Perencanaan Oleh Kepala Sekolah

Didalam menyelenggarakan suatu kegiatan organisasi di sekolah dalam hal ini adalah melaksanakan kebijakan pemerintah, seperti menyelenggarakan Program Kelas Imersi, seorang Kepala Sekolah selaku administrator melakukan pekerjaan manajer dan supervisor sekaligus. Menurut Giegold dalam Pidarta Made, 2004 : 14 proses manajemen merupakan aktifitas yang melingkar, meskipun proses pendidikan sudah berlangsung, pekerjaan manajer belum berhenti. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan sampai dengan pengawasan kemudian kembali lagi pada perencanaan, pengorganisasian dan seterusnya tidak pernah berhenti. Dengan demikian tidak ada pembagian waktu atau langkah yang benar-benar terpisah antara manajemen dengan supervisi.

4.3.1 Perencanaan Oleh Kepala Sekolah

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan Usman , 2006 : 48 . Fungsi perencanaan bagi seorang Kepala Sekolah di dalam melaksanakan kebijakan pemerintah dalam hal ini menyelenggarakan Program Kelas Imersi adalah melakukan aktifitas pengambilan keputusan untuk menentukan sasaran yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan, siapa yang akan melaksanakan tugas-tugas tersebut dan sejauh mana pedoman yang harus dipegang. Dalam sebuah organisasi sekolah atau lembaga pendidikan, perencanaan merupakan pedoman yang harus dibuat dan dilaksanakan sehingga usaha mencapai tujuan lembaga dapat efektif dan efisien. Perencanaan program merupakan hal yang sangat penting bagi Kepala Sekolah dalam menjalankan profesinya karena perencanaan adalah persiapan yang akan mempengaruhi kinerja Kepala Sekolah selanjutnya. Jika perencanaan dipersiapkan dengan matang, runtut dan sistematis maka proses kerja selanjutnya akan dengan mudah mengikuti alur kerja yang telah direncanakan tersebut. Guru membutuhkan skenario yang akan dijadikan panduan dalam proses kerja selanjutnya karena guru adalah kepanjangan tangan Kepala Sekolah dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Dari paparan data yang ada dapat dijelaskan bahwa Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Magelang telah runtut dan sistematis di dalam mempersiapkan tahapan- tahapan perencanaan penyelenggaraan Program Kelas Imersi. Setelah mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah tentang rencana dan tujuan program, Kepala Sekolah kemudian meminta kesepakatan dan dukungan dari seluruh warga sekolah sebagai kekuatan langkah berikutnya. Setelah mendapatkan dukungan dari seluruh warga sekolah, Kepala Sekolah kemudian membentuk organisasi kecil sebagai pelaksana harian yang diberi nama “Team Program Imersi” yang diawal program hanya terdiri dari 14 personil. Team inilah kemudian yang menjadi kepanjangan tangan Kepala Sekolah di dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya bekerja sama dengan Kepala Sekolah dan seluruh warga sekolah menyelenggarakan Program Kelas Imersi di SMA Negeri 1 Kota Magelang. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Magelang yang profesional dalam manajemen selalu mengembangkan persiapan dengan sebaik-baiknya, runtut, logis dan sistematis karena hal tersebut merupakan tuntutan dalam proses kerja selanjutnya. Merencanakan untuk membagi habis seluruh tugas dengan membentuk organisasi kecil yang disebut “Team Program Imersi” sebagai motor kepercayaan, merupakan implementasi dari “Profesional Accountability” seorang Kepala Sekolah. Dengan demikian seluruh guru terlibat dan ikut bertanggung jawab didalam penyelenggaraan program yang digulirkan oleh pemerintah di sekolah berupa kebijakan. Sehingga semua guru dan seluruh warga sekolah selalu memiliki pola pikir tertentu dan mempunyai persiapan-persiapan yang matang sebelum melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing di sekolah tersebut, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis. Jadi bukan sekedar rutinitas. Dengan persiapan-persiapan yang matang dari seluruh warga sekolah maka semua tugaspekerjaan berjalan dengan efektif sesuai dengan yang direncanakan. Maka sesungguhnya telah terjadi kesesuaian dalam perencanaan oleh Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Kota Magelang.

4.3.2 Pengorganisasian Oleh Kepala Sekolah