2. Gambaran Kondisi Infrastruktur Desa.
Pembangunan Infrastruktur yang ada pada Desa Limau Manis kualitas serta pemeliharaannya masih kurang maksimal, seperti yang terlampir pada RPJM Desa
Limau Manis sejak Tahun 2009 sampai 2014 ada beberapa perbaikan infrastruktur seperti jalan yang berlubang, serta fungsi drainase yang tidak optimal dalam
menanggulangi banjir. Di sisi lain Infrastruktur seperti pasar tidak pernah mengalami renovasi. Pelebaran jalan belum pernah direalisasikan walaupun pengguna kendaraan
industri sampai kendaraan masyarkat di desa dengan jumlah yang semakin pesat. Pemerintah Desa mengakui banyak kendala dalam pencapaian pembangunan
infrastruktur dengan kualitas opimal seperti dalam wawancara klarifikasi dari pemerinah desa, Bapak Amru selaku Sekertaris Desa Limau Manis;
“kendala sebenarnya ada di alokasi dana desa, pembangunan infrasrukur desa kualitasnya pasti tidak seoptimal mirip infrastruktur di kota, pasti beda.
Terlebih lagi kan tanjung morawa ini luas, cakupan untuk desa kita saja ada 13 dusun. RPMJD sama RKP Desa yang sudah diproposalkan tentu tidak
bisa direalisasikan seluruhnya, termasuk pada pembangunan infrastruktur dengan kualitas yang diharapkan. Pemerintah kabupaten memang terus
mengupayakan agar anggaran belanja desa bisa dipenuhi sesuai dengan agenda RPMJD dan RKP Desa yang sudah diproposalkan. Tapi
kenyataannya anggran alokasi dana desa pada desa kita hanya bisa dipenuhi oleh kabupaten sekitar 40 dari yang dibutuhkan.”
Tapi peneliti menilai pemerintah desa sudah mulai sadar dan tetap optimis dengan skala prioritas pembangunan dan seiring waktu yang berjalan, pemerintah
desa sudah mulai bisa membangunmemperbaiki infrastruktur. Infrastruktur dengan kualitas yang diharapkan masyarkat sudah mulai direalisasikan pemerintah. Seperti
pengecoran jalan, Pembangunan Jembatan, serta pengecoran drainase mulai diterapkan guna memperbaiki fungsi serta optimalisasi kualitas infrastruktur.
3. Partisipasi Masyarkat Dalam Pembangunan Infrastruktur Desa