Pembelajaran Sulam Pita Menggunakan Metode Peer Tutoring Dengan Bantuan Jobsheet

57 afektif ini dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan pada siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran pembuatan sulam pita pada kerudung. Dan hasil penilaian psikomotor pada pembelajaran sulam pita pada kerudung dilakukan dengan melihat hasil dari unjuk kerja siswa dalam pembuatan sulam pita pada kerudung. Aspek penilaian unjuk kerja dalam pembelajaran sulam pita terdiri dari 3 aspek yaitu persiapan, proses, dan hasil. Pada tahap persiapan yang perlu dinilai tentang kelengkapan alat dan bahan dalam pembuatan hasan sulam pita pada kerudung, tahap proses yang perlu dinilai yaitu tentang ketepatan dalam mengukur tepi kain, menyiapkan desain motif dan produksi sulam pita, ketepatan dalam menyalin motif pada kain, ketepatan dalam pemasangan pemidangan, dan ketepatan dalam memilih kombinasi warna pita yang serasi sesuai dengan bahan utama. Hasil penilaian akhir pembuatan sulam pita pada kerudung ditentukan dengan pembagian 20 nilai kognitif pada penilaian pengetahuan, 20 nilai afektif yang dilihat pada saat pengamatan atau observasi dan 60 nilai psikomotor berupa nilai unjuk kerja pembuatan sulam pita pada kerudung.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis dan menunjukkan pentingnya untuk melakukan penelitian ini. Ada beberapa penelitianyang telah dilakukan sebelumnya yaitu: 1. Penelitian oleh Bexzy Kurnilasari tentang “Peningkatan Kompetensi Pembuatan Pola Kebaya Modifikasi Melalui 58 Penggunaan Metode Peer Tutoring Bagi Siswa SMK N 1 Saptosari Gunungkidul”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK N 1 Saptosari Gunungkidul yang berjumlah 35 siswa dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi, lembar unjuk kerja, dan soal pilihan ganda. Dari hasil perhitungan bahwa peningkatan pencapaian kompetensi pada pra siklus hanya mencapai 62,86 atau 22 siswa yang sudah memenuhi KKM, setelah dikenai tidakan pada siklus pertama pencapaian kompetensi siswa meningkat menjadi 97 atau 34 siswa yang sudah memenuhi KKM, dan setelah tindakan pada siklus kedua pencapaian kompetensi siswa mencapai 100 atau seluruh siswa mencapai KKM. Cara penentuan nilai akhir sebagai nilai kompetensi terbagi menjadi nilai kognitif 30, afektif 10, dan psikomotor 60. Pembelajaran membuat pola kebaya modifikasi melalui penerapan metode peer tutoring dapat membantu siswa memahami materi serta adanya peningkatan kompetensi membuat pola kebaya yang dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM.

2. Penelitian Oleh Latifa Nurmaningtias tentang “Penerapan Metode

Peer Tutoring Berbantuan Jobsheet Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sulam Bayangan Siswa Kelas XI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI ”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri yang berjumlah 12 siswa dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, lembar