Jenis Kelamin Homogenitas Desa yang Heterogen

masyarkat yang memiliki tingkat pendidikan cukup baik malah dianggap adalah orang yang cukup apatis dalam ikut berpartisipasi dalam kemajuan desa. Sedangkan orang yang berpendidikan SLTASederajat lah yang sering mengikuti partisipasi.

3.4. Jenis Kelamin

. Sudah sangat diketahui bahwa sebagian masyarkat masih menganggap faktor inilah yang dapat memperngaruhi keinginan dan kemampuan masyarkat untuk berpartisipasi beranggapan bahwa laki-laki dan perempuan akan mempunyai persepsi pandangan berbeda terhadap suatu pokok permasalahan. Sehubungan dengan ini maka Peneliti menayakan kepada salah satu Kepala Dusun , Ibu Suranata. “Frekuensi jenis kelamin masyarakat yang sering ikut pembangunan infrastruktur itu seimbang tidak antara perempuan dan laki-laki?”. Beliau Menjawab; “Ya itu di Musrenbangdes saja kan sudah di galakan kesetaraan gender untuk pelaksanaan nya, kalau saya di dusun ini kan banyak juga yang ikut jadi anggota PKK jadi ya mereka saya ajak juga kadang lagi pula masyarakat yang kerja nya sebagai Ibu rumah tangga kan banyak waktu luang. Jadi perempuan, laki-laki sama saja tapi untuk partisipasi pelaksanaan pembangunan memang itu dominan laki-laki lah ya gak mungkin juga ibu-ibu warga disini ikut partisipasi pengaspalan jalan” Pernyataan ini juga di perjelas dengan Pengakuan Ibu Afifah pada wawancara sebelumya, yang menyatkan; “Dari dulu ingin sekali ikut Musrenbang, banyak yang mau saya beri pendapat dalam infrastruktur di lingkungan saya, tapi itu kan kerjaan saya juga menguras banyak waktu serta tenaga jadi ya kadang malas juga” Warga masyarkat yang ingin sekali berpartisipasi dalam Musrenbang. Tapi terkendala di masalah waktu sehingga.dapat disimpulkan bahwasanya jenis kelamin tidak jadi hambatan yang mempengaruhi masyarkat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa.

3.5. Homogenitas Desa yang Heterogen

Faktor Hambatan adanya perbedaan etnis, agama serta budaya mempengaruhi masyarkat untuk bekerja sama dan berdampak juga dengan peningkatan partisipasi masyarkat. Sehubugunan dengan ini maka peneliti menayakan dalam wawancara “Apakah ada keterkaitan antara perbedaan etnis, agama dalam masyarkat untuk bekerjasama atupun keikut sertaan masyarkat berpartisipasi dalam pembangunan?” Pertanyaan ini di tanyakan kepada salah satu Kepala Dusun, Ibu Suranata yang menjelaskan. “ Kalau perbedaan agama etnis saya pribadi juga kurang paham, soalnya ini mayoritas penduduk dusun V saya memang etnisnya jawa islam jadi ya mereka setau saya tidak pernah ngeluh kalaupun harus kerja sama, dengan penduduk dusun lain yang beda etnis” Penjelasan wawancara Ibu Sunata memang sedikit berlainan dengan wawancara yang diungkapkan Bapak Junaidi, selaku Kepala Dusun yang menjadi Kepala Dusun dengan karateristik masyarakat dengan etnis, agama yang bermacam. Beliau mengutarakan bahwasanya; “ Gak ada kaitan nya sih rasa saya, masyarkat dalam berpartisipasi itu yang malas kerja itu memang udah budaya malas berpartisipasi bukan malas karena hubungan etnis atau agama, memang masyarkat kita ini sudah lain karateristiknya dulu pas masih 10 tahun lalu masyarkat desa ini paling antusias kalau ada pembangunan walaupun pembangunan nya skala kecil, sekarang sudah susah entah karena ada hambatan apa juga rasa kekeluargaan masyarkat yang dulu bagus sekali. sekarang udah mulai rasa kebersamaan itu hilang,” Untuk mendukung lagi jawaban diatas tentang sudah berubahnya karateristik masyarkat Desa Limau manis, maka Peneliti menyimak pernyataan wawancara oleh Bapak Heru, Masyarkat yang sudah cukup lama berkecimpung dalam partisipasi pembangunan yang ada di Desa Limau Manis. “Kalau perbedaan etnis, agama sih tidak pernah jadi kendala dik, itu yang menjadi kendala memang ada di mindset nya masyarkat Limau Manis saja yang udah mulai bergeser. Memang betul sepuluh tahun lalu pun saya tinggal disini memang udah berubah masyarkatnya, mungkin karena banyak juga industri yang udah berdiri di Desa kita ini juga, jadi terserap lah masyarkat menjadi tenaga kerja. Sibuk sama kepentingan sendiri daripada kepentingan desa” Berdasarkan paparan hasil wawancara dari berbagai sumber diatas, dapat dilihat informan memiliki pernyataan yang mendukung satu sama lain bahwasanya Homogen masyarakat yang heterogen tidak memiliki pengaruh dalam hambatan masyarakat untuk berpartisipasi, Informan menjelaskan bahwa karateristik masyarkat yang sudah mulai bergeser yang menjadi faktor utama nya yaitu karateristik masyarkat yang cenderung mengarah ke desa-kota.

BAB VI ANALISIS DATA

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif, yaitu setiap data-data dan fakta-fakta yang diperoleh selama penelitian di lapangan dideskriptifkan atau digambarkan sebagaimana adanya yang diiringi dengan penafsiran dan analisis yang rasional. Untuk itu analisa data dalam penelitian ini adalah menggambarkan dan menjelaskan variabel-variabel yang berkaitan dengan peranan pemerintah desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur. Melalui penyajian data yang telah diperoleh selama melakukan penelitian di Desa Limau Manis, baik dengan melakukan wawancara dengan pemerintahan desa yaitu Sekretaris Desa dan Ketua BPD tak lupa juga peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat, serta studi kepustakaan. Maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data dan fakta-fakta yang telah didapat melalui interpretasi dan penguraian masalah-masalah yang terjadi. A. Peranan Pemerintah Desa untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Tahapan Pembangunan Infrastruktur Keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya. Keduanya harus mampu menciptakan sinegri. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan infrastrutur secara optimal. Pembangunan yang tidak melibatkan masyarkat, hanya akan melahirkan produk-produk baru yang kurang berarti bagi masyarakatnya. Karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Demikian pula sebaliknya, tanpa peran yang optimal dari pemerintah, pembangunan akan berjalan secara tidak teratur dan tidak terarah, yang akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru. Selain memerlukan keterlibatan masyarakat, pembangunan juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien dari segi pembiayaan dan efektif dari segi hasil, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan partisipasinya dalam pembangunan. Dengan melibatkan adanya partisipasi masyarakat, maka masyarakat akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kemajuan daerahnya. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat dilihat mulai dari perencanaan pembangunan, penyusunan program-program pembangunan sampai pada tahap pengawasannya. Dengan adanya partisipasi masyarakat ini, maka dapat dikatan bahwa pemerintah desa sudah dapat menjalankan perannya, yaitu melaksanakan peranan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

1. Tahap perencanaan Pembangunan

Dokumen yang terkait

Peranan Lembaga Desa Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

1 88 157

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

1 28 105

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

0 0 12

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

0 0 1

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

0 2 33

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

0 0 4

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori - Peranan Pemerintah Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur (Studi Pada Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Pemerintah Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur (Studi Pada Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

0 1 8

Peranan Pemerintah Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur (Studi Pada Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

1 2 13