Sedangkan  pengertian  karakter  religius  Siswa,  Kemendiknas mengartikan  karakter  religius  adalah  suatu  sikap  dan  perilaku  yang  patuh
dalam  melaksanakan  ajaran  agama  yang  dianutnya,  toleran  terhadap pelaksanaan  ibadah  agama  lain,  dan  hidup  rukun  dengan  pemeluk  agama
lain.
46
Pengertian religius, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa  religius  berarti:  bersifat  religi  atau  keagamaan,  atau  yang
bersangkut  paut  dengan  religi  keagamaan.  Penciptaan  suasana  religius berarti  menciptakan  suasana  atau  iklim  kehidupan  keagamaan.  Dalam
konteks  pendidikan  agama  Islam  di  sekolah,  madarasah  atau  perguruan tinggi  berarti  penciptaan  suasana  atau  iklim  kehidupan  keagamaan  Islam
yang  dampaknya  ialah  berkembangnya  suatu  pandangan  hidup  yang bernafaskan  atau  dijiwai  oleh  ajaran  dan  nilai-nilai  agama  Islam,  yang
diwujudkan  dalam  sikap  hidup  serta  ketrampilan  hidup  oleh  para  warga sekolah  madrasah.
47
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa karakter religius adalah suatu  sikap,  watak,  maupun  kepribadian  yang  mencerminkan  seseorang
taat  pada  agama,  mengerjakan  perintahnya  dan  menjauhi  larangannya dengan  penuh  kesadaran  diri  dan  kerelaan  hati  yang  menjadikannya  di
sebut  sebagai  orang  sholeh.  Kesholehan  dalam  Islam  tidak  hanya keshalehan spritual saja yang menyangkut aspek keimanan dan ketakwaan
seseorang, namun juga ada kesholehan sosial, yaitu karakter baik   akhlak mulia  yang  dimiliki  seseorang  dalam  pergaulannya  di  masyarakat  dan
kebermanfataanya  terhadap  orang  lain  serta  kepeduliannya  terhadap lingkungan.
46
Balitbang Pusat Kurikulum, Pedoman Sekolah dalam Pengembanan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Jakarta:  Kemendiknas, 2010,  h. 10.
47
Muhaimin,  Pengembangan Kurikulum  Pendidikan  Agama  Islam  di  Sekolah,  Madrasah, dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 106.
Di  dalam  Islam,  karakter  religius  ditunjukkan  dengan  melaksanakan ajaran  agama  secara  menyeluruh  kaffah.  Karena  itu,  setiap  muslim,  baik
dalam berpikir, bersikap maupun bertindak, diperintahkan untuk ber-Islam. Dalam  melakukan  aktivitas  apapun,  seorang  muslim  diperintakan  untuk
melakukannya dalam rangka beribadah kepada Allah.
48
2.  Dimensi Karakter Religius
Religiusitas atau keberagamaan dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan  manusia.  Aktivitas  beragama  tidak  hanya  terjadi  ketika
seseorang  melakukan  perilaku  ritual  beribadah,  tetapi  juga  ketika melakukan  aktivitas  lain  yang  didiorong  oleh  kekuatan  supranatural.
Bukan  hanya  yang  berkaitan  dengan  aktivitas  yang  tampak  mata,  tatapi juga aktivitas yang terjadi dalam hati seseorang. Karena itu, keberagamaan
seseorang akan meliputi berbagai macam dimensi.
49
Untuk  mengetahui,  mengamati,  dan  menganalisa  tentang  kondisi karakter  religius  seseorang,  maka  dapat  diambil  lima  dimensi
keberagamaan Glock and Strak, di antaranya adalah: a.
Dimensi  keyakinan  Ideologis.  Dimensi  ini  berisi  pengharapan- pengharapan  dimana  orang  yang  religius  berpegang  teguh  pada
pandangan  teologis  tertentu  dan  mengakui  kebenaran  doktrin-doktrin tertentu.
b. Dimensi  praktik  agama  Ritualistik.  Dimensi  ini  mencakup  perilaku
pemujaan,  peribadatan,  ketaatan,  dan  hal-hal  yang  dilakukan  orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya.
c. Dimensi  pengalaman  Eksperimental.  Dimensi  ini  berkaitan  dengan
pengalaman  keagamaan,  perasaan-perasaan,  persepsi-persepsi,  dan sensasi-sensasi  yang  dialami  seseorang  atau  diidentifikasikan  oleh
48
Muahimin dan Suti’ah, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008, Cet. 4, h, 297.
49
Ibid., h, 293.
suatu  kelompok  keagamaan  atau  suatu  masyarkat  yang  melihat komunikasi,  walaupun  kecil,  dalam  suatu  esensi  Ketuhanan,  yaitu
Tuhan. d.
Dimensi  pengamalan  Konsekuensi.  Dimensi  ini  berkaitan  dengan sejauhmana  perilaku  individu  dimotivasi  oleh  ajaran  agamanya  di
dalam kehidupan sosial. e.
Dimensi  pengetahuan  agama  Intelektual.  Dimensi  ini  berkaitan dengan  sejauhmana  individu  mengetahui,  memahami  tentang  ajaran-
ajaran  agamanya,  terutama  yang  ada  dalam  kitab  suci  dan  sumber lainnya.
50
Selanjutnya,  Kementrian  Lingkungan  Hidup  menjelaskan  lima  aspek religius dalam Islam  yaitu:
a.  Aspek  iman,  yaitu  menyangkut  keyakinan  dan  hubungan  manusia dengan Tuhan, malaikat, para nabi dan sebagainya.
b.  Aspek  Islam,  yaitu  menyangkut  frekuensi  dan  intensitas  pelaksanaan ibadah yang telah ditetapkan, misalnya sholat, puasa dan zakat.
c.  Aspek  ihsan,  yaitu  menyangkut  pengalaman  dan  perasaan  tentang kehadiran Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. d.  Aspek  ilmu,  yaitu  menyangkut  pengetahuan  seseorang  tentang  ajaran-
ajaran agama misalnya dengan mendalami Al-Quran lebih jauh. e.  Aspek amal, menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,
misalnya  menolong  orang  lain,  membela  orang  lemah,  bekerja  dan sebagainya.
51
3.  Tujuan Pembentukan Karakter Religius Siswa
,Karakter  religius  merupakan  perwujudan  dari  keimanan  dan ketakwaan seseorang dalam  menjalankan  ajaran  agama.  Agama sangatlah
penting  untuk  pedoman  hidup  manusia  karena  dengan  bekal  agama  yang
50
Djamaludin Ancok dan Fuad Nasori Suroso, Psikologi Islami Solusi Islam atas Problem- Problem Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994, h. 77-78.
51
Ahmad Thontowi, op, cit., h. 2.