pada gambar 2.1 diatas. Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur dalam memanfaatkan sumberdaya dalam rangka pemanfaatan untuk transportasi,
infrastruktur sistem tata guna lahan: Sistem Ekonomi, Sosial‐budaya, Kesehatan, Kesejahteraan.
2.3. Pembangunan Infrastruktur Desa
Dalam beberapa dekade terakhir mulai terjadi perubahan-perubahan definisi kawasan perdesaan. Hal tersebut dikarenakan mulai berubahnya tipologi
kawasan perdesaan dan perkembangan kawasan perdesaan dalam beberapa waktu terakhir. Terutama setelah era globalisasi yang masuk ke perdesaan, telah terjadi
interaksi dan negosiasi sosial budaya masyarakat perdesaan terhadap modernitas dan budaya luar. kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan mulai ditinggalkan
dengan tidak relevannya pemahaman tersebut dengan mulai biasnya perdesaan- perkotaan dalam definisi klasik, secara ekonomi kawasan perdesaan dikategorikan
sebagai wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian sedangkan kawasan perkotaan dikategorikan sebagai wilayah dengan kegiatan utama di sektor jasa dan
perdagangan, Definisi tersebut masih banyak digunakan hingga saat ini. Namun munculnya kawasan perdesaan dengan perekonomian yang ditopang oleh kegiatan
industri kecil seperti kerajinan, pariwisata, definisi tersebut dirasa belum dapat mewakili keseluruhan tipologi kawasan perdesaan. Oleh karenanya muncul
istilah-istilah seperti desa-kota yang berusaha mendefinisikan kawasan-kawasan perdesaan yang dianggap memiliki ciri-ciri perkotaan baik secara fisik maupun
sosial dan ekonomi Suhardjo, 2008
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 144 tentang Pedoman Pembangunan Desa menyebutkan bahwa bidang pelaksanaan pembangunan desa
terdiri dari dua macam Perencanaan pembangunan yang disusun secara berjangka meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6
enam tahun; dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa, merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk
jangka waktu 1 satu tahun. Pemanfaatan dan pemeliharaan dalam lingkungan desa yang mungkin
dibutuhkan antara lain ialah tambatan perahu, jalan pemukiman, jalan desa antar pemukiman ke wilayah pertanian, pembangkit listrik tenaga mikrohido,
lingkungan pemukiman masyarakat desa dan infrastruktur desa lainnya yang
sesuai dengan kondisi desa. Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa
pembangunan infrastruktur desa adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana untuk
membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pembangunan.
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur
yang memadai sangat diperlukan. Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal vital guna mendukung berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan
sosial di masyarkat dan pemerintahan. Mulai dari sistem energi, transportasi jalan
raya, bangunan-bangunan perkantoran dan sekolah, hingga telkomunikasi, rumah pribadahan dan jaringan layanan air bersih, kesemuanya itu memerlukan adanya
dukungan infrastruktur yang handal Biemo W. Soemardi, 46: 2009. Agar lebih jelas ruang lingkup pembangunan infrastruktur dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
a Pembangunan infrastruktur transportasi perdesaan guna
mendukung peningkatan aksessibilitas masyarakat desa, yaitu: jalan, jembatan, tambatan perahu;
b Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi desa ,
yaitu: irigasi perdesaan, Pasar desa. c
Pembangunan infrastruktur yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, meliputi: penyediaan air minum,
sanitasi perdesaan Pembangunan nfrastruktur berstandart lingkungan akan emnciptakan
kemakmuram masyarakat. Hal yang harus dipikirkan adalah pemerintah dan masyarkat harus mampu membangun sebuah infrastruktur yang saling terintegrasi
satu sama lain. Karena ini merupakan sebuah kemampuan sebuah desa dalam melaksanakan pembangunan.
Pembangunan infrastruktur desa terus dipacu untuk menuju modernitas yang diharapkan dengan maksud mengimbangi serta mensejajarkan laju
pembangunan di perkotaan. Pembangunan akan berjalan dengan baik apabila terjadi kerja sama yang harmonis antara pemerintah dengan warga masyarakat.
Pada dasarnya pembangunan infrastruktur desa merupakan suatu pembangunan
yang dilaksanakan di desa dan berwujud nyata. Hasil pembangunan tersebut dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. pemimpin dan bawahan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Peranan Pemerintah untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur dalam bidang Ilmu Administrasi
Negara sudah diteliti sebelumnya. Penulis mengambil beberapa hasil penelitian
sebagai acuan dalam penelitan ini
1. Peranan Pemerintah dalam meningkatakan Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan Infrastruktur Desa. Penelitian ini dilakukan oleh Efriadi pada tahun 2010 dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peranan
pemerintah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa masyarakat desa belum merasakan peran pemerintah desa dalam upaya untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat. Hal ini disebabkan karena pembangunan yang dilakukan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat dan adanya
pembangunan yang tidak tepat sasaran sehingga tidak dapat dinikmati oleh masyarakat.
2. Proses Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastrutur desa
penelitan dari Nur Faisal 2011 Partisipasi masyarakat di Desa pada proses pembangunan infrastruktur desa yang dibagi dalam 3 tahap, yaitu
tahap persiapan, pelaksanaan dan pemeliharaan. Bentuk partisipasi
masyarakat dalam tahap persiapan berupa kehadiran dan ide atau pemikiran. Pada tahap pelaksanaan bentuk partisipasi masyarakat berupa
sumbangan tenaga, material dan dana. Sementara pada tahap pemeliharaan bentuk partisipasi hanya berupa sumbangan tenaga.
C. Definisi Konsep
Konsep merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok atau individu yang menjadi
pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1989: 34. dengan konsep peneliti melakukan abstraksi dan menyederhanakan pemikirannya melalui penggunaan
satu istilah untuk kejadian events yang berkaitan dengan yang lain nya .maka
untuk mendapatkan batasan yang jelas, defenisi konsep penulis adalah:
1. Peranan merupakan fungsi dan wewenang yang dimiliki orang karena
kedudukannya. Peranan meliputi hak dan kewajiban yang muncul serta merta karena kedudukan dan tanggung jawabnya. Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peran seperti: Memberi arah pada proses
sosialisasi.Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.
Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat.
2. Pemerintah Desa adalah adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala
Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa .
3. Partisipasi masyarakat merupakan kesediaan masyarakat untuk ikut serta
membantu berhasilnya program pembangunan baik berupa materi, tenaga, pikiran, keterampilan dan sebagainya.
4. Pembangunan infrastruktur desa adalah pembangunan yang dilaksanakan
di desa bewujud nyata dan bertujuan untuk memudahkan masyarakat seperti Jalan Desa.
5. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur adalah sejauh