4.3.3 Penyusunan Staf Oleh Kepala Sekolah
Dari paparan data yang ada dapat dilihat bahwa Kepala Sekolah tidak melakukan recruitment formal dengan menyelenggarakan seleksi tertulis atau sejenisnya
terhadap guru-guru, karyawan dan tata usaha SMA Negeri 1 Kota Magelang di dalam menyusun staf yang duduk dalam struktur organisasi bentukan Kepala Sekolah. Hal ini
menunjukkan cerminan dari pola pikir kritis dan keyakinan profesional seorang Kepala Sekolah yang memang telah memiliki referensi kedekatan emosional seorang pimpinan
untuk melakukan analisa jabatan terhadap stafnya. Kepala Sekolah menyadari dan telah memprediksi bahwa tidak mudah untuk
melakukan perintah-perintah formal terhadap lingkungan yang relatif sudah sangat mapan baik dari sisi kepangkatan, kedudukan sosial ekonomi, maupun perasaan senioritas dari
sebuah sekolah unggul yang tanpa disadari melekat pada diri guru-guru SMA Negeri 1 Kota Magelang. Apalagi jika perintah tersebut adalah perintah untuk belajar bahasa asing
Bahasa Inggris dengan mengikuti pelatihan dan harus digunakan untuk mengajar dalam waktu yang relatif dekat. Maka untuk mengelola Program Kelas Imersi Kepala Sekolah
melakukan recruitment Penarikan Staf dengan cara khusus dan berbeda dengan penyusunan staf untuk program-program yang lain di SMA Negeri 1 Kota Magelang.
Untuk mengelola program yang satu ini Kepala Sekolah memutuskan untuk melakukan penawaran, mengajak dengan melakukan pendekatan-pendekatan secara tidak formal
sebelumnya di dalam penyusunan staf. Oleh sebab itu setelah pendekatan pribadi berhasil dilakukan maka Kepala
Sekolah segera meminta kesediaan untuk membuat kesanggupan bersama. Bagi Kepala Sekolah pernyataan kesanggupan bersama adalah kekuatan pendukung yang sangat
penting untuk dipegang, karena menurut beliau keanggupan adalah komitmen untuk maju.
Memang kalau diamati dari kriteria-kriteria pribadi yang didekati oleh Kepala Sekolah seperti diantaranya : a Usia tidak lebih dari 40 tahun, b Memiliki
semangat tinggi, c Suka belajar dan tidak canggung menghadapi setiap perubahan, d Lincah, gesit, kreatif dan dinamis, e Mudah berkomunikasi dengan siapapun di
lingkungan sekolah, f Rajin dan suka tantangan. Terlihat bahwa kriteria pribadi tersebut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh orang-orang yang memang masih berjiwa muda dan
suka tantangan. Sehingga komitmen yang diminta oleh Kepala Sekolah adalah tantangan baru yang akan selalu dipandang menyenangkan dan sama sekali bukan suatu kesulitan
yang harus dihindari. Di sinilah salah satu kekuatan Kepala Sekolah di dalam usahanya untuk mengenal dan mencermati pribadi serta profesionalisme stafnya.
Kecermatan Kepala Sekolah di dalam menarik dan menempatkan staf sesuai dengan karakteristik-karakteristik tertentu yang dimiliki oleh para staf seperti
keahlian, pendidikan, umur, pelatihan dan pengalaman pendidikan akan memudahkan Kepala Sekolah dalam menyusun dan menempatkan para staf tersebut serta memberikan
pelatihan-pelatihan sebagai pengembangan orientasi yang produktif di lingkungan kerja.
4.3.4 Pengarahan Oleh Kepala Sekolah