174
data tentang perkembangan jumlah penduduk, 3 mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk, dan 4 mengetahui berbagai informasi yang berkaitan
dengan penduduk misalnya kematian, kelahiran, dan migrasi. Data yang dihasilkan dari kegiatan sensus penduduk sangat penting dalam
perencanaan program pembangunan, antara lain untuk: 1 memproporsionalkan pemerataan jumlah penduduk sesuai dengan kemampuan daya dukung masing-
masing wilayah, 2 perencanaan pembangunan pusat-pusat pelayanan sosial, dan 3 dijadikan data dasar untuk penentuan kecenderungan per
kembangan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.Lembaga yang paling berhak dalam melakukan sensus penduduk adalah Badan Pusat Statistik
BPS yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten.
b. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah proses pengumpulan keterangan mengenai peristiwa kependudukan harian. Registrasi ini biasanya dilakukan setiap saat
pada lembaga administrasi terkecil misalnya tingkat RTRW.
c. Survei Penduduk
Survei penduduk adalah pencacahan jumlah penduduk dengan cara mengambil contoh daerah tertentu dengan jumlah penduduk yang mewakili. Survei
penduduk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1 survei bertahap tunggal single round survey dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami oleh seseorang atau kelompok dalam periode tertentu. 2 survei bertahap ganda multi round
survey dilakukan dengan cara kunjungan berulang-ulang setiap penduduk yang disurvei dalam interval waktu dan jarak tertentu. 3 survei bertipe
kombinasi, artinya gabungan dari survei tunggal dan survei ganda yang berfungsi untuk menafsirkan kejadian-kejadian vital dalam peristiwa demografi.
1.
Kualitas Penduduk
Selain permasalahan yang berkaitan dengan jumlah yang tidak proporsional. Pemerintah Indonesia juga memiliki permasalahan dalam kualitas penduduk.
Apabila penduduk dalam jumlah yang besar, tetapi tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, maka hal ini akan menjadi bebandalam pembangunan.
IPS SMP KK D
175
Apabila kita akan memperhitungkan kualitas penduduk, ada beberapa parameter yang bisa dijadikan acuan antara lain sebagai berikut.
A. Pendidikan
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003. Berdasarkan hasil
SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belumtidak sekolah sebesar 2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,04 persen.
Ukuranindikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia SDM yang terkait pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf
AMH. Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun ke atas berpendidikan minimal tamat SMPSederajat sebesar 40,93 persen. Ini
menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,37 persen yang
berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 92 orang yang melek huruf. Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf
latin atau huruf lainnya. Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan dapat menggambarkan kemampuan
penduduk untuk menyerap dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khusus untuk di Indonesia
pengklasifikasian pendidikan sangatlah mudah, dengan memperhatikan jenjang pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, yaitu: 1 TK bagi usia 4 –
6 tahun, 2 SD bagi usia 7 – 12 tahun, 3 SMP bagi usia 13 – 15 tahun,4 SMA bagi usia 16 – 18 tahun, dan 5 PT bagi usia 18 tahun.
Rendahnya pendidikan tersebut disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain: 1 biaya pendidikan yang dianggap relatif tinggi, 2 minat menyekolahkan anak
bagi orang tua sangat rendah, 3 sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, dan 4 jauhnya jangkauan terhadap lokasi yang menyediakan sarana
pendidikan. Untuk mengatasi masalah pendidikan tersebut, pemerintah melakukan hal-hal:
1 memperluas kesempatan dalam memperoleh pendidi kan, 2 meringankan