Tindakan dan Observasi 1 Tindakan

94 berlangsung. Tes unjuk kerja digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar pembuatan sulam pita.

c. Refleksi

Pada tahapan ini data yang diperoleh pada saat observasi dianalisis untuk melihat kompetensi belajar dan hasil praktek pembuatan hiasan sulam pita pada kerudung. Kemudian data tersebut akan digunakan sebagai refleksi untuk melihat apakah setelah tindakan ada peningkatan kompetensi dan hasil praktek pembuatan hiasan sulam pita atau tidak. Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah target yang diinginkan telah tercapai. Apabila telah tercapai maka pelaksanaan penelitian ini dihentikan, dan apabila target yang diinginkan belum tercapai, maka dilakukan siklus berikutnya.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada tahap - tahap penelitian tindakan kelas yang telah dirumuskan, tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, tindakan - observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII busana butik di SMK N 1 Sewon. Berdasarkan perumusan masalah dan langkah penelitian maka data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa peningkatan hasil belajar siswa pada materi sulam pita menggunakan metode peer tutoring dengan bantuan jobsheet. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi, catatan lapangan, 95 penilaian pengetahuan berupa tes formatif bentuk essay dan penilaian unjuk kerja membuat sulam pita untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

1. Kondisi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Sewon yang berlokasi di Dusun Pulutan, Pendowoharjo, Sewon , Bantul. Visi dari SMK N 1 Sewon adalah mewujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkualitas berkarakter dan profesional, dan berwawasan lingkungan. Misi dari SMK N 1 Sewon adalah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar mutu manajemen pendidikan, memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan dibidang pariwisata secara profesional dan up to date, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pengembangan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, menghasilkan tamatan yang berkualitas dibidangnya sesuai kebutuhan dunia kerja, mewujudkan sekolah bersih, rapi, sehat dan indah yang berwawasan lingkungan. SMK N 1 Sewon membuka beberapa jurusan, salah satunya jurusan tata busana. Jurusan tata busana ini mempunyai kompetensi yang harus di kuasai oleh siswa, salah satunya kompetensi sulam pita. Kompetensi ini bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, penguasaan dalam menghias sulam pita. Jurusan busana butik memiliki sarana dan prasarana dalam menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Memiliki ruang teori dan ruang praktek , ruang praktek dijurusan ini ada 10 kelas , yang setiap kelasnya terdapat 10 mesin jahit, meja setrika, dan mesin obras. Sedangkan ruang teori setiap 96 kelas terdapat 1 ruang. Tenaga pendidik pada jurusan busana butik ini terdapat 20 guru.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan MetodePeer Tutoring

Dengan Bantuan Jobsheet Pada Pembelajaran Sulam Pita Siswa Kelas XII Tata Busana 4 di SMK N 1 Sewon

a. Pra Siklus

Kegiatan pra siklus dilaksanakan melalui observasi kelas dan dialog dengan guru mata pelajaran menghis kain dengan materi sulam pita yaitu ibu Dra. Suharjinem. Observasi dilaksanakan pada tanggal 8 November 2016 di kelas XII tata busana 4 di SMK N 1 Sewon. Berdasarkan hasil observasi awal, peneliti mendapatkan informasi tentang kondisi kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Proses mengajar guru masih menggunakan metode konvensional ceramah yaitu metode pembelajaran yang terfokus pada guru sehingga pembelajaran kurang efektif, siswa mudah merasa jenuh, dan siswa tidak terbiasa untuk berdiskusi, partisipasi siswa dalam pembelajaran dirasa masih cukup rendah hal ini ditunjukkan kurang beraninya siswa mengemukakan pendapat, dan bertanya pada guru. Siswa kurang termotivasi, sebagian siswa suka mengganggu temannya yang sedang fokus belajar sehingga temannya menjadi tidak fokus, dan siswa tidak disiplin dalam mengerjakan tugas, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran menjadi terhambat. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa pencapaian hasil belajar sulam pita pra siklus ini masih rendah yaitu dari 28 siswa hanya