Mengukur Pendekatan Keterampilan Proses
202
3. Menginterpretasikan Data Fakta atau data yang diperoleh dari hasil observasi sering kali memberikan suatu
pola. Pola dari faktadata ini dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Karakteristik keterampilan interpretasi diantaranya:
mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan dan
menarik kesimpulan. Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data,
analisis data, dan mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel,
grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk
pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.
4. Merumuskan Hipotesis Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan
pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terhadap variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan
pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti Nur, 1996. Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif dan secara
deduktif. Perumusan secara induktif berdasarkan data pengamatan, secara deduktif berdasarkan teori. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban
sementara dari rumusan masalah.Hipotesis dapat juga dipandang sebagai
jawaban sementara dari rumusan masalah.
5. Mendefinisikan Variabel Secara Operasional Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana
suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan
tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. Keterampilan ini merupakan komponen keterampilan proses
yang paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang Nuh dalam Poppy, 2010.
IPS SMP KK D
203
6. Melakukan Eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk
menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon
yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Melatihkan merencanakan
eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan
konsep-konsep didalam kurikulum. Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPS yang disajikan
dengan strategi dan metode yang tepat, mudah-mudahan siswa dapat terlatih dalam keterampilan saintifik. Hasil akhir yang diharapkan Kurikulum 2013
adalah adanya peningkatan dan keseimbangan.