Gambar 3.41 Pengeringan drag dengan penyembur api k.
Setelah dikeringkan, cetakan siap dipakai. Skema cetakan dapat dilihat pada Lampiran 4 dari buku skripsi ini
3.8.3 Peleburan logam
Proses peleburan logam dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan cetakan. Proses peleburan ini meliputi tahapan
– tahapan berikut : a.
Geram kuningan dan potongan – potongan kayu dimasukkan ketempat penampungan masing
– masing b.
Blower dinyalakan untuk menyuplai ruang pembakaran tungku peleburan dengan udara, potongan
– potongan kayu dimasukkan ke dalam ruang pembakaran tersebut dan kemudian dibakar
c. Geram kuningan dimasukkan kedalam lubang tungku sebanyak satu sekop,
kemudian potongan – potongan kayu berjumlah 3 hingga 4 potong
ditambahkan ke dalam ruang pembakaran tungku hingga api membesar dan juga muncul api di dalam lubang tungku yang membakar geram, kemudian
lubang tungku ditutup dan ditunggu hingga api mengecil
Gambar 3.42 Api membesar setelah pemberian potongan kayu tambahan
Universitas Sumatera Utara
d. Setelah api mengecil sekitar 2 menit, potongan – potongan kayu
ditambahkan ke dalam ruang pembakaran tungku hingga api kembali membesar
e. Sepuluh menit setelah pemberian yang pertama, tutup lubang tungku dibuka
dan dengan batangan logam panjang, tumpukan geram yang sebelumnya kemudian ditekan kedalam. Satu sekop geram kemudian ditambahkan
kedalam lubang tungku, kemudian pemberian potongan kayu yang ketujuh kalinya dilakukan
f. Pemberian geram dan potongan kayu yang selanjutnya terus dilakukan
selama 2 jam waktu perkiraan habisnya geram pada tempat penampungan setelah pemberian geram yang pertama dengan interval pada : geram 10
menit sekali dan potongan kayu 2 menit sekali g.
Setelah geram didalam penampungan habis, geram didalam tungku ditekan kedalam untuk terakhir kalinya dan dibiarkan melebur seluruhnya.
Kuningan, yang telah mencair seluruhnya terlihat transparan didalam tungkunya, sehingga yang tampak hanya kobaran api yang ada didasar
tungku tersebut h.
Setelah mencair seluruhnya, kuningan tersebut siap dituang
3.8.4 Proses penuangan
Proses penuangan dilakukan dalam tahapan – tahapan berikut :
a. Cope cetakan disatukan dibagian atas drag secara perlahan – lahan. Kedua
bagian ini harus tepat menyatu sehingga tidak ada pergeseran dan ruang kosong diantara keduanya
b. Sekeliling flask yang telah menyatu tersebut kemudian ditimbun dengan
pasir cetak. Hal ini dilakukan untuk membantu menjaga agar posisi flask tidak bergeser saat kuningan cair dituangkan ke dalam cetakan, sebab flask
tersebut tidak memiliki sistem pengunci
Universitas Sumatera Utara
c. Lubang masuk downsprue disembur api dengan alat penyembur api untuk
memastikan agar downsprue benar – benar kering
Gambar 3.43 Cetakan yang telah siap digunakan d.
Kuningan yang telah dilebur kemudian diambil dengan menggunakan cawan bergagang. Banyaknya kuningan yang diambil mencapai ½ dari
volume cawan e.
Kuningan cair yang telah diambil tersebut kemudian dituangkan ke dalam downsprue. Selama penuangan berlangsung, cope ditekan agar tidak
terdesak keatas akibat dorongan dari kuningan cair yang masuk, namun tekanannya harus perlahan agar cetakan di dalamnya tidak rontok
Gambar 3.44 Proses penuangan f.
Setelah penuangan selesai, kuningan cair akan berangsur – angsur membeku dengan pembekuan di bagian dasar cetakan lebih cepat
dibanding di downsprue g.
Setelah beberapa detik, cetakan dibongkar. Runner propeller yang telah jadi kemudian dikeluarkan secara hati
– hati dengan menggunakan kayu atau benda
– benda lainnya
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.45 Runner propeller yang telah dikeluarkan dari cetakannya h.
Runner propeller dibersihkan dari pasir yang masih menempel dengan seadanya, kemudian downsprue dan bagian
– bagian yang berlebih dipukul hingga putus dengan menggunakan palu
i. Runner propeller tersebut didinginkan dengan air dan dibiarkan hingga
beberapa saat, kemudian pembersihan kembali dilakukan dengan tujuan menyingkirkan seluruh pasir yang masih menempel
3.9 Pembuatan lubang poros, pembuatan lubang baut dan proses