2.4.2 Faktor – faktor pengecoran logam
Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi suatu proses pengecoran
logam : a.
Sifat – sifat logam dalam wujud cair, yakni : titik lebur, berat jenis, koefisien kekentalan kinematik, dan tegangan permukaan
Tabel 2.1 Nilai sifat – sifat beberapa jenis logam dalam wujud cair
Bahan Titik
lebur
o
C Berat jenis
gcm
3
Koefisien kekentalan
kinematik cm
2
s Tegangan
permukaan dynecm
Timah Pb 232
5,52 232
o
C 0,00199
540 247
o
C Seng Zn
327 6,21 420
o
C 0,00508
450 330
o
C Aluminium Al
660 2,35 760
o
C 0,00234
520 750
o
C Tembaga Cu
1083 7,84 1200
o
C 0,00395
581 1200
o
C Besi tuang
1170 6,9 1300
o
C 0,0023
1150 1300
o
C Sumber : Lit. 39 Hal : 12
b. Pembekuan logam cair. Pembekuan logam paduan dan logam murni
memiliki prinsip yang berbeda c.
Bentuk dan ukuran produk. Pengaruhnya secara langsung diberikan oleh bentuk rongga cetakan mold cavity berbentuk produk yang dibuat dengan
bantuan pola cetakan tidak permanen ataupun pemesinan dan pemahatan cetakan permanen
d. Jenis cetakan : permanen atau tidak permanen. Jenis bahan baku cetakan dan
cara pembuatannya juga ikut memberikan pengaruh e.
Bagian – bagian cetakan yang dimiliki, misalnya riser dan saluran turun downsprue. Bentuk dan ukuran saluran
– saluran tersebut juga memberikan pengaruh. Tabel 2.2 berikut menunjukkan hubungan ukuran
downsprue dengan berat tuang :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Hubungan ukuran diameter saluran turun dengan berat tuang Berat tuang
10 kg Diameter
downsprue mm
Berat tuang 10 kg
Diameter downsprue
mm = 10
13 200-250
39 10-20
19 250-300
39 20-30
22 300-350
39 30-40
24 350-400
39 40-50
25 400-450
40 50-75
27 450-500
42 75-100
30 500-600
43 100-125
31 600-700
45 125-150
33 700-800
47 150-175
34 800-900
48 175-200
36 900-1000
49 Sumber : Lit. 39 Hal : 78
f. Proses peleburan dan penuangan logam cair. Peleburan masing –
masing logam dibedakan oleh titik lebur titik cairnya sehingga membuat perbedaan pada lamanya waktu peleburan hingga jenis
tungku peleburan yang diperlukan diantara jenis – jenis logam
tersebut. Titik lebur tersebut juga membuat perbedaan pada suhu penuangan
g. Perlakuan khusus, misalnya pemberian bagian penambah pada
rongga cetak produk
2.4.3 Pelaksanaan pengecoran logam