Alat dan bahan Proses pengecoran

3.8.1 Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama proses pengecoran logam ini ialah sebagai berikut : a. Alat i. Flask kayu Berfungsi sebagai casing cetakan, namun hanya berupa bagian cope saja. Memiliki ukuran 340 x 340 x 30 dalam milimeter Gambar 3.25 Flask yang digunakan ii. Tungku peleburan Alat ini berfungsi melebur logam bahan baku. Jenis tungku ini ialah krus dengan diameter 40 cm. Bahan bakar yang digunakan ialah kayu bakar Gambar 3.26 Tungku peleburan iii. Centrifugal Blower Alat ini berfungsi menyalurkan udara ke dalam tungku peleburan selama proses peleburan berlangsung. Diameter saluran udara sebesar 2 inci Universitas Sumatera Utara Gambar 3.27 Blower yang terpasang dengan tungku iv. Cawan logam bergagang panjang Cawan ini berfungsi mengambil logam cair dari tungku v. Batangan logam panjang Alat ini berfungsi memindahkan obyek – obyek yang berada di tungku selama proses peleburan berlangsung vi. Pasak kayu Pasak kayu yang dipakai berjumlah 8 buah. Fungsi pasak – pasak ini ialah sebagai patokan posisi flask Gambar 3.28 Pasak kayu vii. Silinder besi Silinder ini dipakai untuk membentuk downsprue pada cetakan. Memiliki tinggi 220 mm dan diameter 20 mm viii. Ayakan Ayakan digunakan untuk menyaring campuran pasir cetak dari benda – benda asing yang berukuran besar seperti plastik dan batu kerikil Universitas Sumatera Utara Gambar 3.29 Ayakan ix. Penyembur api Penyembur api ini berbahan bakar LPG liquid petroleum gas. Berfungsi untuk mengeringkan cetakan Gambar 3.30 Penyembur api kiri dan tabung gasnya kanan x. Sendok aluminium Sendok ini digunakan untuk menghaluskan bagian dalam cetakan yang baru dibentuk dengan menggunakan pola xi. Pola Pola digunakan untuk memberi bentuk pada cetakan Gambar 3.31 Pola Universitas Sumatera Utara xii. Palu Alat ini dipakai untuk menancapkan pasak ke sekeliling flask dan menyingkirkan bagian – bagian berlebih yang ada pada runner propeller yang telah dicor dengan pukulan xiii. Gergaji logam Gergaji logam digunakan untuk memotong bagian – bagian runner propeller yang berlebih Gambar 3.32 Gergaji logam xiv. Mesin bubut Mesin bubut digunakan untuk membuat lubang poros pada runner propeller dan membuat porosnya dari batangan baja. Pahat yang digunakan ialah high speed steel HSS. Center yang digunakan ialah 3 buah bit yang masing – masing berdiameter 5 mm, 12,5 mm dan 20 mm xv. Tap Tap digunakan untuk membuat ulir pada lubang baut. Diameternya 7 mm dengan nomor ulir M8. Bahan alat ini ialah HSS Gambar 3.33 Tap berulir Universitas Sumatera Utara xvi. Kunci inggris adjustable wrench Alat ini dipakai untuk memegang tap selama proses pembuatan ulir Gambar 3.34 Kunci inggris xvii. Gerinda tangan Gerinda tangan digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan runner propeller xviii. Kikir Kikir dipakai untuk meratakan permukaan runner propeller yang tidak dapat dijangkau oleh gerinda xix. Mesin bor Mesin bor bermerek Breda ini digunakan untuk membuat lubang baut pada runner propeller dan membuat lubang pasak pada poros. Diameter bit yang digunakan ialah 7 mm dan 5 mm Gambar 3.35 Mesin bor Universitas Sumatera Utara xx. Mesin skrap Mesin skrap digunakan untuk membuat jalur pasak pada runner propeller b. Bahan i. Geram kuningan Geram kuningan digunakan sebagai bahan baku pembuatan runner propeller. Geram kuningan ini merupakan hasil pembubutan dari billet berbentuk silinder. Kuningan tersebut memiliki komposisi 60 tembaga Cu dan 40 seng Zn. Warna kuningan ini ialah kuning cerah yang mengindikasikan kandungan seng diantara 35 - 45 dengan alotrof α+β berdasarkan Gambar 2.13. Massa jenisnya 8520 kgm 3 [24] dan jumlah yang digunakan mencapai 7 kg Gambar 3.36 Geram kuningan didalam tempat penampungannya ii. Campuran pasir cetak Campuran pasir cetak digunakan sebagai bahan pembuatan cetakan. Berat total yang digunakan 12 kg dengan komposisi : 1. pasir silika sungai 10 kg = 83,3 2. bentonit 1 kg = 8,3 3. air 1 l = 1 kg = 8,3 Permeabilitas campuran ini didapatkan melalui perhitungan teoritis, yang bernilai 84,8 cm 3 menit. Perhitungan ini dibahas pada Bab IV buku skripsi ini. Campuran pasir ini sudah dipakai lebih dari setahun Universitas Sumatera Utara Gambar 3.37 Campuran pasir cetak iii. Potongan kayu Potongan kayu digunakan sebagai bahan bakar tungku peleburan Gambar 3.38 Tumpukan potongan kayu iv. Tepung kalsium Tepung kalsium digunakan sebagai zat pemisah sehingga pengambilan pola semakin mudah. Selain itu tepung ini juga digunakan untuk mencegah persentuhan permukaan dalam campuran pasir cetak terhadap zat – zat lain v. Air Air digunakan sebagai bahan campuran pasir cetak dan pendingin runner propeller yang baru siap dicor vi. LPG LPG digunakan sebagai bahan bakar penyembur api. Jumlah yang digunakan sebanyak 1 tabung 12 kg vii. Kertas pasir Kertas pasir dipakai untuk menghaluskan permukaan runner propeller yang telah digerinda dan yang tidak dapat dijangkau oleh kikir. Kertas Universitas Sumatera Utara pasir yang digunakan terdiri atas 2 jenis : P80 1 meter dan P100D 2 lembar viii. Batangan baja Batangan baja dipakai sebagai bahan baku pembuatan poros. Batangan ini berdiameter 20 mm dengan panjang 1 m

3.8.2 Pembuatan cetakan

Dokumen yang terkait

Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

7 75 163

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Pola Worm Screw Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Untuk Pabrik Kelapa Sawit

5 109 114

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Untuk Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton Tbs/Jam Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

2 73 113

Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam

1 47 91

Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai (Track) Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

10 50 108

Perancangan Dan Pembuatan Rumah Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 20 M3/ Jam Air Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

11 87 124

Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir

10 97 78

BAB III METODOLOGI 3.1 Umum - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 50

DESAIN DAN PENGECORAN RUNNER PROPELLER BERBAHAN KUNINGAN (60 Cu 40 Zn) UNTUK TURBIN AIR BERDAYA 118 W DAN DEBIT 12 LS DENGAN CETAKAN PASIR

0 2 26