Untuk menentukan sifat – sifat tersebut, sebuah material harus diuji. Pengujian
tersebut dapat dilakukan dengan pengaplikasian gaya dengan wujud dan besaran tertentu ataupun perlakuan khusus seperti pemanasan heat treatment dan pendinginan
cold treatment terhadap spesimen yang terbuat dari material yang hendak diuji. Saat ini terdapat berbagai macam jenis pengujian material yang dapat dilakukan.
Diantara jenis – jenis tersebut, uji kekerasan hardness dan uji tarik tensil adalah yang
sangat umum dilakukan.
2.6.1 Uji kekerasan hardness
Uji hardness adalah salah satu pengujian material yang bertujuan untuk mengukur kekerasan material, yakni sifat material yang menunjukkan ketahanan
terhadap gaya - gaya eksternal. Tingkat ketahanan tersebut diperoleh melalui perhitungan data
– data deformasi yang diperoleh dari permukaan material yang telah diuji.
Dalam pengujian hardness, digunakan sebuah elemen untuk mengaplikasikan gaya eksternal tersebut ke spesimen material yang hendak diuji. Elemen tersebut
bernama yang disebut penetrator. Selama pengujian, penetrator mengaplikasikan gaya eksternal dengan 3 jenis
cara terhadap material yang diuji : a.
Goresan Scratch Penetrator digoreskan terhadap permukaan spesimen dengan gaya tertentu
b. Dinamis Rebound
Penetrator berbentuk bola baja dijatuhkan ke permukaan spesimen dan memantul hingga ketinggian tertentu. Tinggi pantulan inilah yang dipakai
untuk menentukan kekerasan spesimen c.
Penekanan Indentation Penetrator untuk cara ini sering disebut indenter ditekankan ke permukaan
spesimen hingga keadaan plastis. Kedalaman deformasi plastisnya menentukan kekerasan spesimen
Universitas Sumatera Utara
Saat ini telah diketahui beberapa jenis metode ilmiah dalam pengujian material, yakni :
a. Metode Brinell
Pengujian ini menggunakan cara penekanan dengan penetrator bola baja. Kedalaman deformasi yang disebabkan penekanan tersebut digunakan untuk
menentukan kekerasan spesimen yang diuji. Nilai kekerasan spesimen tersebut ditetapkan kedalam Brinell Hardness Number BHN
b. Metode Rockwell
Metode ini menggunakan cara penekanan dengan 2 jenis penetrator : i.
Bola baja berukuran 116 inchi untuk spesimen logam ferrous dan 18 inchi untuk spesimen logam non-ferrous
ii. Berlian berbentuk prisma segi empat dengan sudut 120 derajat pada
puncaknya
c. Metode Vicker
Menggunakan cara penekanan dan penetrator berupa piramida berlian dengan sudut puncak 136 derajat. Deformasi plastis yang terjadi memiliki
empat sisi sama panjang dan kedua diagonal saling tegak lurus
2.6.2 Uji tarik tensil