102
Gambar 20. Anggrek dan bonsai merupakan sebagian dari kekayaan hayati Indonedia Sumber: https:www.google.co.id
4 Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10
dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12 dari mamalia 16 dari hewan reptil 17 dari burung 18 dari jenis
terumbu karang dan 25 dari hewan laut.
4. Potensi di Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan alam yg sangat berlimpah. Kekayaan SDA. Indonesia tidak hanya berupa bahan tambang, tetapi juga hutan, air, tanah yg
subur laut yg luas. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan kekayaan akan bahan tambang. Kekayaan potensi laut cukup luas garis pantai
yg sangat panjang. Selain itu ada juga potensi ikan yg berlimpah, ada juga potensi berbagai jenis bahan tambang pada dasar laut yang bernilai tinggi. Di
sepanjang pesisir juga terdapat kekayaan potensi alam berupa potensi hutan mangrove, potensi terumbu karang, potensi rumput laut, tentu saja potensi
keindahan alam juga dapat dikembangkan untuk kepentingan pariwisata. Potensi hutan mangrove tidak hanya memiliki fungsi ekologis, tetapi juga fungsi
ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat atau tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan atau berkembang biak
serta melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi hutan mangrove berupa nilai jual dari kayu makhluk hidup di dalamnya, misalnya udang jenis ikan lainnya.
IPS SMP KK D
103
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi terumbu karang terluas di dunia. Kekayaan potensi terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya,
tetapi juga keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya. Pemanfaatan potensi SDA di Indonesia bersifat dinamis karena banyaknya
kegiatan dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi sumber daya dari alam seperti halnya kegiatan meningkatkan potensi pertanian, potensi perkebunan,
potensi perikanan, potensi pertambangan, dan potensi kehutanan. Indonesia memiliki keanekaragaman berupa flora fauna, lebih banyak jumlah
spesiesnya dibandingkan dengan benua Afrika. Sepuluh persen 10 dari seluruh spesies tumbuhan berbunga ada di Indonesia +- 27.500 spesies ada
pada Indonesia, 12 jenis mamalia di dunia, 16 jenis reptilia dan amphibia di dunia +- 1.539 spesies, 25 jenis ikan di dunia 17 jenis burung di dunia.
Diantara spesies tersebut terdapat 430 spesies burung dan 200 mamalia yang tidak terdapat di tempat lain hanya ada di Indonesia misalnya orangutan,
biawak komodo, harimau sumatera, badak jawa, badak sumatera dan beberapa jenis burung birds of paradise. Sumber : BAPPENAS. Biodiversity Action Plan
for Indonesia, 1993 World Conservation Monitoring Committee, 1994.
5. Dampak pemanfaatan SDA bagi perekonomian
Ekonomi merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pada kehidupan sehari-hari ekonomi sangat kita perlukan, contohnya saat
kita melakukan transaksi jual-beli barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi contoh salah satu kegiatan dalam bentuk ekonomi sehari-hari. Ekonomi
adalah sebagai pengukur tingkat kemajuan suatu Negara. Untuk menggali potensi ekonomi maka dibutuhkan aktivitas atau kegiatan dalam bentuk ekonomi
yg dapat menggali meningkatkannya. Pemanfaatan SDA secara ekonomi hendaknya di atur sedemikian rupa, agar
keberadaan SDA tidak rusak. SDA jika digarap secara bagus akan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan, akan tetapi jika salah
menggarapnya akan mendatangkan bencana yang luar biasa. Perhatikan
gambar berikut:
104
Sumber: https:www.google.co.id Kejadian seperti dalam gambar di atas, dapat dikaji dari prinsip geografi yang
ada empat. Prinsip yang pertama yaitu prinsip sebaran tidak merata. Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan
bumi secara tidak merata. Ini berarti bahwa sebaran fenomena, SDA sekaligus permasalahan yang menyertai juga tidak merata. Fenomena sebaran sumber air
atau bahan tambang tertentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau laut.
Prinsip yang ke dua adalah interrelasi yaitu fenomena, permasalahan alam dan manusia terjadi adanya saling keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek
yang lainnya. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena
perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah.
Prinsip yang ke tiga adalah prinsip deskripsi. Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaitan. Keterkaitan antara aspek alam lingkungan dan
aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta,
grafik, diagram, dll. Prinsip yang keempat adalah korologi merupakan prinsip keterpaduan antara
prinsip sebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang.
Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.