2. Fungsi konsultatif
Pemerintah Desa kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya, yang dinilai
mempunyai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi pemerintah desa pada orang-orang yang dipimpin dapat
dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan input berupa umpan balik feedback
untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan strategis tentang pembangunan infrastruktur yang telah ditetapkan dan dilaksanakan
Sehubungan juga dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pemerintahan akan mendapat dukungan dan lebih mudah
menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif. Fungsi Konsultasi bersifat komunikasi dua arah, karena berlangsung dalam bentuk interaksi
antara pemerintah desa dan anggota organisasimasyarakatnya. Namun sulit untuk dibantah bilamana dinyatakan bahwa tingkat intensitas dan efektivitasnya sangat
tergantung pada pemimpin. Untuk itu pemerintah desa perlu melakukan konsultasi dengan anggota masyarkatnya, baik secara terbatas maupun meluas sebelum
keputusan ditetapkan. Pemerintah desa perlu menyimak berbagai persoalan, aspirasi, pendapat, perasaan, data, informasi dan lain- lain yang di ungkapkan anggota
masyarakatnya Nawawi 2001; 141-151
Berdasarkan hasil wawancara beberapa informan, Peran pemerintah desa sebagai fungsi konsultasi pembangunan digambarkan begitu ideal dalam
wawancaranya, dimana Sekertaris desa dan Kepala BPD mengungkapakan Pemerintah Desa membuka peluang konsultasi dengan lebar, serta meciptakan
pemeritahan desa yang berwujud wadah tempat menampung segala aspirasi masyarakat demi kemajaun Desa Limau Manis. Pernyataan ini senada dengan apa
yang dikatkan Kepala BPD, dimana efektifnya fungsi konsultatif ini juga di topang dengan adanya kemauan pemerintah desa menciptakan kepemimpinan yang
demokratis. Pemerintahan desa seperti Kepala Desa, Sekertaris Desa dan Ketua BPD adalah aparatur yang memiliki peran utama dalam fungsi konsultatif. Mereka
berusaha mendengarkan segala masukan dari masyarakat, maupun Kepala Dusun. Kepala Dusun adalah wakil masyarkat bila masyarkat merasa ingin berkonsultasi ke
Kantor kepala desa adalah hal yang cukup sulit. Namun setelah di klasrifikasi oleh masyarkat, masyarkat merasa konsultasi
adalah hal yang cukup sulit dilaksanakan. Beberapa orang masyarkat sesuai dengan wawancara menganggap bahwa peranan konsultasi hanya di Kepala Dusun, tapi
informan lain mengerti bahwa konsultasi yang lebih tepat ialah di Pemerintahan desa itu sendiri seperti Kantor BPD.
Sehubungan juga dengan penelitian di lapangan, peneliti melihat fungsi konsultasi memang terbuka lebar di kantor Kepala BPD, pemerintahan menjalan kan
fungsi konsultasi dengan baik ini ditandai Kantor Kepala BPD yang selalu siap sedia, kendatipun ada beberapa masyarkat yang mengeluh sulitnya berkonsultasi dengan
Kepala Dusun maka sesungguhnya masyarkat harus lebih berinsiatif seperti mendatangi Kantor BPD secara langsung, mengingat Kepala Dusun tidak hanya
mengurusi urusan pembangunan infrastruktur setiap saat. Melainkan banyak urusan kompleks yang harus ditanganinya. Maka tepatlah jika masyarkat yang ingin
melakukan fungsi konsultasi diluar kegiatan musrenbang seharusnya mendatangi Kantor BPD. Sehingga disini Peneliti menilai fungsi Konsultasi Pemerintahan Desa
Limau Manis sudah berjalan cukup baik. .
3. Fungsi Partisipasi