sama dengan nama kecamatannya adalah karena Hutaurat dulu adalah kampung asal mula orang Batak pertama kampung pertama si Raja Batak. Mengapa “Sagala”?, karena “Sagala” adalah cucu si Raja Batak dari Ompu Guru Tatea Bulan. Mengapa ”Hutaurat dan Hutabalian”?, karena nama itu diambil dari nama-nama anak “Sagala”. Hutabagas adalah nama anak yang ke-2 dari istri pertama, sedangkan Hutaurat adalah nama anak yang ke-3 dari istri yang pertama, sedangkan anak pertama bernama Hutaruar dari istri kedua. Pemberian nama desa ”Hutabalian” oleh keturunannya diberikan berdasarkan sejarah, yaitu ”Hutabalian” diberikan karena ”Hutabagas” membeli tanah tersebut Balian Galung, Banjar, dan Bagas Limbong dari ”Hutaruar”, lalu menamainya dengan nama salah satu nama anak laki-lakinya. Sedangkan Universitas Sumatera Utara 28 ”Hutaurat”, karena desa tersebut diberikan kepada ”Hutaurat” oleh ”Hutabagas.” Pemberian nama ini dibuat pada tahun 1930. Sedangkan penyatuan kedua desa atau daerah menjadi desa Sianjur Mula-Mula yaitu sekitar tahun 1957. Kondisi jalan dari simpang Hutaurat dan Hutabalian desa Sianjur Mula- Mula menuju ke rumah-rumah penduduk jalannya belum diaspal, tetapi saat masuk ke dalam desa jalannya sudah diaspal. Jalan menuju dari simpang desa ke dalam desa sangat berliku-liku dan harus hati-hati, karena di pinggir jalan terdapat batu besar, jurang, pohon – pohon besar dan berlubang tidak terlalu dalam. Iklim adalah keadaan cuaca pada suatu tempat yang relatif luas dalam waktu yang cukup lama. Iklim pada suatu tempat berbeda-beda, tergantung pada letak lintangnya. Daerah Hutaurat dan Hutabalian memiliki iklim tropis, berhawa sejuk, angin kencang pada malam hari dan dingin pada malam hari. Desa ini memiliki musim hujan, musim kemarau dan angin kencang. Musim hujan terjadi pada bulan 5–8 dan bulan 1–4, angin kencang terjadi pada bulan 5 dan, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan 5–10.

2.3. Pola Pemukiman