Pembuatan cetakan Proses pengecoran

pasir yang digunakan terdiri atas 2 jenis : P80 1 meter dan P100D 2 lembar viii. Batangan baja Batangan baja dipakai sebagai bahan baku pembuatan poros. Batangan ini berdiameter 20 mm dengan panjang 1 m

3.8.2 Pembuatan cetakan

Pembuatan cetakan meliputi tahap – tahap sebagai berikut : a. Lokasi penuangan ditentukan di atas tumpukan pasir cetak yang rata. Lokasi ini harus bebas dari sampah, air dan benda – benda lainnya b. Campuran pasir cetak yang telah ada dibasahi dengan air, lalu diremas - remas dengan tangan sehingga airnya keluar. Pasir yang telah diremas lalu dipindahkan ke tempat yang kering c. Pasir cetak yang telah diperas kemudian diambil dan diayak. Sebagian diayak di atas tempat penuangan, sebagian lainnya diayak di sekitarnya. Selanjutnya pasir cetak di kedua tempat tersebut dikeringkan dengan penyembur api, kemudian tepung kalsium ditaburkan diatasnya d. Pola ditempatkan di atas pasir cetak yang ada di tempat penuangan dengan posisi bagian atasnya bagian dimana bossnya lebih tinggi dari tinggi sudunya menyentuh pasir cetak. Kemudian dari permukaan sudu bagian atas saat ini mengarah ke bawah hingga ke bawah diisi dengan pasir cetak dengan menggunakan sendok, namun bagian sudu bawahnya dibiarkan tidak terisi sehingga tercipta sebuah batasan pengisian pasir cetak dari ujung sudu satu ke ujung sudu lainnya e. Flask ditempatkan diatas tempat penuangan, kemudian pasak ditancapkan dengan palu sebanyak 8 buah tiap sisi 2 buah pada keliling luarnya, pasak – pasak tersebut tidak boleh bergeser f. Silinder besi ditempatkan diatas boss pola, kemudian flask diisi dengan pasir cetak yang telah diayak di sekitar tempat penuangan tadi hingga mencapai Universitas Sumatera Utara batas ketinggiannya. Selama pengisian pasir cetak ditekan – tekan secara perlahan kearah pola dan silinder besi. Setelah mencapai ketinggian flask, bagian atas pasir cetak tersebut diratakan dengan sendok g. Silinder besi ditarik keluar secara perlahan pada bagian panjangnya yang tidak tertimbun pasir cetak h. Flask diambil perlahan dan ditempatkan diatas plat kayu sehingga terlihat 2 bagian cetakan. Bagian yang ada pada flask disebut cope sementara yang bagian lainnya menjadi drag Gambar 3.39 Drag kiri dan cope kanan i. Selanjutnya pola diambil dari cetakan. Pola dapat tertinggal di drag maupun menempel dengan cope. Jika menempel di cope, maka penghalusan bentuk cetakan cope dengan bantuan pola tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sendok. Selanjutnya pola diambil secara perlahan Gambar 3.40 Penghalusan cetakan cope dengan bantuan pola yang ikut menempel di cope saat flask diangkat j. Cope dan drag kemudian kembali dibubuhi tepung kalsium, kemudian dikeringkan dengan penyembur api Universitas Sumatera Utara Gambar 3.41 Pengeringan drag dengan penyembur api k. Setelah dikeringkan, cetakan siap dipakai. Skema cetakan dapat dilihat pada Lampiran 4 dari buku skripsi ini

3.8.3 Peleburan logam

Dokumen yang terkait

Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

7 75 163

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Pola Worm Screw Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Untuk Pabrik Kelapa Sawit

5 109 114

Teknik Pengecoran Logam Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Untuk Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton Tbs/Jam Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

2 73 113

Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam

1 47 91

Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai (Track) Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

10 50 108

Perancangan Dan Pembuatan Rumah Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 20 M3/ Jam Air Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir

11 87 124

Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir

10 97 78

BAB III METODOLOGI 3.1 Umum - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Desain Dan Pengecoran Runner Propeller Berbahan Kuningan (60% Cu / 40% Zn) Untuk Turbin Air Berdaya 118 W Dan Debit 12 L/S Dengan Cetakan Pasir

0 0 50

DESAIN DAN PENGECORAN RUNNER PROPELLER BERBAHAN KUNINGAN (60 Cu 40 Zn) UNTUK TURBIN AIR BERDAYA 118 W DAN DEBIT 12 LS DENGAN CETAKAN PASIR

0 2 26