Perhitungan diameter poros dan lubang poros

Ketebalan sudu ditetapkan 4 mm dengan alasan bagian produk dengan ketebalan dibawah 4 mm rentan mengalami penghambatan aliran logam cair. Tinggi boss sebesar 80 mm. Diameter lubang poros, diameter lubang baut, dan ukuran jalur pasak akan dibahas pada sub-bab yang berikutnya.

3.2.2 Perhitungan diameter poros dan lubang poros

Perhitungan diameter poros dilakukan dengan menggunakan rumus – rumus berikut : a. Daya transmisi dalam satuan kilowatt kW P = f . P ………………………………………………………..……3-12 Tabel 3.2 Faktor koreksi daya f c yang akan ditransmisikan Daya yang akan ditransmisikan f c Daya rata – rata yang diperlukan 1,2 – 2,0 Daya maksimum yang diperlukan 0,8 – 1,2 Daya normal 1,0 – 1,5 Sumber : Lit. 38 Hal: 7 b. Momen puntir dalam satuan kgmm : M = , . . d N ……………………….…..………………………3-13 c. Tegangan geser izin dalam satuan kgmm 2 : � = � � � � .� � …………………………………………..........……..3-14 Keterangan : S f2 bernilai 1,3 – 3,0. Nilai kekuatan tarik untuk beberapa jenis bahan baja berstandar JIS dirangkum dalam Tabel 3.3 berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Data kekuatan tarik σ b untuk beberapa jenis baja standar JIS Standar dan jenis Lambang Perlakuan panas Kekuatan tarik kgmm 2 Keterangan Baja karbon konstruksi mesin JIS G 4501 S50C S40C S45C S50C S55C Penormalan 48 55 58 62 66 Batang baja yang di finish dingin S35C-D S45C-D S55C-D - - - 53 60 72 Ditarik dingin, digerinda, dibubut atau gabungannya Sumber : Lit. 38 Hal: 3 d. Perhitungan diameter poros dalam satuan mm : D = [ , τ . K . C . M ] ……………………….………..…………….3-15 Keterangan : C b bernilai 1,2 – 2,3 Untuk memulai perhitungan diatas ditetapkan nilai – nilai acuan seperti faktor keamanan bahan S f1 dan faktor keamanan bentuk poros S f2 . Nilai - nilai tersebut diperoleh dari keterangan – keterangan dan tabel – tabel yang disertakan bersama rumus – rumus diatas, sementara daya rencana P dan nilai putaran poros N menggunakan nilai yang telah ditetapkan dalam perhitungan dimensi runner propeller. Untuk kemudahan pembuatan, diameter lubang poros direncanakan sebesar 20 mm sehingga nilai – nilai acuan selain P dan N harus disesuaikan agar besar diameter poros dapat mendekati 20 mm. Tabel 3.4 berikut menunjukkan nilai – nilai penentuan untuk memulai perhitungan dimensi poros : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Nilai penentuan untuk memulai perhitungan dimensi poros Lambang Nilai Keterangan f c 1,5 Daya transmisi normal N 150 rpm P 118 W σ b 53 kgmm 2 Material S35C-D S f1 6 Material golongan S-C S f2 3 K t 2,5 Tumbukan bertipe besar C b 1,6 Pembebanan lentur diperkirakan ada Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program kalkulator yang sama. Perhitungan secara manual dilampirkan pada Lampiran 7 untuk kelengkapan skripsi ini. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Data hasil perhitungan dimensi poros Daya transmisi P d 0,177 kW Momen puntir M p 1149,32 kgmm Tegangan geser izin τ a 2,94 kgmm 2 Diameter poros D p 19,97 mm Berdasarkan perhitungan diatas, diameter poros bernilai 19,97 mm. Untuk kemudahan pembuatan, diameter poros ditetapkan menjadi 20 mm. Kedalaman lubang poros ditetapkan setinggi bagian boss dengan nilai 80 mm.

3.2.3 Perhitungan pasak

Dokumen yang terkait

Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

7 75 163

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Pola Worm Screw Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Untuk Pabrik Kelapa Sawit

5 109 114

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Untuk Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton Tbs/Jam Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

2 73 113

Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam

1 47 91

Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai (Track) Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

10 50 108

Perancangan Dan Pembuatan Rumah Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 20 M3/ Jam Air Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

11 87 124

Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir

10 97 78

BAB III METODOLOGI 3.1 Umum - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 50

DESAIN DAN PENGECORAN RUNNER PROPELLER BERBAHAN KUNINGAN (60 Cu 40 Zn) UNTUK TURBIN AIR BERDAYA 118 W DAN DEBIT 12 LS DENGAN CETAKAN PASIR

0 2 26