Uji kekerasan Uji tarik

BAB IV DATA UJI MATERIAL DAN HASIL PEMERIKSAAN PRODUK

4.1 Data hasil uji material

4.1.1 Uji kekerasan

Gambar 4.1 Deformasi pada salah satu spesimen Data – data hasil pengujian kekerasan didapatkan melalui perhitungan Brinell Hardness Number BHN berikut : BHN = u π.Di . D i −√D i − i ………………………………..…......……….4-1 Dengan nilai P u = 500 kg dan D i = 5 mm, hasil – hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data – data hasil uji kekerasan Urutan pengujian Diameter indentasi Nilai BHN BHN rata - rata Spesimen 1 1 2,1 137,75 133,46 2 2,2 124,89 3 2,1 137,75 Spesimen 2 1 2,1 137,75 137,75 2 2,1 137,75 3 2,1 137,75 Spesimen 3 1 2,1 137,75 133,46 2 2,2 124,89 3 2,1 137,75 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Skema uji Brinell Nilai rata – rata BHN untuk spesimen logam kuningan tersebut ialah : , + , + , = , ≈

4.1.2 Uji tarik

Gambar 4.3 Ketiga spesimen yang telah putus Data – data yang diperoleh dari ketiga spesimen yang telah diuji digunakan untuk menghitung tegangan mulur, kekuatan tarik, tegangan patah, persen penguluran dan ketangguhan. Perhitungan – perhitungan tersebut menggunakan rumus – rumus berikut : P u d i D i Universitas Sumatera Utara a. Luas awal penampang lintang diameter kecil spesimen A , dinyatakan dalam mm 2 : A = π . D ………………………………………….……………….4-2 b. Tegangan mulur s atau kekuatan luluh, dinyatakan dalam kgfmm 2 : s = A ………………………………………….…….……………...4-3 c. Tegangan tarik s u atau ultimate tensile strength, dinyatakan kgfmm 2 : s = A ………………………………………………….…………4-4 d. Tegangan patah s f atau kekuatan putus, dinyatakan dalam kgfmm 2 : s = A ………………………………………………………………..4-5 e. Persen penguluran atau elongation strain : Penguluran = L +∆L −L L . ......................................................4-6 f. Ketangguhan atau toughness U T , dinyatakan dalam kgfmm 2 : U T = S +S u . L +∆L -L L ………………………………………………………….. 4-7 Nilai rata – rata dari persen penguluran, ketangguhan, ketiga jenis beban dan ketiga jenis tegangan diatas ditentukan, kemudian dikonversikan ke satuan SI. Tabel 4.2 berikut menunjukkan data – data yang diperoleh dari pengujian tarik dan perhitungan – perhitungan diatas dengan nilai rata - rata dalam satuan SI ditempatkan di dalam tanda kurung : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Data - data hasil uji tarik Urutan spesimen Nilai rata - rata A B C Luas awal penampang diameter kecil mm 2 68,627 65,005 70,102 - Beban yield atau batas luluh kgf 2200 2150 2250 2200 21582 N Tegangan mulur kgfmm 2 32,058 33,074 32,096 32,409 317,82 MPa Beban maksimum kgf 3550 3450 3750 5375 52728,75 N Tegangan tarik kgfmm 2 51,729 53,073 53,493 52,765 517,45 MPa L mm 55,25 52,30 55,20 - L + ∆L mm 62,25 59,40 62,85 - Persen penguluran 12,669 13,576 13,859 13,368 Beban patah kgf 3380 3050 3450 3293,333 32307,59 N Tegangan patah kgfmm 2 49,252 46,919 49,214 48,461 475,24 MPa Ketangguhan kgfmm 2 5,308 5,847 5,930 5,695 55.84 MPa Sebagai perbandingan, dilampirkan data – data tegangan tarik, perpanjangan dan kekerasan material propeller kapal yang diproduksi oleh Mecklenburger Metallguss GmbH : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data sifat material propeller produksi Mecklenburger Metallguss GmbH Nama Material Nikel aluminium perunggu F590 Nikel mangan perunggu Mangan aluminium perunggu CuMn9AlZn Tegangan tarik MPa 590 500 640 Penguluran 16 20 19 Kekerasan BHN 140 110 150 Sumber : Lit. 36 Melalui bentuk patahannya yang halus, dapat diketahui bahwa kuningan Cu 60 Zn 40 tersebut bersifat liat ductile. Selama pengujian, mesin uji tarik juga telah mencatat grafik beban – perpanjangan untuk masing – masing spesimen. Grafik – grafik tersebut terlampir di bagian Lampiran 2 buku skripsi ini.

4.2 Data hasil uji kehalusan butiran pasir silika

Dokumen yang terkait

Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

7 75 163

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Pola Worm Screw Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Untuk Pabrik Kelapa Sawit

5 109 114

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Untuk Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton Tbs/Jam Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

2 73 113

Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam

1 47 91

Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai (Track) Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

10 50 108

Perancangan Dan Pembuatan Rumah Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 20 M3/ Jam Air Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

11 87 124

Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir

10 97 78

BAB III METODOLOGI 3.1 Umum - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 50

DESAIN DAN PENGECORAN RUNNER PROPELLER BERBAHAN KUNINGAN (60 Cu 40 Zn) UNTUK TURBIN AIR BERDAYA 118 W DAN DEBIT 12 LS DENGAN CETAKAN PASIR

0 2 26