menyebabkan keduanya terpadu : salah satu dari keduanya larut terhadap yang lainnya membentuk struktur larutan padat atau keduanya saling terikat dengan perbandingan
tertentu membentuk struktur senyawa antar-logam. Pada larutan padat, atom logam A menggantikan konfigurasi atom logam B
atau sebaliknya. Sementara pada senyawa antar – logam memiliki butiran kristal yang
berbeda dengan logam A ataupun logam B. Dengan demikian, didalam sebuah logam paduan bisa terdapat 3 jenis struktur,
yakni logam murni, larutan padat dan senyawa antar logam. Perubahan komposisi paduan menyebabkan pertambahan macam kristal dan struktur. Didalam ilmu logam,
struktur tersebut disebut fasa. Oleh karena itu, logam paduan merupakan perpaduan dari beberapa fasa.
Penggunaan inti dapat mempengaruhi laju pembekuan. Pembekuan juga terjadi mulai dari permukaan inti hingga menuju bagian dalam logam cair. Karena inti
ditempatkan dibagian dalam logam cair, maka laju pembekuan juga terjadi dari bagian dalam logam cair kebagian luar sehingga dapat menyebabkan bagian dalam lebih
cepat beku. Untuk mengatasi hal ini, inti harus dipanaskan agar tidak terlalu banyak menyerap panas dibanding mold cavity.
2.4.9 Cacat pada produk coran
Cacat yang terjadi pada pengecoran logam memiliki banyak perbedaan tiap –
tiap produk, meskipun produk – produk tersebut dikerjakan dengan prosedur yang sama.
Hal ini sangat jelas pada pengecoran bertipe non – permanen.
Jika penyebab – penyebab cacat tersebut diketahui dan dipahami, maka dapat
dilakukan langkah – langkah untuk meminimalisir peluang terjadinya cacat tersebut
didalam suatu proses pengecoran. Walaupun begitu, jika semakin banyak langkah - langkah yang dilakukan selama pengecoran, maka semakin besar juga peluang yang
menyebabkan terjadinya bentuk cacat yang lain. Oleh sebab itu, proses finishing dengan menggunakan pemesinan ataupun manual terhadap produk cor adalah hal yang biasa.
Beberapa jenis cacat pada produk yang dihasilkan melalui proses pengecoran adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Pembentukan rongga udara
Pembentukan rongga udara pada produk diakibatkan oleh terperangkapnya udara didalam logam cair saat proses pembekuan. Rongga
– rongga tersebut dapat terbentuk didalam maupun dipermukaan produk. Besarnya rongga
– rongga tersebut bergantung pada volume udara yang terperangkap
Sebab – sebab terperangkapnya udara tersebut adalah :
i. Permeabilitas cetakan tidak memadai
ii. Penuangan terlalu lambat
iii. Saluran basah
iv. Suhu logam cair saat dituang terlalu rendah
v. Logam cair telah teroksidasi
Cara pencegahan : i.
Proses pengecoran dilakukan didalam lingkungan hampa udara ii.
Penggunaan riser iii.
Melakukan usaha – usaha pengeringan cetakan sebelum penuangan
Gambar 2.30 Rongga pada produk
[8]
b. Penyusutan
Logam cair tidak membeku secara seragam, terdapat daerah yang membeku lebih awal dibanding daerah lainnya. Situasi ini memungkinkan penyusutan
produk sehingga berukuran lebih kecil dari yang direncanakan. Penyusutan yang terjadi pada tiap jenis logam berbeda
– beda besarnya satu sama lain, pada besi tuang penyusutan dapat mencapai 2
Universitas Sumatera Utara
Hal – hal yang memperbesar kemungkinan penyusutan adalah :
i. Suhu saat penuangan logam cair terlalu rendah
ii. Logam yang dicairkan memiliki terlalu banyak karat dan kotoran
iii. Terdapat bagian produk yang terlalu tajam atau terlalu kecil
Cara pencegahan : i.
Ukuran pola diperbesar sedikit dari ukuran produk ii.
Penggunaan riser
Gambar 2.31 Atas ke bawah : produk yang ukurannya menyusut dari ukuran polanya
[14]
c. Cetakan bagian cope terdorong keatas
Peristiwa ini menyebabkan terbukanya daerah penyatuan cope dan drag akibat adanya tekanan dari logam cair. Tekanan ini sebenarnya terjadi
kesegala arah, namun karena bagian dasar drag dibatasi lantai sementara sisi – sisi flask cukup kuat untuk menahan tekanan ini, maka kearah bagian atas
copelah tekanan tersebut berbalik sehingga bagian cope tersebut naik keatas. Hal ini menyebabkan produk menjadi lebih memanjang keatas dan daerah
yang terbuka tersebut langsung dialiri oleh logam cair tersebut. Cara pencegahan : selama penuangan dan pembekuan logam cair, bagian cope
harus terus ditekan pelan kebawah d.
Cetakan rontok Cetakan rontok menyebabkan bentuk produk yang tidak sesuai, atau bahkan
tidak terbentuk samasekali. Hal ini disebabkan oleh bahan cetakan yang tidak mampu merekat dengan baik atau faktor
– faktor eksternal seperti
Universitas Sumatera Utara
tersenggol. Cara pencegahan : penggunaan bahan – bahan perekat seperti
bentonite dengan takaran yang disarankan dan pengangkatan yang hati – hati
terhadap cetakan
Gambar 2.32 Salah satu bentuk yang terjadi akibat kerontokan cetakan
[20]
e. Pergeseran mismatch
Disebabkan oleh penyatuan cope dan drag yang tidak tepat, sehingga produk tampak bergeser didaerah garis penyatuan cope dan dragnya. Cara
pencegahan : pemasangan engsel dan pengunci pada cope dan drag
Gambar 2.33 Pergeseran pada produk pengecoran
[31]
f. Permukaan tidak rata
Cacat ini selalu terjadi pada cetakan tidak permanen karena cetakan tersebut mudah berubah bentuk. Walaupun begitu, cetakan permanen juga dapat
menghasilkan cacat ini jika terdapat kesalahan dalam pembuatan cetakan tersebut, ataupun jika proses pengerjaannya dengan pemahatan manual.
Cara pencegahan : pada cetakan permanen, cetakan yang telah dibuat harus diperiksa secara seksama agar tidak ada bagian yang tidak rata
Universitas Sumatera Utara
g. Pembengkakan
Cacat ini disebabkan oleh perubahan bentuk cetakan akibat tekanan logam cair yang melebihi kekuatan rekat bahan cetakan. Cara pencegahan :
komposisi bahan perekat dan pasir cetak harus memadai, selain itu penuangan harus dilakukan setelah cetakan benar
– benar kering
2.5 Pengertian proses pemesinan